Pilpres 2024

Ogah Tanggapi Penampilan Anies di Debat Capres, Ahok BTP Dulu Pernah Beri Komen Menohok, Ini Katanya

Ogah tanggapi penampilan Anies Baswedan dalam Debat Capres, Ahok BTP dulu pernah beri komentar menohok. Apa katanya?

kolase kompas.com
Ahok BTP dan Anies Baswedan. Ogah Tanggapi Penampilan Anies di Debat Capres, Ahok BTP Dulu Pernah Beri Komen Menohok. 

SURYA.co.id - Melihat penampilan Anies Baswedan dalam debat capres, publik tentu ingin tahu apa komentar mantan rivalnya yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP.

Hal ini lantaran Ahok pernah berdebat sengit dengan Anies saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam.

Ahok bahkan saat itu melontarkan komentar menohok terkait program-program yang ditawarkan Anies.

Tapi sayangnya, Ahok ogah menanggapi penampilan Anies dalam debat capres pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Baca juga: Pernah Hadapi Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017, Ini Respon Ahok BTP Ditanya Soal Debat Capres

Saat ditanya oleh wartawan, Ahok sambil tertawa menghindari pertanyaan tersebut.

“Saya gak ikut campur soal debat berdebat, kalau saya ikut baru kamu tanya,” ucap Ahok sambil tertawa.

Selain itu Ahok juga mengaku tidak mau terlibat dalam dinamika Capres.

Lantas, seperti apa komentar menohok Ahok terhadap Anies saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam?

Ahok pernah menyebut Anies Baswedan hanya pandai teori dan menjual janji yang tidak mungkin bisa terealisasi. 

Anies Baswedan dan Ahok BTP. Pernah Hadapi Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017, Ini Respon Ahok BTP Ditanya Soal Debat Capres.
Anies Baswedan dan Ahok BTP. Pernah Hadapi Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017, Ini Respon Ahok BTP Ditanya Soal Debat Capres. (kolase youtube)

Pada tahun 2017 ketika Pilkada DKI Jakarta, Ahok, mengatakan retorika mengenai program DP (down payment ) uang muka nol persen atas kepemilikan rumah warga DKI yang dipaparkan Anies Baswedan.

"Jawabnya itu lho. Kan kita butuh jawaban, kalau rakyat kan butuh program. Nyatanya apa? Kayak yang rumah, selalu bilang buat keberpihakan.

Sekarang pertanyaan kami, rumah yang mana? Kalian bisa beli rumah enggak Rp 350 juta? Itu masalahnya," kata Ahok usai melakoni debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 12 April 2017.

Menurut Ahok, Jakarta tidak memungkinkan untuk membangun hunian vertikal.

Sebab, harga tanah begitu mahal. Selain itu, kata Ahok, kota besar lainnya juga lebih banyak membangun hunian horizontal.

Untuk meringankan warga yang tinggal di rumah susun, Ahok mengaku punya rencana untuk membebaskan mereka dari biaya pajak bumi dan bangunan.

"Nanti rumah-rumah yang ke atas bisa enggak bayar PBB. Rumah yang di perumahan kena PBB," kata dia.

Ihwal penyebutan retorika untuk jawaban Anies bermula saat Ahok menanyakan soal ide uang muka nol persen. Ahok mengaku bingung rumah seperti apa yang akan dibangun Anies di lahan DKI melalui program itu.

"Rumah yang bapak (Anies Baswedan) sediakan rumah apa? Rumah tapak? Rumah susun? Lalu yang berpenghasilan berapa? Apakah Rp 7 juta atau Rp 3 juta? Pak Sandi bilang yang penghasilan Rp 4 juta enggak mungkin punya rumah di Jakarta. Ini agak membingungkan," kata Ahok kepada Anies dalam sesi tanya jawab.

Anies menjelaskan bahwa program uang muka nol persen untuk pembelian rumah berkaitan dengan pembiayaan, bukan membangun rumah. Program itu, Anies berujar, merupakan solusi bagi warga DKI yang belum memiliki rumah.

Adapun bangunannya, kata dia, bisa disediakan pemerintah dan swasta.

Ahok kemudian menanggapi bahwa rumah yang terletak di gang sempit tidak sehat dan kurang layak.

Karena itu, Ahok menawarkan rumah susun pada warga DKI.

Anies pun membalas dan mengatakan bahwa 41 persen warga DKI tidak memiliki rumah sendiri. Sehingga, Anies-Sandi menawarkan solusi melalui program uag muka 0 persen tersebut.

"Kami siapkan solusi, bisa dikerjakan, bahkan private sector berminat. Ini sangat-sangat bisa, rumahnya tersedia. Yang terpenting keberpihakan, teknis ini akan berkembang, teknik pembiayaannya," kata Anies.

Waktu menjawab sudah habis dan pemandu debat Ira Koesno mengingatkan ketika Anies masih menjelaskan. Lalu giliran Ahok berkomentar.

"Saya jujur tidak menemukan jawaban. Ini terlalu retorika," ucap Ahok.

Prabowo Sindir Habis-habisan Anies

Selian itu, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, tampaknya masih tersinggung dengan ucapan Anies Baswedan dalam debat capres pada Minggu (7/1/2024) kemarin.

Khususnya ucapan Anies yang menyinggung lahan 340.000 Hektare milik Prabowo.

Prabowo pun menyindir habis-habisan Anies dengan kalimat lebih nyelekit dalam acara konsolidasi relawan se-Provinsi Riau di Gelanggang Olahraga (GOR) Remaja, Pekanbaru, Selasa (9/1/2024).

Bahkan Prabowo melontarkan kata kasar bernada umpatan. 

“Saudara-saudara, ada pula yang nyinggung-nyinggung, (saya) punya tanah berapa.

Dia pintar atau goblok sih?” kata Prabowo, melansir dari Kompas.com.

Prabowo menambahkan bahwa Anies tidak mengerti soal hak guna usaha (HGU).

“Itu tanah negara saudara, tanah rakyat, tanah bangsa,” kata Prabowo.

Daripada dikuasai asing, sebut Prabowo, lebih baik lahan-lahan tersebut ia kelola.

“Daripada dikuasai orang asing, lebih baik Prabowo yang mengelola,” ujar dia.

“Manakala pemerintah memerlukan, saya segera menyerahkan, enggak usah dibawa debat lah. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda,” tutur Prabowo.

Prabowo juga menyebutkan bahwa lahannya bukan 340.000 hektar seperti yang disebutkan Anies, melainkan lebih.

“Kemarin juga salah-salah mulu, bukan 340.000 hektar, (tapi) mendekati 500.000 hektar.

Dia (Anies) mau bikin rakyat benci saya,” ucap Prabowo.

Prabowo mengaku, dua tahun silam, ia telah menyerahkan lahan-lahan itu kepada negara.

Ia mengatakan kepada Jokowi, “Bapak Presiden, kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan, pakai lahan HGU yang saya gunakan. Saya siap”.

“Jadi, niatnya tidak baik. Datanya (Anies) salah,” ucap Prabowo.

Sebelumnya, dalam Debat Pilpres tahap 3, Minggu (7/1/2024) malam, calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyebut, Prabowo memiliki 340 ribu hektare tanah.

Hal tersebut, kata Anies, berbanding terbalik dengan kondosi saat sebagian prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas.

Pernyataan Anies itu lantas dibantah oleh Prabowo.

Prabowo mengatakan, data milik Anies Baswedan tidak benar.

"Terima kasih, sebelum saya menjawab pertanyaan itu saya mengklarifikasi data yang meleset, maaf Pak Prabowo, angkanya terlalu kecil, bukan 320.000 hektare, tapi 340.000 hektare. saya klarifikasi,” kata Anies.

Jawaban itu pun langsung disanggah Prabowo di atas panggung debat.

"Itu pun salah, itu pun salah. Mas Anies, jangan jiplak data yang salah," kata Prabowo.

Benarkah Prabowo memiliki tanah seluas 340.000 hektare?

Kepemilikan tanah 340.000 Ha pernah disinggung Jokowi

Isu kepemilikan tanah Prabowo seluas 340.000 hektare bukanlah hal yang baru. Isu ini pernah ramai di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 saat dilontarkan Joko Widodo saat debat capres.

Saat itu, Jokowi sebagai calon presiden nomor urut 1 mengatakan bahwa Prabowo memiliki tanah seluas 340.000 hektare di Kalimantan Timur dan Aceh.

"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare juga di Aceh Tengah 120.000 hektare," kata Jokowi dulu, dilansir dari Kompas.com (19/2/2019).

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), membenarkan pernyataan Jokowi itu.

“Ya betul. Semua orang juga tahu,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Himawan Arief Sugoto saat itu.

Menurut Himawan, lahan tersebut digunakan Prabowo untuk kepentingan perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit.

Namun, Himawan enggan membuka data terkait batas minimal dan maksimal luas lahan kepemilikan seseorang.

"Kalau batasan luasan itu ada aturannya, tapi itu ada revisi perbaikan. Yang jelas UU Pertanahan mau dibahas juga, tapi, mungkin dimasukkan ke dalam peraturan pemerintah,"jelasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved