Pilpres 2024
Rekam Jejak Budi Gunawan Kepala BIN yang 'Disenggol' Dudung Abdurachman, Pernah Nyaris Jadi Kapolri
Inilah rekam jejak Budi Gunawan, Kepala BIN yang 'Disenggol' mantan KASAD Dudung Abdurachman saat komentari Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Rekam jejak Budi Gunawan jadi sorotan karena naman Kepala BIN tersebut 'disenggol oleh Dudung Abdurachman.
Diketahui, nama Budi 'disenggol' mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman saat menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal ini berawal saat Megawati menyinggung soal dugaan adanya intimidasi yang dilakukan oleh aparat TNI maupun Polri dalam urusan Pemilu 2024.
"Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku," kata Megawati.
Baca juga: Biodata Budi Gunawan Kepala BIN yang Disenggol Eks KSAD Dudung Abdurachman Saat Komentari Megawati
Pernyataan Megawati ini pun dianggap tendensius dan tidak berdasar oleh Dudung Abdurachman.
Dudung mengingatkan kepada seluruh personel TNI dan Polri agar tak mendengarkan tuduhan yang dilayangkan oleh Presiden ke-5 RI tersebut.
Menurutnya, seharusnya Megawati juga mengingatkan lembaga Badan Intelijen Negara atau BIN.
"Kemarin nggak dibilang juga kok BIN nya kok netral, harusnya bilang juga dong BIN juga netral. Kan sudah ada kenyataan yang di Papua tuh," sambung dia.
Seperti diketahui, Ketua BIN saat ini adalah Budi Gunawan yang memiliki kedekatan khusus dengan Megawati.
Lantas, seperti apa rekam jejak Budi Gunawan?
Melansir dari Tribunnewswiki, Jenderal Pol. Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D.adalah tokoh kepolisian Indonesia.
Ia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara sejak 9 September 2016 menggantikan Sutiyoso.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakapolri mendampingi Jenderal Pol. Badrodin Haiti sejak 22 April 2015 dan Jenderal Pol. Tito Karnavian sejak 13 Juli 2016, hingga dilantik sebagai Kepala BIN pada 9 September 2016.
Pada tanggal 2 September 2016, Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Pol. Budi Gunawan menjadi Kepala BIN menggantikan Sutiyoso dan mengirimkan surat kepada DPR.
Sidang Paripurna DPR kemudian menyetujui hasil Fit & Proper Test Komisi I DPR terhadap Calon Kepala BIN yang dilakukan sehari sebelumnya.
Budi Gunawan menjadi unsur Polisi kedua setelah Jenderal Pol. Sutanto (2009-2011) yang memimpin lembaga telik sandi tersebut.
Riwayat Pendidikan
Dalam pendidikan, Jenderal Pol. Budi Gunawan bisa dibilang sebagai anak yang berprestasi.
Ia merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1983 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya saat usia yang tergolong muda, yaitu 24 tahun.
Pada dunia pendidikan di kepolisian, Jenderal Pol. Budi tercatat meraih peringkat satu saat bersekolah.
Berikut riwayat pendidikannya:
PTIK
SESPIM
SESPATI
LEMHANAS.
Riwayat Karier
Dalam kariernya, nama Jenderal Pol. Budi Gunawan mulai dikenal saat menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2001-2004.
kemudian dia dipromosikan untuk naik pangkat menjadi brigadir jenderal, jenderal termuda pada 2004-2006
Berikuti riwayat perjalanan karier dari Jenderal Pol. Budi Gunawan:
Ajudan Presiden RI Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Karobinkar SSDM Polri (2004-2006)
Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008)
Kapolda Jambi (2008-2009)
Kadiv Binkum Polri (2009-2010)
Kadiv Propam Polri (2010-2012)
Kapolda Bali (2012)
Kalemdiklat Polri (2012-2014)
Wakapolri (2015-2016(
Kepala Badan Intelijen Negara (2016-sekarang)
PImpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (2017-2022).
Kontroversi
Pencalonan Jenderal Pol. Budi Gunawan alias BG pada tahun 2015 menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo membuat negeri ini gaduh.
Perseteruan lembaga tinggi negara antara KPK dengan Kepolisian memanaskan suasana ini.
Pasalnya, saat pengumuman pencalonan Jenderal Pol. Budi Gunawan , KPK juga mengumumkan bahwa BG tersangka kasus gratifikasi.
Pihak kepolisian pun tak tinggal diam dengan menyatakan tersangka juga kepada pimpinan KPK; Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Belum lagi reaksi gelombang demo masyarakat terhadap kasus ini. Karena situasinya semakin panas.
Presiden Joko Widodo kembali menarik pencalonan Jenderal Pol. Budi Gunawan dan mengajukan calon baru Jenderal Pol. Badrodin Haiti. Setelah Badrodin Haiti menjadi Kapolri, Jenderal Pol. Budi Gunawan diajukan menjadi Wakapolri.
Jenderal Pol. Budi Gunawan memiliki peranan yang penting dalam dunia kepolisian.
Ia menyabet beberapa Penghargaan, meliputi:
SL Kesetiaan 16 Tahun
SL Dwidya Sistha
SL Kesetiaan Tamtama
SL Kesetiaan Karya Bhati
SL Yana Utama
SL Dharma Nusa
SL Gom VII
SL Bintang Bhayangkara Nararya
SL Bintang Bhayangkara Pratama.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.