Pilpres 2024

Biodata Sumitro Djojohadikusumo Ayah Prabowo yang Makamnya Diziarahi Usai Capres 2 Unggul di Pilpres

Prabowo Subianto berziarah ke makam ayahnya, Sumitro Djojohadikusmo usai unggul di pilpres. Ini sosoknya!

Editor: Musahadah
Kompas.com
Prabowo Subianto berziarah ke makam ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo. 

Ia menjadi wakil ketua misi dan menteri yang memiliki kuasa penuh atas urusan ekonomi.

Pada 1949, Sumitro menjadi anggota delegasi Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB), di Den Haag, Belanda.

Selama proses negosiasi penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia berlangsung, Sumitro memimpin subkomite ekonomi dan keuangan.

Kala itu, Belanda menghitung bahwa Indonesia harus menanggung utang yang dilanjutkan dari pemerintah Hindia Belanda sebanyak lebih dari 6 miliar gulden.

Namun, Sumitro memiliki pendapat lain. Menurutnya, sebagian besar utang tersebut ada karena untuk melawan Indonesia.

Maka dari itu, pemerintah Indonesia tidak perlu membayarnya, tetapi justru pemerintah Belanda yang berutang kepada Indonesia sejumlah 500 juta gulden.

Kendati demikian, pada akhirnya, disepakati bahwa pemerintah Indonesia yang menanggung utang sejumlah 4,3 miliar gulden dan harus dibayar penuh pada Juli 1964.

Menceruskan sistem ekonomi Gerakan Benteng

Pada masa Kabinet Natsir (1950-1951), Sumitro Djojohadikusumo diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.

Selama masa jabatannya, ia memilik pandangan lain tentang keuangan dengan Menteri Keuangan, Sjafruddin Prawiranegara.

Menteri Sjafruddin diketahui hanya fokus pada pembangunan pertanian, sementara Sumitro memandang industrialisasi sebagai suatu kebutuhan untuk bisa mengembangkan perekonomian Indonesia.

Sumitro pun mengajukan beberapa program keuangan, seperti Rencana Urgensi Ekonomi dan Rencana Sumitro atau Plan Sumitro, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil.

Pada 1950, Sumitro Djojohadikusumo menemukan sistem ekonomi Gerakan Benteng, yang bertujuan untuk melindungi para pengusaha pribumi.

Ada dua kebijakan yang diterapkan dalam Gerakan Benteng, yaitu mengistimewakan importir pribumi dan memberikan kredit modal pada para penguasa yang sulit mendapat pinjaman dari bank.

Setelah tiga tahun berjalan, ada sekitar 700 perusahaan mendapat bantuan dana dari program Gerakan Benteng.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved