Bolehkah Puasa Qadha Ramadhan Setelah Nisfu Syaban? Ini Kata Ulama

Bolehkah mengganti puasa Ramadhan tahun lalu alias Qadha Ramadhan setelah Nisfu Syaban? Ini penjelasan ulama

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Canva
Ilustrasi - Puasa Qadha Ramadan 

SURYA.CO.ID - Dua pekan lagi, Umat Islam akan menjalani puasa Ramadhan 2024. 

Ini merupakan waktu yang tepat untuk segera mengganti utang puasa tahun lalu alias qadha Ramadhan. 

Ustadz Abdul Somad menerangkan, ternyata umat Muslim masih bisa mengerjakan Puasa Qadha Ramadhan sampai akhir Bulan Sya'ban.

Diketahui terdapat hadist larangan mengerjakan Puasa setelah 15 Syaban, sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Artinya: "Jika telah lewat setengah dari bulan Syaban maka janganlah berpuasa hingga datangnya bulan Ramadhan." (HR Ibnu Majah. Shahih: al-Misykaat, ar-Rawdh, dan Shahih Abu Dawud).

Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat

Berpegang pada hadist tersebut, Madzhab Syafi'i menyebut puasa setelah Nisfu Sya'ban hukumnya haram, kecuali ada sebab tertentu.

Sebab tertentu yang disebutkan adalah, apabila seseorang itu sudah biasa berpuasa, seperti puasa sunnah di hari Senin dan Kamis, puasa ayyamul bidh dan puasa nazar maka boleh tetap berpuasa setelah Nisfu Sya'ban.

Sebab lainnya yang diperbolehkan puasa setelah Nisfu Syaban adalah mengganti utang puasa Ramadhan.

Puasa Qadha Ramadan boleh dilaksanakan sampai akhir Bulan Sya'ban.

Hal tersebut juga dijelaskan Ustadz Abdul Soma dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube Fans Ustadz.

"Yang tidak boleh puasa itu adalah orang yang memulai puasa sunat setelah Nisfu Sya'ban,"ujar Ustadz Abdul Somad.

"Selama ini dia tak pernah ada puasa, Rajab tak ada puasa, 1, 2, 3, 4 Syaban tidak ada puasa, tiba-tiba setelah Nisfu Sya'ban mulai puasa sunat, janganlah kalian berpuasa," kata Ustadz Abdul Somad.

"Tapi bagi orang yang melanjutkan puasa, ibu bapak memang biasa melaksanakan Puasa, seperti Puasa Senin Kamis atau Puasa Daud, boleh (puasa setelah Nisfu Syaban)," jelas Ustadz Abdul Somad.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved