Menteri Agama Beri Dua Arahan untuk ASN Kemenag Jelang Pemilu 2024

Acara ini dihadiri 4.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Hadir, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.

Foto Istimewa Kemenag
Menteri Agama saat memberikan sambutan dalam acara Meet and Brief di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (4/1/2024). 

SURYA,CO.ID, JAKARTA - Kementrian Agama menggelar Meet and Brief bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Acara ini dihadiri 4.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Hadir, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.

Selain itu, para Pejabat Eselon I hingga IV kantor Pusat Kemenag, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), dan para Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Acara ini juga diikuti melalui zoom meeting oleh jajaran ASN Kementerian Agama dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepada jajarannya, Menag Yaqut mengawali sambutannya dengan mengucapkan Selamat Tahun Baru 2024 dan Selamat Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama.

Menjelang Pemilu 2024, Menag secara khusus menyampaikan dua pesan kepada keluarga besar Kementerian Agama.

Pertama, setiap ASN Kementerian Agama diminta menjadi perekat masyarakat dan aktif menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing.

ASN Kementerian Agama diminta untuk menjaga agar tempat ibadah dan lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama tidak dijadikan sebagai ajang politisasi agama dan provokasi politik.

“Kedua, setiap ASN Kementerian Agama saya minta tetap bekerja optimal melayani umat beragama, dan jangan beri celah kepada pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kita dan mengambil keuntungan politik pada masa kampanye ini akibat keteledoran atau kelalaian kita,” tandasnya.

Menag mengajak semuanya untuk bersyukur atas peran Kementerian Agama selama 78 tahun dalam menjaga kerukunan umat beragama dan merawat toleransi di negara Indonesia yang majemuk.

“Tepat sekali tema HAB tahun ini: Indonesia Hebat Bersama Umat. Membersamai dan melayani umat dengan hati menjadikan Indonesia Hebat,” sebut Gus Men, panggilan akrabnya.

Momen awal tahun dan peringatan HAB, kata Gus Men, adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus mengukir harapan atas sejarah Kementerian Agama.

Gus Men lalu mengingatkan jajarannya dengan salah satu pesan KH. Abdul Wahid Hasyim, bahwa model Kementerian Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara.

“Indonesia bukanlah negara sekuler, bukan pula negara agama. Di Indonesia, agama menjadi inspirasi bagi negara. Ini selaras dengan statemen pertama saya setelah diamanahi Presiden sebagai menteri, Jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi”,” tegas Gus Men.

Gus Men lalu mengenang awal dirinya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menakodai Kementerian Agama.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved