Pilpres 2024

Kampanye Akbar di Pamekasan, Anies Baswedan Sebut Tiap Kampanye Merasakan Aspirasi Perubahan

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggelar kampanye akbar Pilpres 2024 di lapangan Garuda, Kecamatan Palengaan, Pamekasan

Penulis: Muchsin | Editor: irwan sy
muchsin/surya.co.id
Capres Anies Baswedan berdiri di tengah-tengah ribuan massa pendukungnya, saat kampanye akbar, di Lapangan Garuda, Kecamatan, Palengaan, Pamekasan, Rabu (31/1/2024). 

SURYA.co.id | PAMEKASAN – Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggelar kampanye akbar Pilpres 2024 di lapangan Garuda, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Rabu (31/1/2024).

Selain kampanye akbar, Anies dan Muhaimin menghadiri Deklarasi dan Istiqhotsah Ulama Habaib dan Ibu Nyai, di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yakin, Gunung Sari, Desa Badung, Kecamatan Proppo.

Namun sebelum itu, Anies-Muhaimin, juga berkunjung dan bersilaturrahmi dengan RKH Muhammad Rofii Baidhowi, Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan.

Sementara dalam kampanye akbar di Lapangan Garuda, yang dihadiri, sejumlah tokoh ulama, tokoh masyarakat dan ribuan warga.

Begitu Anies dan Muhaimin datang, langsung disambut dengan teriakan Anies presiden, berulang-ulang.

Sementara Anies yang mendengar sebutan itu, hanya tersenyum.

“Terima kasih kepada masyarakat Madura, khususnya Pamekasan,” kata Anies.

Kepada sejumlah wartawan, Anies mengatakan setiap menggelar kampanye akbar di berbagai daerah di wilayah nusantara ini, ia merasakan adanya aspirasi perubahan.

Hal itu, ia lihat dan ketahui dari masyarakat yang berduyun-duyun datang dengan semangat dan antusias, termasuk di Madura.

Diakui, ketika dirinya berjabat tangan erat dengan warga, ia melihat ungkapan dari mata dan bahasa tubuhnya, menunjukkan perubahan.

Karena itu, ia selalu tanya, kedatangannya ke tempat ini (kampanye.Red) karena apa.

Bukan karena bayaran, tapi mereka datang membawa harapan.

"Dan harapan itulah yang sering ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Harapan untuk apa? Lebih makmur. Biaya hidup lebih murah dan lapangan pekerjaan tersedia. Jadi mereka datang bawa harapan. Dan saya merasakan itu semua setiap kali pertemuan.  Apakah itu pertemuan terbuka, dalam ruangan nuansa itu selalu ada. Jabat tangan itu, bukan basa basi. Namun penuh antusiasme,”kata Anies.

Dikatakan, yang lebih terenyuh dengan semangat masyarakat, mereka datang dari jauh, daerah pegunungan dan pulau-pulau kecil.

Bahkan, di antara mereka ada yang menempuh perjalanan, selama 8 jam dan ada pula yang 13 jam.

Mereka datang untuk menitipkan harapan.

Kepada mereka, ia berpesan tolong jaga suara, tapi bukan Anies–Muhaimin, melainkan jaga suara perubahan.

“Nah, jutaan orang yang kini menginginkan perubahan. Yuk, kita sama-sama menjaga suara perubahan,” papar Anies.

Selanjutnya, Anies menyinggung adanya kemiskinan dan sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan.

Suara itu sering ia dengar dan ditemukan di setiap bertemu dengan masyarakat.

Ini semua lantaran investasi yang dilakukan berupa padat modal.

Maka, pihaknya akan mendorong investasi padat karya.

Supaya investasi itu banyak menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap banyak lapangan kerja.

Selanjutnya Anies menyatakan, masyarakat kini antusias menunggu 14 Februari, sebagai kesempatan untuk perubahan.

“Kami tawarkan kepada mereka, apakah diteruskan kondisi seperti sekarang ini atau tidak. Tata kelola pemerintahan yang harus dikelola baik. Bagaimana etika bernegara. Kehidupan bernegara merujuk pada aturan main. Itu yang ingin kita kembalikan dan rakyat menginginkan hal yang sama,” ungkap Anies.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved