Berita Nganjuk

Cegah Stunting dan Kemiskinan di Kabupaten Nganjuk, Manfaatkan Aplikasi SIDA BERKAT

Hal itu sebagai salah satu upaya penanganan kasus stunting dan kemiskinan tepat sasaran berdasarkan data yang telah ada di aplikasi SIDA BERKAT

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkab Nganjuk
Kepala Diskominfo Kabupaten Nganjuk, Slamet Basuki. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Pemanfaatan Aplikasi Sistem Informasi Data Pemberdayaan Masyarakat (SIDA BERKAT) disosialisasikan kepada perangkat daerah pengampu kemiskinan dan stunting di Pemkab Nganjuk.

Hal itu sebagai salah satu upaya untuk penanganan kasus stunting dan kemiskinan tepat sasaran berdasarkan data yang telah ada di aplikasi SIDA BERKAT.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Nganjuk, Slamet Basuki mengatakan, pihaknya berharap pelaku pelaksana program dapat mengoperasikan melalui input data kegiatan penanggulangan kemiskinan ekstrim dan penurunan angka stunting pada perangkat daerah melalui SIDA BERKAT.

Dengan demikian, rencana program/kegiatan dari perangkat daerah yang telah diinputkan akan muncul pada dashboard aplikasi.

Pimpinan/kepala daerah dan masyarakat, jelas Slamet Basuki, nantinya dapat langsung melihat rencana kegiatan dan anggaran program yang akan dipakai dan dilaksanakan perangkat daerah dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting.

“Aplikasi SIDA BERKAT ini sebagai alat bantu dan wadah untuk memudahkan pimpinan/kepala daerah dalam mengambil kebijakan/intervensi penurunan angka kemiskinan dan stunting di Kabupaten Nganjuk," kata Slamet Basuki, Kamis (18/1/2024).

Berikutnya, dikatakan Slamet Basuki, pemantauan dan evaluasi program kegiatan juga dapat termonitor dengan baik melalui aplikasi tersebut.

Program apa yang sudah dijalankan juga dengan target realisasinya bisa diketahui dan dibaca.

Mulai dari jumlah kegiatannya, rencana dan realisasi anggarannya, serta capaian anggaran yang digunakan.

Hanya saja, menurut Slamet Basuki, apabila program/kegiatan tidak bisa tercapai maka perangkat daerah lainnya dapat melaksanakan subtitusi program.

Artinya, perangkat daerah lain dapat membantu/intervensi program yang belum dapat tercapai itu.

Baik dari sebab keterbatasan anggaran maupun program yang belum terencanakan.

"Jadi, aplikasi SIDA BERKAT itu selain mengintegrasikan data, juga mengkolaborasikan intervensi program kegiatan," ucap Slamet Basuki.

Ditambahkan Kepala Bidang Aplilkasi, Teknologi dan Informatika Diskominfo Nganjuk, Azfandi Miftakhul Yaqin mengatakan, fitur menu informasi pada Aplikasi SIDA BERKAT di dalamnya telah memuat data tentang stunting dan kemiskinan di 20 Kecamatan se-Kabupaten Nganjuk.

Proporsi jenis program intervensi, proporsi anggaran intervensi, data realisasi anggaran, analis capaian keluaran, data realisasi program per kecamatan sudah ada.
Selain itu, masyarakat juga dapat melihat langsung berapa detail stunting prevalensi dari tahun ke tahun di masing-masing kecamatan. Termasuk juga jumlah penduduk miskin.

"Tentunya kami berharap melalu aplikasi SIDA BERKAT tersebut dapat memudahkan perangkat daerah dan pemerintah desa dalam proses perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kegiatan dalam rangka mewujudkan Keluarga Sejahtera," tutur Azfandi Miftakhul Yaqin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved