Pilpres 2024
Diberi Nilai Rendah oleh Anies, Kinerja Prabowo sebagai Menhan Diungkap Eks KSAD Dudung Abdurachman
Diberi Nilai 11/100 oleh Anies Baswedan, Kinerja Prabowo Subianto sebagai Menhan Diungkap Mantan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) jadi salah satu topik hangat diperbincangkan usai debat capres kemarin.
Pasalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memberikan nilai rendah terhadap kinerja Prabowo.
Anies menyebut nilai kinerja Kemenhan di bawah Prabowo sangat rendah.
Hal itu dia ucapkan setelah didesak calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo untuk memberikan penilaian konkret atas kinerja Menhan.
Baca juga: Reaksi Prabowo Subianto Soal Pengancam Penembakan Anies Baswedan, Benarkah Salah Satu Pendukungnya?
Anies kemudian menyebut dengan jelas nilainya adalah 11 dari 100.
Namun, berkebalikan dengan Anies dan Ganjar, kinerja Prabowo justru dinilai baik oleh mantan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Hal ini diungkapkan Dudung dalam tayangan NGOPI Kompas TV.
"Pak Prabowo, saya kenal beliau itu letnan dua, jadi saya letnan dua beliau Danyon 328 tugas operasi di Timor Timur dan batalyon itu kemudian batalyon terbaik pada saat penugasan," ujar Dudung
Saat menjabat KSAD, Dudung mengaku pernah bertanya langsung kepada para perwira pasukan 328.
Menurut Dudung, kesejahteraan prajurit di sana amat diperhatikan Prabowo.
"Saya tanya ke beberapa perwiranya di sana di 328, rupanya memang kesejahteraannya luar biasa satuan itu.
Kemudian banyak peralatan-peralatan yang memang diadakan oleh Pak Prabowo sendiri secara pribadi dan termasuk militansinya," terang Dudung.
Ia menambahkan saat dirinya sudah menyandang kapten, Prabowo mengagendakan beberapa perwira muda untuk dikursuskan Bahasa Inggris selama 6 bulan di Jakarta atau tepatnya di Kopassus lalu diberangkatkan ke luar negeri untuk mengambil S2.
Dudung menyebut lulusan-lulusan SMATN juga disekolahkan langsung ke Amerika maupun ke Inggris.
Lebih lanjut, ia menceritakan pertemuannya dengan Prabowo yang sudah menjadi Menhan.
Dudung menyebut Prabowo sangat peduli dengan akademi militer.
"Kemudian saya bertemu lagi, saya sudah gubernur, beliau Menhan. Akademi militer dibangunnya begitu megah sekarang.
Artinya beliau berpikir bahwa kita jangan kalah sama West Point karena West Point begitu megah, bangsa kita adalah bangsa yang besar.
Kita tunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa kita juga memiliki akademi militer yang hebat," ujar Dudung.
"Dan bukan hanya akademi militer saya lihat, AU, AAL, itu dibangun sama beliau," imbuhnya.
Dudung menyebut kinerja Prabowo sebagai Menhan semakin terasa ketika dirinya menjadi KSAD karena Prabowo memperhatikan persoalan alutsista yang diusulkan TNI.
"Dan semakin terasa pada saat saya sebagai KSAD dan beliau Menhan. Apapun permintaan-permintaan saya kepada beliau, alutsista yang kita inginkan, jadi yang tadi kita singgung masalah pertahanan, masalah alutsista, banyak yang tidak paham.
Sebetulnya alutsista itu kita sendiri yang mengusulkan, jadi kepala staf angkatan, jadi bukan keinginan Pak Prabowo sebetulnya," paparnya.
Dudung menyebut Prabowo memenuhi keinginan TNI terkait Alutsista, termasuk soal rumah untuk prajurit. Prabowo juga memperhatikan pembangunan rumah sakit TNI.
"Jadi keinginan kita, jadi beliau tuh hanya melanjutkan saja, memesankan, harus seusia keinginan kita, dan selama ini kita terpenuhi.
Termasuk rumah-rumah prajurit, program yang ada di kita, beliau tambahkan, termasuk rumah sakit-rumah sakit seluruh Kodam diperbaiki, babinsa-babinsa motor-motornya termasuk kaporlap-kaporlap yang selama ini prajurit kekurangan, beliau dipenuhi karena beliau tuh memang dari dulu saya lihat sangat cinta kepada prajurit," tuturnya.
"Beliau paling seneng kalau sudah dengan prajurit. Beliau itu kalau boleh saya mengatakan kalau dadanya dibelah itu Merah Putihnya itu masih jam 12. Jam 12 itu berkibarnya itu masih semangat, masih berkobar-kobar. Dan beliau pemberani, jagoan, dan beliau politik luar negerinya juga oke," sambungnya.
Diberi Nilai Buruk oleh Anies
Sebelumnya, Anies menyebut nilai kinerja Kemenhan di bawah Prabowo sangat rendah.
Hal itu dia ucapkan setelah didesak calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo untuk memberikan penilaian konkret atas kinerja Menhan.
“Mas Anies enggak usah takut, disebut saja angkanya berapa gitu loh. Kayak saya gitu loh, jangan di bawah lima, sebut saja berapa?” tanya Ganjar.
Anies kemudian menjelaskan bahwa kesejahteraan prajurit TNI lebih baik di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketimbang kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Sebab, saat itu kenaikan gaji prajurit TNI terjadi sembilan kali.
“(Skor Kemenhan) 11 Mas, dari 100,” jawab Anies.
Anies mengungkapkan alasannya memberikan nilai rendah atas kinerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat debat calon presiden (capres) Minggu (7/1/2023) malam.
Ia mengatakan, alasan pertama adalah kesejahteraan para parjurit TNI yang dinilai tak diperhatikan oleh Prabowo.
Salah satunya adalah tak ada rumah dinas untuk para perwira TNI yang bertugas, sehingga tempat tinggal jadi masalah tersendiri.
"Kalau rumah dinas tidak dipikirkan, kesejahteraan mereka tidak dipikirkan lalu bagaimana kita berharap mereka fokus (bekerja)," ujarnya saat ditemui di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Anies mengatakan, jangan sampai para prajurit TNI yang sedang bertugas jauh dari keluarga harus memikirkan membayar kontrak rumah untuk istri dan anak mereka.
Menurut Anies, persoalan kesejahteraan prajurit TNI ini sangat serius, termasuk anggota Polri dan ASN yang bekerja di bidang pertahanan.
"Ketika anggaran dialokasikan Rp 700 triliun selama ini, lalu anggaran itu tidak digunakan untuk memastikan kesejahteraan itu tidak tercapai," imbuhnya.
Anies mengatakan, keberpihakan kepada kesejahteraan prajurit TNI ini pernah dilakukan pemerintahan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia mengatakan, di era SBY gaji para prajurit naik 9 kali, dan di era Jokowi baru tiga kali saja.
Kemenhan juga hanya membayar 80 persen tunjangan kinerja dari para ASN mereka dan disebut tidak ada usaha untuk mengubah menjadi 100 persen.
"Ini tidak ada yang personal, ini soal kebijakan. Jadi ketika ini semua diungkapkan karena kita mau melakukan perubahan.
Memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI, Polisi kemudian ASN," tutur dia.
"Itu bagian perubahan yang ingin kita gagas," tandasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Menhan
Prabowo Subianto
Anies Baswedan
Dudung Abdurachman
kinerja Prabowo
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.