Pilpres 2024
Komunitas Peternak di Kediri dan Blitar Sumbang 70 Ton Telur Ayam untuk Paslon Prabowo-Gibran
Komunitas Peternak Ayam–Telur Tradisional dan Supplier di Blitar dan Kediri menggalang dukungan untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran
Penulis: Didik Mashudi | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | KEDIRI - Komunitas Peternak Ayam–Telur Tradisional dan Supplier di Blitar dan Kediri menggalang dukungan untuk kemenangan pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Mereka ramai-ramai menyumbangkan telur ayam produksinya untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Edi Sukirman, Ketua komunitas peternak, mengatakan, pembagian telur untuk mendukung program makan siang gratis kepada anak sekolah dan santri yang dicanangkan pasangan Prabowo-Gibran.
“Konsumsi daging ayam, telur dan daging sapi yang rutin akan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia,” tandas Edi Sukirman pada pembagian telur di Lapangan Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Kamis (8/2/2024).
Saat ini konsumsi daging ayam rata-rata masyarakat Indonesia hanya 2,7 kg per kapita, jauh di bawah Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Masing-masing orang hanya mengkonsumsi 150 butir telur per tahun, atau 10 butir per bulan.
Sementara produksi telur ayam ras di Indonesia mencapai 5,57 juta ton, serta daging ayam ras 3,4 juta ton per tahun.
Sayangnya, di tengah tingginya produksi telur serta kebutuhan konsumsi yang besar, tidak dibarengi peningkatan kesejahteraan para peternak.
Saat ini industri ternak ayam dan telur justru sedang tidak baik-baik saja.
Para peternak tradisional terpuruk oleh praktik oligopoli (persaingan pasar yang tidak sehat), di mana industri dikuasai oleh beberapa perusahaan besar saja.
“Mereka menguasai bisnis dari hulu sampai hilir sehingga bisa menentukan harga ayam dan telur secara sepihak,” ungkap Edi Sukirman.
Perusahaan besar itu juga memonopoli cold storage (gudang pendingin) serta rumah pemotongan hewan (RPH) untuk menciptakan ketergantungan pada peternak tradisional.
Edi mencontohkan, ketika peternak hendak melepas ayamnya karena masuk masa panen, perusahaan besar meminta RPH dan cold storage menolak dengan alasan penuh, sehingga peternak tidak punya pilihan selain menjual ayam dan telur mereka dengan harga murah.
Jika dipertahankan, peternak tradisional tidak akan mampu membiayai harga pakan dalam waktu lama.
Di lain sisi, ayam yang makin gemuk makin susah dijual.
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.