Pilpres 2024
Update Hasil Pilpres 2024: Anies-Cak Imin Unggul di Aceh, Suara di Jateng Nyaris 100 Persen
Inilah data terbaru hasil Pilpres 2024, menurut hasil perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), atau yang biasa disebut real count
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah data terbaru hasil Pilpres 2024, menurut hasil perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), atau yang biasa disebut real count.
Data terbaru menyebut, suara pasangan calon (paslon) nomor 1, Anies Baswedan-Muhaimin (Cak Imin) menguasai daerah Aceh.
Anies-Cak Imin mendapatkan total 1.193.002 suara, per Sabtu (17/2/2024) pukul 14.45 WIB.
Kemudian disusul paslon nomor 2, Prabowo-Gibran dengan perolehan 340.001 suara. Sementara paslon 3, Ganjar-Mahfud kalah telak, karena hanya mendapat 38.419 suara.
Kondisi berbeda terlihat di wilayah Jawa Tengah, yang total suaranya sudah mencapai 100 persen.
Di Jateng, Prabowo-Gibran meraih sebanyak 8.564.755 suara. Ganjar-Mahfud menyusul dengan perolehan 5.607.475, sedangkan Anies-Cak Imin hanya mendapat 2.115.046 suara.
Berikut data hasil Pilpres 2024 versi KPU selengkapnya -->> klik di sini
Penjelasan Pengamat
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, sosok Presiden Joko Widodo berkontribusi besar terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran.
Figur Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi, sehingga mudah diasosiasikan dengan Kepala Negara.
“Menurut saya, kontribusi terbesar dari melesatnya angka Prabowo-Gibran berdasarkan hasil quick count sementara ini adalah dari efek Joko Widodo,” kata Bawono, dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/2/2024).
Bawono menyebut, perolehan suara Prabowo-Gibran pada Pemilu Presiden 2024 cukup mengejutkan. Sebab, angkanya melebihi survei berbagai lembaga.
Dalam sejumlah survei yang digelar sebelum pemungutan suara pemilu, elektabilitas Prabowo-Gibran berada di kisaran 50-52 persen.
Namun, menurut hasil hitung cepat, pasangan Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo itu mendulang sekitar 58 persen suara.
“Yang mengejutkan bukan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran, tapi perolehan suara dari pasangan Prabowo-Gibran menurut hasil quick count sementara,” ujar Bawono.
Ditelaah lebih jauh, pada pilpres kali ini Prabowo berhasil menguasai wilayah-wilayah yang pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 lalu didominasi oleh Jokowi.
Misalnya, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, termasuk “kandang banteng”, Jawa Tengah.
Ini membuktikan bahwa keberadaan Gibran dan narasi keberlanjutan pemerintahan Jokowi yang dibawa Prabowo-Gibran mampu mendatangkan suara besar ke pasangan nomor urut 2 tersebut.
“Tidak bisa dimungkiri, ini salah satu kontributor terbesarnya adalah Jokowi,” kata Bawono.
Meski perolehan suara Prabowo di pilpres besar, pada saat bersamaan, Gerindra tak lebih unggul dari PDI Perjuangan dan Partai Golkar di pemilu legislatif (pileg).
Menurut Bawono, ini karena para calon legislatif (caleg) Gerindra tak maksimal dalam kampanye pileg. Para caleg Gerindra dinilai terlena akan elektabilitas Prabowo yang menurut berbagai lembaga survei terbilang besar.
“Caleg-caleg dari Gerindra merasa di atas angin dengan elektabilitas dari Prabowo berdasarkan survei selama beberapa bulan ini, sehingga terlena, kurang maksimal bekerja di daerah pemilihan mereka masing-masing,” kata Bawono.
Bawono menambahkan, situasi ini membuktikan bahwa kekuatan kader dan basis massa Partai Gerindra lebih banyak dikerahkan untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam pilpres ketimbang dalam pileg.
“Apalagi mereka memiliki target yang tinggi untuk menang dalam satu putaran saja,” tutur dia.
Adapun menurut hasil hitung cepat atau quick count Litbang Kompas pada Jumat (16/2/2024) pukul 13.08 WIB dengan data masuk sebesar 99,70 persen, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 58,45 persen.
Sementara, Anies-Muhaimin di urutan kedua dengan suara sebesar 25,23 persen. Lalu, Ganjar-Mahfud di urutan ketiga dengan raihan suara 16,32 persen
Pada pemilu legislatif (pileg), hasil hitung cepat Litbang Kompas per Jumat (16/2/2024) pukul 18.26 WIB dengan suara masuk sebesar 99,20 persen menempatkan PDI-P di urutan pertama dengan perolehan suara 16,36 persen.
Di urutan selanjutnya ada Partai Golkar (14,59 persen), lalu Partai Gerindra (13,52 persen), PKB (10,73 persen), dan Partai Nasdem (9,94 persen).
Akan tetapi, quick count ini bukanlah hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat terendah sampai tertinggi, yakni tempat pemungutan suara (TPS), lalu kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
Menurut Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukn paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.
Oleh karena pemungutan suara digelar secara serentak pada 14 Februari 2024, penetapan rekapitulasi suara nasional dilakukan paling lambat pada 20 Maret 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.