SURYA Kampus

Sosok Mahasiswi Farmasi UPH Raih Juara 1 di 3 Kompetisi Konseling, Punya Cara Unik saat Lomba

Mahasiswi S1 Farmasi UPH ini berhasil memborong tiga piala Juara 1 di ajang Patient Counseling Competition (PCC). Ini sosoknya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
DOK. UPH
Mahasiswi Farmasi UPH raih Juara 1 di 3 kompetisi konseling 

SURYA.CO.ID - Satu lagi mahasiswi Indonesia yang meraih prestasi membanggakan. Ia adalah Advelina Hurbertha Fanggidae.

Mahasiswi S1 Farmasi Universitas Pelita Harapan (UPH) ini berhasil memborong tiga piala Juara 1 di ajang Patient Counseling Competition (PCC).

Di antaranya Juara 1 PCC Pharmanova Institut Teknologi Bandung tingkat Nasional pada 17 Februari 2023, 
Juara 1 PCC Kofein Universitas Airlangga tingkat Internasional 24 Januari 2024.

Terkhir, Juara 1 PCC Pharmacopeia Universitas Padjajaran tingkat Nasional 11 November 2023.

Sekadar info, PCC merupakan ajang mahasiswa farmasi menunjukkan keterampilan dalam memberikan konseling atau penyuluhan kepada pasien terkait penggunaan obat dan manajemen kondisi kesehatan sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

Advelina mengaku bersyukur bisa memenangkan kompetisi tersebut. 

Baca juga: Kisah Dosen di Maluku Terpaksa Naik Kuda Demi ke Kampus karena BBM Langka, Tiap Hari Tempuh 12 Km

"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, sehingga semua ini dapat tercapai," kata dia dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com. 

Dia menyatakan, kompetisi PCC terdiri dari tes soal dan konseling secara tatap muka yang dilakukan dalam Bahasa Inggris.

Beberapa universitas ternama turut mengikuti perlombaan, seperti Universitas Indonesia (UI), Unika Atma Jaya, Universitas Padjajaran (Unpad), dan lainnya," ungkap dia.

Baca juga: Sosok Dosen UNY yang Datangkan Penjual Siomay ke Kelas, Traktir Mahasiswa karena Tak Semangat Kuliah

Menurut Advelina, faktor keunikan yang membuat dirinya berhasil meraih prestasi gemilang.

Yakni, dengan cara membangun komunikasi dan kepercayaan yang baik pada pasien dalam satu menit pertama.

Dia melakukan penggalian informasi obat secara detail sesuai dengan keluhan yang dialami pasien.

Kemudian, Advelina menjelaskan cara penggunaan obat yang disesuaikan dengan pola makan dan istirahat pasien.

"Saya juga berusaha menjadi pendengar yang baik saat pasien menjelaskan keluhan atau kondisinya agar saya dapat menjadi fasilitator yang baik untuk memberi informasi obat yang sesuai," jelas dia.

PCC memberikan tantangan yang harus dihadapi pesertanya, tak terkecuali Advelina.

Sebab, kompetisi ini mengharuskan peserta untuk mengikuti rangkaian penyisihan, semi final, dan final dengan ketelitian dan tingkat konsentrasi yang tinggi.

"Tantangan utamanya adalah bagaimana menjelaskan mekanisme dan interaksi obat serta penyakit pasien yang rumit dalam bahasa medis secara sederhana untuk dapat dimengerti oleh pasien serta memastikan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sesuai instruksi," ujar Advelina.

Meski banyak materi seperti Anatomi dan Fisiologi, Patofisiologi, Farmakologi, serta Farmakoterapi yang harus dipelajari dalam PCC, tetapi Advelina bersyukur karena mendapatkan dukungan dan dibekali ilmu klinis yang matang dari setiap dosen Farmasi UPH.

Dia berharap agar nantinya ada penerus yang bisa melanjutkan prestasi dan terus mengharumkan Prodi Farmasi UPH.

"Jangan takut mencoba. Meskipun awalnya sulit, harus terus dilakukan untuk mendapat hasil yang terbaik," pungkas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved