Pilpres 2024

Akhir Polemik Rektor Unika Soegijapranata Soal Video Apresiasi Kinerja Jokowi, Kombes Irwan Datang

Inilah akhir polemik antara Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindiarto dengan polisi terkait permintaan video apresiasi

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng/kompas.com
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membantah pernyataan Rektor Ferdinandus Hindarto Soal permintaan video apresiasi Jokowi. Terbaru, polemik ini telah selesai. 

"Tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan kepada tokoh masyarakat tokoh agama pemuda termasuk ada mahasiswa civitas akademika itu mengajak men-support terciptanya pemilu damai," katanya di Kota Semarang, Selasa.

Dia menyebut penolakan pembuatan video dari Rektor Unika bagian dari pilihan.

"Yang unika itu kan yang kami tangkap itu pilihan. Kami berhadapan dengan orang-orang dengan intelektual yang bagus."

"Punya pilihan narasi-narasi mana yang disampaikan untuk memberikan kesejukan bagi warga Kota Semarang," jelasnya.

Lebih lanjut, Kombes Irwan menyatakan tak ada paksaan dalam pembuatan video itu.

Sebelum pembuatan video testimoni itu, sambungnya, terlebih dahulu dijelaskan bahwa konten itu akan disebarkan dengan tujuan supaya pesan dari tokoh ini sampai ke masyarakat luas.

Tokoh yang dipilih untuk membuat video, menurut Kombes Irwan juga tak sembarang, yaitu mereka yang dinilai pantas untuk memberikan pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Semarang.

"Memang ada beberapa yang menolak tapi banyak yang men-support kegiatan ini," jelasnya.

Pengakuan Serupa Rektor Unwahas

Terpisah, Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Kota Semarang, Mudzakir Ali, mengaku diminta membuat video testimoni positif tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

PIhak yang meminta ini mengaku sebagai polisi yang menghubungi melalui telepon seluler pada Jumat (2/2/2024). 

"Dihubungi diberi alternatif jadi disuruh testimoni Pemilu tapi isinya ada yang dukungan pada Jokowi.

Ada opsi pilihan macam-macam," ungkap dia. 

Mudzakir mengaku menolak permintaan untuk membuat testimoni positif untuk Jokowi dan lebih memilih membuat testimoni soal Pemilu damai.

"Saya diharapkan untuk Jokowi tapi saya tidak mau.

Kami memilih untuk Pemilu damai dengan bahasa saya sendiri," kata dia. 

Menurutnya, video yang dia buat juga tidak diunggah oleh kepolisian karena dia mengirimkan video versinya sendiri dan tidak memihak siapa pun.

"Kayaknya tidak di-upload kepolisian.

Tidak apa-apa," imbuh Mudzakir.

Meski demikian, dia memaklumi jika ada pihak kepolisian yang meminta testimoni soal Pemilu damai untuk meredam suhu politik yang semakin panas. 

"Tapi kalau kemudian harus didekte baca ini menjunjung si A, B dan C itu tidak benar," imbuhnya.

Rektor Unissula Diminta Tak Mengkritik

Rektor Unissula Prof Gunarto mengaku diminta tidak mengkritik Presiden Jokowi.
Rektor Unissula Prof Gunarto mengaku diminta tidak mengkritik Presiden Jokowi. (kolase kompas.com)

Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Prof Gunarto mengaku diminta tidak mengkritik Presiden Jokowi. 

Prof Gunarto juga diminta tidak mengikuti perguruan tinggi lainnya membuat pernyataan sikap soal kemunduran demokrasi selama pemerintahan Presiden Jokowi.

Dengan blak-blakan Prof Gunarto mengungkap sosok yang memintanya itu adalah mantan rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah yang masuk dalam tim operasi perguruan tinggi,

Dia menyebutkan, "tim operasi perguruan tinggi" meminta membendung kritik terhadap Jokowi menjelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.

Namun, Gunarto menolak permintaan itu. 

"Hari ini saya didatangi oleh tim operasi perguruan tinggi, diminta untuk tidak membuat petisi (kritik) nepotisme Pak Lurah di Pilpres 2024. Tapi, saya tidak mau," kata Gunarto melalui WhatsApp, Rabu (7/2/2024).

Pihaknya tidak bersedia mengungkap identitas orang tersebut lantaran sosok dari tim operasi itu merupakan kawan lamanya.

"Bukan (aparat), tapi bagian tim," ujar dia.

Rencananya, Unissula hari ini, Kamis (8/2/2024) akan menghimpun kekuatan untuk menggelar seruan atau petisi sebagai kritik terhadap kemunduran demokrasi yang memburuk belakangan ini.

"Unissula akan menyampaikan petisi bau busuk nepotisme di Pemilu 2024," ujar Gunarto.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Video Apresiasi Kinerja Jokowi, Rektor Unika Soegijapranata: Sudah Clear

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved