Kesehatan

Kepiting Tapal Kuda, Fosil Hidup Ini Sudah Ada Sejak Ratusan Juta Tahun Silam

Hewan ini hidup di perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Surya/istimewa
Kepiting tapal kuda atau disebut Mimi – Mintun 

SURYA.Co.iDKepiting tapal kuda atau disebut Mimi – Mintuna atau belangkas merupakan binatang beruas atau Arthropoda.

Hewan ini hidup di perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove.

Biasanya ditemukan di perairan Jawa khususnya di Jawa Tengah. Mimi sendiri merupakan sebutan untuk belangkas berjenis kelamin jantan dan Mintuna merupakan belangkas berjenis kelamin betina.

Keduanya memiliki ciri-ciri yang hampir sama, namun pada belangkas betina terdapat kumpulan telur dibagian depannya dan ukurannya cenderung lebih lebar. Sedangkan pada jantan, dibagian depannya berukuran lebih kecil.

Baca juga: Hampir Punah, Darah Biru Kepiting Tapal Kuda Per Liternya Rp 200 Jutaan, Ternyata Ini Manfaatnya

Belangkas biasanya juga disebut hewan berdarah biru karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa darah yang dikeluarkan oleh hewan ini berwarna biru.

Belangkas juga merupakan hewan yang berasal dari jutaan tahun, dilihat dari cetakan fosilnya tidak mengalami perubahan berarti sejak masa 400-250 juta tahun yang lalu, dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang.

Belangkas masuk ke dalam Famili Limulidae, merupakan salah satu sumberdaya genetik yang dilindungi SK Menteri Kehutanan No.12/Kpts-II/1987 dan Peraturan Pemerintah RI No.7/1999.

Satwa ini mempunyai risiko kepunahan yang tinggi akibat adanya degradasi habitat, reklamasi, pencemaran, dan perburuan komersial, hilangnya habitat dan sumber makanan, perubahan kondisi air, serta peningkatan predasi.

Saat ini, populasi dari hewan ini semakin sedikit dan terancam punah.

Yang menarik, hewan ini kerap juga menjadi petuah manis masyarakat Jawa khususnya bagi yang baru membangun kehidupan berumah tangga.

“Dadio pasangan kaya Mimi lan Mintuna”. Konon, belangkas merupakan hewan yang setia. Kedua hewan tersebut tidak dapat dipisahkan.

Jika pasangan ini dipisahkan maka keduanya dipastikan mati. Keunikan lainnya, menurut sebuah cerita dikatakan jika hewan ini dimasak tidak bersamaan maka hewan tersebut akan mengeluarkan racun, tetapi jika dimasak secara bersamaan belangkas dapat dimasak dan dikonsumsi.

Oleh karenanya, muncul sebauh filosofi untuk pasangan cinta sejati yang digambarkan dengan “mimi lan mintuna”, kesetiaan hewan mimi lan mintuna yang tidak tertandingi.

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved