Berita Sidoarjo

Warga 4 Desa di Tanggulangin Mulai Mengungsi, Pemkab Sidoarjo Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Termasuk musim hujan kali ini, setiap habis hujan deras mengguyur dalam waktu lama, air menggenangi sampai rumah-rumah warga.

Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
surya/m taufik
Pemandangan salah satu permukiman di Tanggulangin Sidoarjo yang kebanjiran setelah hujan, Sabtu (17/2/2024) malam. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Tidak hanya memaksa munculnya rencana memindahkan sekolah, banjir yang kerap melanda kawasan Kecamatan Tanggulangin, juga memaksa warga di empat desa mengungsi. Pasca hujan yang meluapkan air, Sabtu (17/2/2024) malam, empat desa di kecamatan itu kebanjiran lagi.

Empat desa yang terdampak banjir parah masing-masing Desa Kedungbanteng, Banjarpanjanji, Banjarsari, dan Desa Kalidawir. Empat desa tersebut menjadi langganan banjir setiap musim hujan.

Termasuk musim hujan kali ini, setiap habis hujan deras mengguyur dalam waktu lama, air menggenangi sampai rumah-rumah warga. “Baru surut sedikit, ada hujan deras lagi langsung banjir lagi. Seperti itu terus setiap musim hujan,” keluh Joko, warga setempat, Minggu (18/2/2024).

Ironisnya, kondisi itu sudah terjadi beberapa tahun belakangan. Meski jalan sudah dibeton, banjir tetap terjadi dan menggenangi rumah-rumah warga. Termasuk gedung sekolah yang ada di sana.

Pemkab Sidoarjo bahkan sudah menetapkan empat desa tersebut sebagai wilayah Tanggap Darurat Bencana Banjir ketika genangan air di empat desa itu berada di puncaknya, Sabtu (17/2/2024) malam.

Yang terparah berada di Desa Kedungbanteng. Ketinggian air sekitar 30 sentimeter memasuki rumah-rumah warga. Kondisi itu membuat sejumlah warga Desa Kedubanteng mengungsi di Balai Desa Kedungbanteng dan sebagian di Balai RT 08.

Terhitung ada 25 warga yang mengungsi di balai Desa Kedungbanteng. Sedangkan 38 warga lainnya mengungsi di balai RT 08.

Pantauan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor bersama BPPD dan sejumlah pihak, genangan air yang selalu terjadi di empat desa tersebut bukan hanya karena faktor cuaca. Namun juga karena faktor alam, yakni penurunan tanah di wilayah itu.

"Masalahnya itu subsidence atau penurunan muka tanah, ini yang mengkhawatirkan," kata Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor.

Bupati mengatakan, saat ini penanganan warga terdampak menjadi perhatian utamanya. Kebutuhan warga di desa itu akan dipenuhi. Mulai kebutuhan air bersih sampai bantuan makanan.

Seluruh stakeholder terkait akan dikerahkannya. Mulai BPBD Sidoarjo, Dinas Sosial Sidoarjo, Dinas Kesehatan serta Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo terjun bersama menangani bencana tersebut.

Baznas Sidoarjo juga dipastikan hadir untuk meringkankan beban penderitaan warga. "Kita akan gunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk menangani bencana ini," ujar Gus Muhdlor.

Warga yang mengungsi disediakan makanan siap saji, biskuit, terpal, bantal, matras, kasur lipat dan sejumlah kebutuhan mendesak lainnya.

Yang sudah diserahkan, rinciannya ada 20 bantal, 20 selimut serta 3 terpal. Sedangkan bantuan kepada pengungsi di balai RT 08 berupa 4 bed 4, 10 dus makanan siap saji, 20 selimut 20 serta15 matras 15 dan 15 bantal.

Sementara terkait banjir yang terus menggenang, Gus Muhdlor menyebut bahwa penanganannya dilakukan dengan mengoptimalkan pompa air yang ada. Pompa-pompa air yang ada dijalankan dengan maksimal, termasuk menambahkan blower air untuk menyedot genangan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved