Rotasi Ketua PWNU Jatim
Peluang KH Abdul Hakim Mahfudz Jadi Ketua PWNU Jatim Kian Besar, Gus Kikin Direkom PC Kabupaten/Kota
Peluang KH Abdul Hakim Mahfudz menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim pengganti KH Marzuki Mustamar kian besar.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | SURABAYA - Peluang KH Abdul Hakim Mahfudz menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim pengganti KH Marzuki Mustamar kian besar.
Hal ini setelah nama pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang yang biasa disapa Gus Kikin ini masuk dalam daftar usulan yang diajukan PWNU Jatim ke PBNU.
Menurut Ketua PBNU Umarsyah, masuknya nama Gus Kikin merupakan aspirasi dari bawah.
"Kalau aspirasi dari bawah, Gus Kikin cukup kuat," katanya.
Gus Kikin saat ini menjadi salah satu Ketua PBNU, sama seperti KH Ahmad Fahrur Rozi maupun Umarsyah.
Baca juga: Biodata KH Abdul Hakim Mahfudz Kandidat Ketua PWNU Jatim Pengganti KH Marzuki Mustamar, Ini Trahnya
Kiai yang juga dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas bumi tersebut juga memiliki ikatan keluarga dengan KH Anwar Manshur, Pengasuh Tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jatim saat ini.
Menurut Umarsyah, masuknya nama Gus Kikin tersebut merupa usulan yang datang dari Pengurus Cabang (PC) NU tingkat kabupaten/kota dan beberapa pesantren.
"Seluruh aspirasi ini yang kemudian didengar untuk selanjutnya di-collect," tandas pria yang juga ditugaskan PBNU sebagai Ketua PCNU Surabaya ini.
Selain usulan dari bawah, ada sejumlah kriteria lain yang akan menjadi pertimbangan PBNU. Di antaranya, memiliki kapabilitas sebagai pemimpin organisasi.
"Prinsipnya, bisa menjaga kinerja PBNU dalam melayani umat serta menjalankan peran dan fungsinya. Sehingga, ini memang harus segera diisi," katanya.
Umarsyah menegaskan pengambilan keputusan soal Ketua PWNU Jatim pengganti KH Marzuki Mustamar tak mundur dari jadwal, Rabu (3/1/2024).
Sebab menurutnya, rapat PBNU Rabu kemarin hanya mengagendakan mendengarkan nama yang diusulkan PWNU Jatim.
Usulan tersebut tak lantas diputus di hari yang sama. "Bukan mundur. Memang, yang punya hak untuk memutuskan kan Syuriah (PBNU). Tanfidziah hanya mengusulkan," kata Umarsyah menjelaskan.
"Sehingga, hari ini memang agendanya untuk menerima info, laporan kondisi, termasuk juga kaitannya dengan aspirasi yang masuk. Nah, dari sana kemudian ditampung, dirumuskan dan (keputusan) akan disampaikan melalui rapat gabungan antara Tanfidziah dan Syuriah minggu depan," kata Umarsyah.
Hal serupa diungkapkan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi yang dihubungi terpisah.
"Hasil dari pertemuan ini, Ketua PWNU Jatim berasal dari PBNU. Nanti akan ada struktur di PBNU yang akan ditugaskan," kata Ketua PBNU KH Akh Fahrur Rozi dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (3/1/2023).
Ulama yang dikenal dengan panggilan Gus Fahrur tersebut menjelaskan, keputusan ini diambil dengan mendengarkan usulan dari Rois Syruiah PWNU Jatim.
"Ternyata, Syuriah menyerahkan kepada PBNU," kata Gus Fahrur.
Dalam pertemuan tersebut, PBNU lantas menginventarisir sejumlah nama yang berpotensi untuk ditugaskan menjadi Ketua PWNU Jatim. Setelah mendengarkan usulan tersebut selanjutnya PBNU menggelar pembahasan selama sepekan.
"Paling lama dua pekan, sudah ada nama yang akan disampaikan melalui rapat pleno. Juga disertai dengan Surat Keputusan (SK) tentunya," kata Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang ini.
Lantas siapa yang diusulkan dalam pembahasan tersebut? Gus Fahrur menjawab diplomatis sembari melempar candaan. "Ada beberapa usulan. Nama saya juga. Tapi, kalau (nama) saya ada kan bisa jadi (usulan) guyon. He he he," katanya berseloroh disertai tawa.
Siapa sebenarnya Gus Kikin?

KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang lebih dikenal sebagai Gus Kikin lahir di {ondok Pesantren Sunan Ampel, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada 17 Agustus 1958.
Gus Kikin adalah putra pasangan K.H. Mahfudz Anwar dan Nyai Hj. Abidah Ma'shum.
Dari jalur ibu, Gus Kikin merupakan cicit K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Abdiah Ma'shum merupakan anak dari Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim, putri sulung Hasyim Asy'ari.
Ayahnya, Mahfudz Anwar (12 April 1912 – 20 Mei 1999, merupakan pendiri Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang.
Sebelum mendirikan pesantren, Mahfudz memimpin sementara Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Seblak, Jombang, yang didirikan guru sekaligus mertuanya, K.H. Ma'shum Ali, yang wafat pada tahun 1933.
Mahfudz Anwar adalah anak dari K.H. Anwar Alwi, pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi'in Paculgowang, Jombang.
Dari jalur Anwar Alwi ini, Gus Kikin merupakan sepupu dari K.H. Anwar Manshur, Pengasuh Tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo Kediri sejak 2014.
Gus Kikin lahir di lingkungan Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang, pesantren yang didirikan ayahnya.
Selain menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Sunan Ampel, Gus Kikin juga belajar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Seblak, Jombang, yang didirikan oleh kakeknya.
Gus Kikin menempuh pendidikan formal di Madrasah Ibtida'iyah Parimono tahun 1963–1970.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Jombang pada tahun 1971–1973, kemudian SMA Negeri 2 Jombang pada tahun 1974–1977.
Setelah selesai Sekolah Menengah Atas, Gus Kikin melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta pada tahun 1975–1979.
Kemudian pada tahun 2013, Gus Kikin melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka jurusan komunikasi.
Berikut rekam jejak Gus Kikin:
Pemilik Puluhan Perusahaan
Dikutip dari wikipedia, setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta dan menempuh praktik pelayaran selama 3 tahun, Gus Kikin menjadi pegawai di Djakarta Lloyd.
Pada tahun 1988, saat usianya 30 tahun, Gus Kikin menjadi kepala Djakarta Lloyd cabang Kota Cilegon.
Pada tahun 1998, Gus Kikin mendirikan 5 perusahaan di Kota Surabaya, dan pada tahun 2000 ia mendirikan kantor di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Perusahaan yang ia dirikan di antaranya, Bama Buana Sakti di bidang transportasi, Bama Bhakti Samudra di bidang pelayaran, Bama Bumi Sentosa di bidang kontraktor migas, Bama Bali Sejahtera di bidang teknologi informasi, Bama Berita Sarana di bidang media televisi.
Hingga kini, perusahaan yang didirikan Gus Kikin berjumlah 22 perusahaan.
Adapun usaha di bidang minyak dan gas bumi, sumur gas pertamanya berada di Kabupaten Sumenep.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi merupakan PT. Energi Mineral Langgeng.
Pengasuh Pesantren Tebuireng
Pada tahun 2016, Gus Kikin dipercaya menjadi Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.
Kemudian setelah K.H. Salahuddin Wahid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Solah, sebagai Pengasuh Tebuireng saat itu, wafat pada tahun 2020, Gus Kikin dipercaya memimpin pesantren sebagai pengasuh.
Pemilihan Gus Kikin sebagai pemimpin baru Pondok Pesantren Tebuireng sudah dipersiapkan Gus Solah pada tahun 2016 melalui musyawarah keluarga yang melibatkan seluruh keturunan K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, selaku pendiri pesantren.
Sebanyak 200 lebih anggota keluarga Pesantren Tebuireng dikumpulkan untuk diminta menyampaikan usulan soal siapa sosok yang tepat menjadi Pengasuh Tebuireng selanjutnya.
Berbagai usulan sekaligus kriteria calon pengasuh dibahas oleh tim khusus yang terdiri dari sembilan orang perwakilan keturunan K.H. Hasyim Asy’ari.
Di sana kemudian diputuskan siapa yang akan mempimpin menjadi Pengasuh Pesantren menggantikan Gus Solah. (wikipedia/berbagai sumber)
Ketua PWNU Jatim
KH Abdul Hakim Mahfudz
KH Marzuki Mustamar
Pengganti KH Marzuki Mustamar
Kandidat Ketua PWNU Jatim
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Ketum PBNU Gus Yahya Resmi Serahkan SK Pj Ketua PWNU Jatim ke Gus Kikin, Begini Pesannya |
![]() |
---|
Gus Kikin Ditunjuk Pimpin PWNU Jatim, PCNU Surabaya : Kami Tegak Lurus! |
![]() |
---|
Curhat Gus Kikin, Pengasuh Ponpes Tebuireng yang Ditunjuk Sebagai Pj PWNU Jatim |
![]() |
---|
Biodata KH Abdul Hakim Mahfudz Ketua PWNU Jatim Baru Pengganti KH Marzuki Mustamar, Cucu Pendiri NU |
![]() |
---|
Breaking News - PBNU Tunjuk Gus Kikin Nahkodai PWNU Jatim, Cucu Pendiri NU Dapat Tugas Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.