Berita Viral

Panggilan Hati Mbah Melan Jadi Guru Matematika Selama 49 Tahun, Pilih Media Lain Salurkan Ilmu

Pengabdian Mbah Melan, kakek berusia 78 tahun yang masih mengajar matematika, bak tak ada tandingannya.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Mbah Melan, tetap mengajar matematika di usia 78 tahun. Punya media lain untuk salurkan ilmu. 

SURYA.CO.ID - Pengabdian Mbah Melan, kakek berusia 78 tahun yang masih mengajar matematika, bak tak ada tandingannya.

Meski saat ini zaman kian modern, Mbah Melan tak kekurangan akal demi bisa menjangkau para siswa.

Beberapa waktu lalu, nama Mbah Melan viral di media sosial lantaran metode pembelajaran matematika yang dia lakukan via TikTok.

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Penjual Keripik Sebatang Kara di Tasikmalaya, 10 Jam Keliling Cuma Dapat 5 Ribu

Bahkan, Mbah Melan memiliki jam belajar untuk murid SD, SMP, dan SMA.

Melansir Tribun Jakarta, Mbah Melan mengajar materi matematika SD dan SMP pada pukul 16:00 WIB - 17:30 WIB.

Kemudian materi matematika SMA pada pukul 19:30 WIB - 21:00 WIB.

Live itu dilakukan Mbah Melan di akun TikTok bernama binaprestasiswa yang saat ini sudah memiliki 300 ribu lebih pengikut.

Tak cuma mengajar live, Mbah Melan juga akan memposting videonya untuk memudahkan warganet yang ingin menonton lebih dari satu kali.

Panggilan Hati Mbah Melan Jadi Guru Matematika Selama 49 Tahun, Pilih Media Lain Salurkan Ilmu
Mbah Melan, tetap mengajar matematika di usia 78 tahun. Punya media lain untuk salurkan ilmu.

Sosok Mbah Melan pun menyita perhatian warganet.

Dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Mbah Melan sempat mengungkap alasannya mengajar lewat live TikTok.

Ternyata hal itu merupakan hobi dan panggilan hati Mbah Melan.

"Terus terang saja ini tuh hobi dan memang panggilan hati. Kami punya tujuan untuk bagi-bagi ilmu dan pengalaman," ucapnya sembari tersenyum.

Mbah Melan bercerita, ia sudah mengajar matematika sejak tahun 1969 - 2018.

"Sudah 49 tahun mengajar, pengalaman itu kami tuangkan dalam buku namanya Matematika Praktis," sambungnya.

Lebih lanjut, Mbah Melan mengaku baru dua bulan mengajar lewat live TikTok.

Saat Mbah Melan mengajar di live TikTok, ada anak muridnya yang merekam.

"Yang punya ide, kameramennya anak muridnya," ucap Mbah Melan.

Setiap harinya, live TikTok Mbah Melan ditonton ratusan warganet.

Banyak warganet yang berterima kasih lantaran sosok Mbah Melan sangat membantu mereka memahami matematika.

Baca juga: Sharing Ilmu, Mahasiswa S2 PAUD Unesa Gelar Workshop Pembuatan Buku Cergam yang Mudah bagi Guru PAUD

Bahkan banyak warganet yang menyebut cara mengajar Mbah Melan mudah dipahami.

"Mbah sehat selalu ya semoga menjadi amal jariyah,"

"Gara-gara Mbah ini nilai ulangan gue 98,"

"Aku sering lihat live streamingnyaaa,"

Kasus Serupa: Dosen Undar Punya Cara Ajar Beda

Sebagai seorang pengajar, Retno memiliki gaya mengajar yang berbeda.

Ia memilih mengajar dengan santai, karena ingin membuat mahasiswa tidak merasa tegang selama mengikuti perkuliahan. 

Pasalnya, materi-materi yang diampunya tergolong berat dan menuntut tingkat konsentrasi tinggi.

"Saya mah santai. Jadi kelas saya cukup santai, saya tidak pernah membawa agenda pelajaran dengan serius banget karena materinya saja sudah pusing," katanya.

Meski demikian, Retno mengaku saklek pada tiga hal. Di antaranya, ketepatan waktu dalam pelaksanaan perkuliahan, masalah plagiasi, dan izin perkuliahan.

"Bahkan semester lalu hampir sekelas aku suruh ngulang karena ketahuan plagiat dan pembuktiannya saya buktikan langsung di kelas," sambungnya.

Bukan hanya itu, Retno juga selalu mengajarkan etika dan tata berkomunikasi yang baik mahasiswa kepada dosen. 

Ketika awal perkuliahan, Retno juga menyelipkan materi soal adab berkirim surat elektronik dan basic manner atau tata krama dasar saat berkomunikasi dan berkirim pesan.

Retno menjelaskan, salah satu tata krama berkomunikasi adalah terkait consent atau persetujuan.

Contohnya, jika ingin membagikan nomor kontak seseorang, harus mendapat persetujuan dari pemilik kontak tersebut.

Retno pun mengaku gagal menyampaikan pesan tersebut, lantaran ada mahasiswanya yang merekam dirinya tanpa persetujuan.

"Terus kebobolan ada yang posting video tanpa konsen kan rasanya wah gagal nih, dulu sempat mikir gitu. Consent itu penting dan itu yang krisis menurut saya di anak zaman sekarang," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved