Dua Pekan Jelang Pilpres 2024, PAN Jatim: Target Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Masih Realistis

SURYA.CO.ID, SURABAYA - DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur menyebut, target Prabowo-Gibran menang satu putaran masih sangat realistis untuk dikejar.

Sebagai bagian dari partai koalisi pengusung, PAN Jatim memerintahkan seluruh kader untuk all out.

Terlebih Pemilu, yakni Pileg dan Pilpres 2024 tinggal sekitar dua pekan lagi.

"Kami bekerja dengan keyakinan Pilpres bisa satu putaran," kata Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim Achmad Rubaie saat dikonfirmasi, Senin (29/1/2024).

Pernyataan Rubaie itu, disampaikan menjawab keraguan sejumlah pihak bahwa Pilpres bisa terlaksana hanya dalam satu babak saja.

Jika merujuk UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, syarat Pemilu satu putaran memberi bahwa paslon harus memperoleh suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara nasional.

Kemudian, sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.

Rubaie menyebut, pihaknya masih sangat yakin Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran.

Keyakinan itu, menurutnya sudah dihitung matang baik dari perolehan survei maupun tren dukungan yang dimiliki.

Dia memberi contoh, kader PAN Jatim yang saat ini diminta menggencarkan kampanye di sisa waktu Pilpres. Setiap caleg PAN diminta kampanye satu paket. Selain mengejar penambahan kursi legislatif, dalam setiap kampanye harus juga sosialisasi program Prabowo-Gibran di setiap dapil.

Upaya itu menjadi instruksi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan agar setiap kader all out dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.

"Jadi kami masih sangat yakin bisa satu putaran. Kami setuju satu putaran, karena pertimbangan efisiensi dan legitimasi," ungkap Rubaie.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch Mubarok Muharam menilai, target menang satu putaran memang tidak mudah bagi paslon mana pun.

Apalagi jika melihat kondisi perpolitikan terkini, dua pekan sebelum Pilpres. Seluruh kubu tengah gas kencang untuk mendulang suara.

Butuh kerja ekstra untuk bisa menang suara Pilpres hanya dalam satu kali putaran.

"Sehingga tidak ada paslon yang dominasinya absolut. Kelihatannya sulit, apalagi undecided voters ini semakin kecil," ungkap Mubarok saat dihubungi terpisah.