Berita Tulungagung

Foto Setengah Telanjang Menyebar di Medsos, Siswi SMA di Tulungagung Polisikan Mantan Pacar

Hanya ada satu foto yang disebar, namun memenuhi unsur pornografi karena memperlihatkan bagian atas tubuh tanpa busana (topless)

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Kepala UPPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung tengah menyelidiki penyebaran foto setengah telanjang seorang siswi SMA di Tulungagung. Foto dengan muatan pornografi itu diduga sengaja disebarkan oleh mantan pacarnya.

Kepala UPPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah mengatakan, korban berinisial N telah membuat laporan resmi ke Polres Tulungagung.

"Hanya ada satu foto yang disebar, namun sudah memenuhi unsur pornografi karena memperlihatkan bagian atas tubuh korban tanpa busana (topless)," jelas Fafa, panggilan akrab Fatahillah.

Kepada penyidik, siswi SMA itu mengakui pernah video call dengan B, mantan pacarnya yang sesama siswa SMA. Saat itu atas permintaan B, korban N beradegan membuka pakaian bagian atasnya. Tanpa disadari, B diam-diam mengambil tangkapan layar saat video call itu.

"Dan N ingat pose itu diambil saat ia ber-video call dengan mantan pacarnya. Jadi semua hanya mengarah ke sosok mantan pacarnya," sambung Fafa.

Foto panas ini sempat menyebar di media sosial (medsos), namun buru-buru diturunkan setelah N membuat laporan polisi. Fafa mengaku, perkara ini lebih sederhana dan mudah dibuktikan.

Karena itu pihaknya yakin, dalam waktu dekat akan ada penetapan tersangka. "Karena hanya satu orang yang berhubungan dengan N terkait foto itu, penyelidikan sudah mengarah ke orang itu," tegas Fafa.

Selain itu Fafa mengingatkan para remaja untuk tidak mengambil foto atau video dengan pose telanjang. Meskipun foto atau video itu untuk koleksi pribadi, namun beresiko menyebar ke pihak lain.

Di saat bersamaan, UPPA juga sedang menangani kasus penyebaran video dan foto porno milik M, seorang siswi SMK di Tulungagung. Total ada 100 foto dan 26 video yang mayoritas tanpa busana menyebar lewat Terabox.

Sebelumnya M mengalami tekanan mental sehingga belum bisa dimintai keterangan. "Saat ini psikologinya sudah membaik, sudah bisa diajak bicara. Kami sudah meminta keterangannya," ungkap Fafa.

Untuk menjaga M, UPPA bekerja sama dengan Unit Layanan Terpadu Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) akan menempatkannya di rumah aman (safe house). Hal ini untuk mencegah M berinteraksi dengan orang-orang yang akan membuatnya tertekan kembali.

Polisi berkepentingan menjaga psikologi M agar proses penyelidikan bisa berjalan lancar. "Selama ini memang belum ada safe house. Tetapi kami akan mengupayakan untuk menjaga korban," sambung Fafa.

Kepada penyidik UPPA, M mengaku foto dan video itu diambil dengan ponsel miliknya. Semua berkas dengan pose yang mayoritas tanpa busana ini disimpan dan tidak pernah disebar. "Jadi ia mengaku foto dan videonya jadi koleksi pribadi. Tidak pernah dikirim ke orang lain," tutur Fafa.

Dengan pengakuan M ini penyidik belum bisa mengaitkan dengan sosok terlapor. Sebelumnya orangtua M melaporkan mantan pacarnya sebagai sosok yang menyebarkan konten pornografi itu.

Polisi kini fokus menyelidiki, bagaimana berkas-berkas (file) dalam ponsel M tersebar luas di internet. "Kami akan melibatkan sejumlah ahli IT untuk mengungkap ini, karena ada banyak kemungkinan," ucap Fafa.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved