Pemilu 2024
Ingat Erfin Caleg Bondowoso yang Mau Jual Ginjal untuk Dana Kampanye? Pasrah Cuma Dapat 43 Suara
Masih ingat dengan Erfin Dewi Sudanto caleg Bondowoso yang nekat mau jual ginjal untuk dana kampanye? Kini pasrah cuma raup 43 suara.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Masih ingat dengan Erfin Dewi Sudanto caleg Bondowoso yang nekat mau jual ginjal untuk dana kampanye?
Kabarnya kini ia telah berhasil maraup sejumlah suara.
Erfin adalah warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso yang maju sebagai anggota DPRD kabupaten melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Berdasarkan data si Rekap KPU pada Selasa (20/2/2024) pukul 15.16 WIB, caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu hanya memperoleh 43 suara.
Baca juga: Kabar Terbaru Delia yang Dulu Syok Ibunya Nyaleg, Ternyata Jadi Petugas KPPS di Probolinggo
Menurut Erfin, suara tersebut ia dapatkan dari tempat tinggalnya di Desa Bataan.
Erfin pun pasrah dengan suaranya, sebab ia sudah berusaha sangat maksimal.
Namun ia menyebut praktik politik uang dalam Pemilu 2024 ini memang tak bisa dihindari.
Mulai dari level caleg DPRD, DPR RI hingga DPD.
"Money politic tak bisa dihindari, sedangkan saya modal apa adanya, akhirnya tumbang," kata dia kepada Kompas.com via telepon, Selasa (20/2/2024), melansir dari Kompas.com.
Ia mengaku kalah dengan politik uang, walau sudah berusaha memikat hati masyarakat agar memilihnya.
Erfin sendiri bertarung di Dapil 1 Bondowoso dengan beberapa caleg petahana seperi Sinung Sudrajat dari PDIP dan Kukuh Raharjo dari Golkar.
Erfin bercerita sebelum maju menjadi caleg PAN, ia sempat didatangi salah satu ketua partai di Bondowoso yang menawarinya maju sebagai anggota DPRD.
Baca juga: Sosok 2 Pedangdut Top yang Nyaleg dan Berebut Suara di Dapil Jateng IX, Ada Juri Dangdut Academy
Alasannya karena Erfin dikenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.
“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.
Saat itu ketua partai meyakinkan akan membantunya dengan berbagai program, hingga akhirnya Erfin pun sepakat untuk maju.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.