Pilpres 2024
Survei Elektabilitas Capres 2024 Versi Litbang Kompas: Prabowo Menurun Imbas Performanya Saat Debat
Inilah hasil survei elektabilitas capres 2024 versi Litbang Kompas setelah debat capres pada Minggu (7/1/2024). Prabowo Subianto menurun.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah hasil survei elektabilitas capres 2024 versi Litbang Kompas setelah debat capres pada Minggu (7/1/2024).
Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto, kena imbas karena performanya dalam debat capres tersebut.
Menurut hasil survei, Prabowo justru mendapat penilaian terendah.
Padahal sebelum debat dimulai, Prabowo digadang-gadang akan menguasai panggung dan masalah debat karena itu memang bidang yang dijabatnya saat ini.
Masyarakat yang menyaksikan acara debat capres bidang pertahanan dan geopolitik mungkin kecewa melihat Prabowo Subianto.
Baca juga: Survei Elektabilitas Capres 2024: Prabowo-Gibran Tertinggi di Jatim, Paslon 3 Unggul di Lembaga ini
Pasalnya, capres nomor urut 2 ini kurang maksimal dan banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab secara lugas.
Pada saat acara debat dilakukan, Litbang Kompas pun menggelar survei terkait performa.
Hasilnya cukup mengejutkan, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI, justru dianggap yang paling buruk.
Litbang Kompas melakukan jajak pendapat untuk merekam penilaian publik atas performa tiga calon presiden (capres) pada debat kedua.
Salah satu aspek yang dilihat pada survei yang melibatkan 210 responden itu yakni menjawab pertanyaan dengan lancar, menguasai permasalahan, dan penampilan di atas panggung.
Baca juga: Prabowo Sindir Habis-habisan Anies yang Bahas Lahan 340.000 Hektare, Pakai Kalimat Lebih Nyelekit
“Memang yang dinilai perlu banyak koreksi memang di Pak Prabowo. Memang di satu sisi terkait dengan penampilan itu nilainya cukup ya, tetapi soal penguasaan permasalahan dan bagaimana cara Beliau menjawab pertanyaan itu dinilai relatif lebih rendah dibandingkan dengan calon-calon yang lain,” ujar peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).
Adapun dalam aspek pertama, yaitu soal menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sama-sama mendapatkan skor 7,4.
Sementara itu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapatkan angka 6,9.
Kedua, pada aspek menguasai permasalahan, Anies memperoleh angka 7,2 dan Ganjar 7,4.
Adapun Prabowo dinilai publik dengan angka 6,9.
Lalu, pada aspek ketiga yaitu penampilan kandidat di atas panggung, Anies memperoleh skor 7,9 dan Ganjar meraih skor 7,8.
Kemudian Prabowo hanya mendapatkan angka 7,1.
“Nah ini juga menjadi tren yang menarik ini karena dalam debat pertama justru Pak Prabowo itu mendapatkan penilaian yang relatif lebih positif,” tutur Rangga.
Adapun survei berlangsung pada 7 Januari 2024 pukul 19.30-22.00 WIB.
Responden yang diwawancarai dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk setiap provinsi.
Dengan metode itu, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Hasil Survei 3 Lembaga Lain
1. Survei Indikator Politik Indonesia
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang untuk menang satu putaran.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhannudin dalam paparannya secara daring, Sabtu (6/1/2024) mengatakan hal tersebut tercermin dari elektabilitas Prabowo-Gibran yang unggul jauh ketimbang dua paslon lainnya.
Adapun berdasarkan survei yang digelar pada 25-27 Desember 2023, paslon dari Koalisi Indonesia Maju meraih elektabilitas hingga 46,9 persen.
Angka tersebut melambung jauh meninggalkan paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 23,2 persen; dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup elektabilitas sebesar 22,2 persen.
2. Lembaga Survei Indonesia Data Insight
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia Data Insight (Id-Insight) pada 1.200 orang, ditemukan popularitas calon presiden (capres) saat ini, yakni capres 1 Anies Baswedan, capres 2 Prabowo Subianto, dan capres 3 Ganjar Pranowo sama-sama kuat.
Namun, tingkat keterkenalan tidak diikuti dengan ketersukaan dan keterpilihan.
"Popularitas kandidat capres dan cawapres rata-rata sudah cukup tinggi, namun tidak cukup paralel dengan tingkat ketersukaan pemilih," Kata Direktur Eksekutif sekaligus Peneliti Senior di Lembaga Indonesia Data Insight (Id-Insight), John Muhammad, dalam kegiatan rilis Hasil Survei Nasional Peta Politik Jelang Pemilu 2024 diadakan di Hotel Amaris, Juanda, Kamis (4/1/2023).
Ia mengungkapkan, tingkat keterkenalan Prabowo tertinggi 97,9 persen, Ganjar 97,1 persen, dan Anies 95,8 persen .
Namun, sambungnya, tingkat ketersukaan Prabowo hanya 69,8 persen.
Angka itu lebih rendah daripada Ganjar yang mencapai 74,4 persen.
Sementara itu, angka ketersukaan Anies juga lebih rendah daripada Ganjar yang hanya 59,3 persen.
Bagaimana dengan tingkat keterpilihan Prabowo? Menurut idinsight mencatat elektabilitas Prabowo dalam pertanyaan terbuka di angka 33,8 persen.
Angka ini masih lebih tinggi daripada Anies Baswedan di 21,2 persen.
Akan tetapi masih kalah dengan Ganjar yang berada di angka 34,7 persen.
“Jika Pemilu dilaksanakan hari ini, maka hasil suara yang diperoleh Ganjar-Mahfud mengungguli pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin dengan perolehan 38,3 persen ,” ungkap John.
3. Puspoll Indonesia
Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia merilis hasil survei nasional elektabilitas capres-cawapres.
Survei ini dilakukan pada 11-18 Desember 2023 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling.
Melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai dengan tatap muka.
Margin of error (MoE) sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Berikut selengkapnya hasil elektabilitas masing-masing pasangan capres-cawapres:
- Anies dan Cak Imin: 26,1 persen
- Prabowo dan Gibran: 41 persen
- Ganjar-Mahfud: 27,6 persen
Sementara itu, data elektabilitas tersebut masih menyisakan angka undecided voters sebanyak 5,3 persen.
Pendiri Puspoll, Muslimin Tanja mengatakan Pilpres akan berlangsung dua putaran.
Paslon nomor urut 1 sulit hanya mencapai satu putaran dan pasangan nomor 3 berpeluang masuk putaran kedua.
Ia juga mengungkapkan, ada tiga faktor yang memuluskan langkah Ganjar -Mahfud ke putaran kedua Pilpres 2024.
Faktor pertama adalah Pilpres satu putaran tidak realistis karena tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran jauh dari 50 persen.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.