Berita Lamongan
Harga Beras Premium di Kabupaten Lamongan Tembus Rp 17 Ribu/Kilogram
Pantauan terakhir, harga beras dengan kualitas premium di pasaran dan toko kelontong menyentuh harga Rp 17 ribu perkilogramnya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Harga kebutuhan pokok, khususnya beras premium di Kabupaten Lamongan mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, tembus Rp 17 ribu perkilogram.
Dari data yang dihimpun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, harga beras pada sejumlah pasar induk berkisar di harga Rp 13.000 sampai Rp 16.000 tergantung jenis dan kualitas.
Pantauan terakhir, harga beras dengan kualitas premium di pasaran dan toko kelontong menyentuh harga Rp 17 ribu perkilogramnya.
Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik membenarkan melonjaknya harga beras pada beberapa pekan terakhir.
Dikatakan, kenaikan harga beras dipicu dari naiknya harga gabah kering sawah yang sekarang berharga Rp 8.500 perkilonya.
"Yang kami pahami, selain harga gabah kering sawah naik juga tidak panen raya. Sekarang panen belum merata pada daerah lumbung. Kalau beras premium memang tembus Rp 17.000 per kilo," ungkap Anang, Kamis (15/2/2024).
Penyebab lain juga muncul karena faktor cuaca, yakni terjadinya El-Nino.
Kondisi ini diprediksi bakal terus terjadi sampai menunggu panen raya tiba.
Dampak El-Nino dan belum masuk panen raya, menjadi faktor tingginya harga beras.
Menyikapi lonjakan harga, Disperindag hingga kini masif menggelar pasar murah pada sejumlah wilayah terhitung sejak awal bulan Januari lalu.
"Kita terus koordinasi, kita juga masih masif menggelar pasar murah sejak bulan Januari kemarin," bebernya.
Untuk stok Bulog , kata Anang, masih tergolong aman.
"Kalau dibilang langka, ndak ada kelangkaan di pasar masih ada. Beras medium Bulog Rp 10.500 perkilo," katanya.
Pihaknya mengaku membatasi penjualan ke minimarket karena potensi penimbunan dan pembelian secara besar-besaran oleh warga atau istilahnya panic buying.
Diakui, ada pembatasan penjualan ke minimarket, karena kalau ada kenaikan harga cenderung warga itu beli banyak kalau nggak ada strategi pembatasan berpotensi ada tindak penimbunan dan itu malah bahaya.
| Ibu-ibu di Kabupaten Lamongan Diajak Siapkan Generasi Masa Depan Bermoral dan Berkarakter |
|
|---|
| Bantu Bibit Untuk Penanaman Pekarangan Pangan Bergizi, Polres Lamongan Wujudkan Swasembada Pangan |
|
|---|
| Pemakaman Polisi yang Tewas saat Cek BBM Ilegal di Kalimantan Timur Khidmat, Anak Korban Histeris |
|
|---|
| Mendapat Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan, Petani Tambak Sumringah |
|
|---|
| Lamongan Siaga Merah, Air Sungai Bengawan Solo Meluber Genangi Pemukiman Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Salah-satu-penjual-beras-di-Pasar-Lamongan-Kamis-1522024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.