Berita Entertainment

Tamara Tyasmara Bohong Soal Kematian Dante? Kriminolog Tawarkan Lie Detector: Dia Sangat Tenang

Kriminolog Haniva Hasna membahas mengenai ketenangan luar biasa yang ditunjukkan oleh Tamara Tyasmara, ketika anaknya meninggal dunia.

Editor: Akira Tandika
Kolase Surya.co.id
Tamara Tyasmara ditawari menggunakan lie detector untuk untuk membuktikan adanya kebohongan atau tidak. 

"Karena dia (Tamara) menunjukkan ketenangan yang luar biasa," ungkapnya.

"Normalnya orang ketika kehilangan anak itu akan meraung-raung, akan pingsan, gak bisa ditemuin. itu normalnya, karena kebanyakan orang seperti itu," tambahnya lagi.

Sehingga ia pun menilai bahwa penyidik perlu untuk melakukan pemeriksaan kebohongan pada Tamara Tyasmara.

"(Perlu lie detector?) Ya, karena itu yang bisa menyatakan, karena kita tidak bisa berasumsi," jelasnya.

Sebab, ia pun mencurigai ada tersangka lain di kasus kematian Dante.

"Menurut saya pribadi sepertinya ada tersangka lain," pungkasnya.

Baca juga: Tega Tenggelamkan Dante, Mental Kekasih Tamara Tyasmara Dikuliti Pakar, Sebut Ada Bantuan Pihak Lain

Keterlibatan Tamara Tyasmara Soal Kematian Dante

Sebelumnya, publik menyoroti keterlibatan Tamara Tyasmara dalam kasus kematian anaknya, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante.

Sorotan tajam diungkap oleh kriminolog anak Haniva Hasna.

Melansir dari tayangan Kompas TV, Sabtu (17/2/2024), menurut Hasna, pemeriksaan psikologi forensik Tamara jadi penting untuk melihat ada dan tidaknya keterlibatan ibu korban.

Hasna juga menilai ada kejanggalan dalam kematian Dante karena pihak sekolah mengungkap Dante punya masalah ketakutan dengan aktivitas berenang.

"Ketika diamati Ibu korban tidak menampakkan kesedihan makanya sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog forensik untuk memeriksa ini semua. Perilakunya seperti apa Apakah mengarah pada keterlibatan Ibu korban.

Harus dilakukan pemeriksaan adalah orang-orang yang paling dekat dengan korban dalam hal ini adalah ibu korban dan EE pelaku yang sudah ditentukan" ujar Hasna.

"Ada ada indikasi sudah tidak nyaman dengan proses dia ikut berenang gitu ya sementara anak itu adalah pihak yang paling tidak bisa mengungkapkan perasaannya.

Atau bisa mengungkapkan perasaannyai tidak diterima oleh orang dewasa artinya Dia sudah memberikan sinyal-sinyal tertentu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved