Berita Viral

KISAH Pilu Aipda Suharseno, Meninggal Dunia Usai Dirawat 2 Minggu, Ditabrak saat Jaga Lalin Nataru

Kisah pilu dirasakan oleh keluarga Aipda Suharseno yang meninggal dunia saat bertugas menjaga lalu lintas di malam Natal dan Tahun Baru 2024.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Aipda Suharseno meninggal dunia setelah dirawat dua minggu di rumah sakit. Dia menjadi korban kecelakaan saat bertugas menjaga lalu lintas di Simpang Lima Klaten Town Square, Sabtu (23/12/2023) lalu. 

SURYA.CO.ID - Kisah pilu dirasakan oleh keluarga Aipda Suharseno yang meninggal dunia saat bertugas menjaga lalu lintas di malam Natal dan Tahun Baru 2024.

Aipda Suharseno menjadi korban tabrakan oleh pengendara di malam saat dia bertugas.

Saat kejadian, Aipda Suharseno mengalami luka cukup serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.

Namun setelah dua minggu berlalu, Aipda Suharseno mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: Sosok 2 Polisi Viral Berkat Aksi Heroik Ganjal Bus Pakai Motor, Polda Kalbar Beri Apresiasi

Melansir Tribun Style, kejadian tersebut bermula ketika Aipda Suharseno ditugaskan Polres Klaten untuk menjaga di sekitar Simpang Lima Klaten Town Square.

Aipda Suharseno yang berdiri di tengah persimpangan untuk mengatur lalu lintas, ditabrak oleh pengemudi dari arah Semar Nusantara.

Melalui rekaman CCTV, pengendara mobil itu diketahui menyetir sambil memainkan handphone.

"Kejadiannya hari Sabtu, 23 Desember 2023, pukul 09.45 WIB," ujar Kasat Lantas Polres Klaten, AKP Riki Fahmi Mubarok kepada TribunSolo.com.

Sesaat sebelum kejadian, Aipda Suharseno tengah melalukan pengaturan lalu lintas Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Lalu ada kendaraan yang dari arah Semar Nusantara (Jalan Irian) ke arah Alun-alun (Jalan Pemuda)," papar dia.

Pengendara mobil tabrak polisi lalu lintas
Tangkapan layar video rekaman CCTV yang menunjukkan sebuah mobil menabrak Aipda Suharseno di simpang lima Klaten Town Square pada 23 Desember 2023.

"Yang bersangkutan berada di persimpangan, sedang melakukan penarikan (pengaturan lalin) ke arah Alun-alun," tambahnya.

Baca juga: Unik, Polres Bojonegoro Ubah Knalpot Brong Jadi Patung Jenderal Polisi Hoegeng Setinggi 8 Meter

Dari rekaman CCTV, terlihat kalau posisi polisi tersebut ditabrak dari belakang. Mengenai sisi kiri polisi.

Sementara pengemudi diketahui bernama Bobi (35) warga Klaten, saat ini sudah di periksa pihak kepolisian.

"Sudah dilakukan pemeriksaan, tersangka mengakui lalai," ucapnya.

"Dia tidak melihat pada saat akan berbelok ke arah alun-alun, karena pandangan dia tidak ke depan tapi menoleh ke kiri," imbuhnya.

Ditambah, rekaman CCTV memperlihatkan pengemudi memegang hp saat mengendarai mobil.

Aipda Suharseno sendiri menderita luka berat, ia dilarikan ke rumah sakit di Solo untuk mendapat perawatan.

"Korban luka di bagian pinggul sebelah kiri, sudah menjalani operasi," paparnya.

Dua minggu kurang setelah kejadian, ia meninggal dunia tepatnya pada hari Senin (1/1/2023) sore.

Kepolisian sebelumnya telah melakukan gelar perkara dan ditetapkan pasal kecelakaan lalulintas pasal 310 ayat 3, tentang kelalaian yang menyebabkan kecelakaan dengan korban luka berat.

"Namun saat berjalan setelah gelar perkara, yang bersangkutan meninggal. Akan kita subsider ke Pasal 310 ayat 4, ancaman 6 tahun," pungkasnya.

Polisi Dapat Apresiasi karena Selamatkan Warga

Pengorbanan Bripda Novandro dalam menyelamatkan warga terbilang cukup berani.

Belum lama ini, kisah Bripda Novandro dalam menyelamatkan warga menjadi perbincangan.

Bagaimana tidak, Bripda Novandro merelakan motor pribadinya remuk terlindas bus untuk menyelamatkan warga.

Aksi heroik Bripda Novandro pun sampai mendapat apresiasi.

Baca juga: Polisi Selidiki Kecelakaan Maut Satu Keluarga di Pakal Surabaya, Dua Orang Tak Pakai Helm

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Jembatan Kapuas 2 Kubu Raya, Pontianak, Sabtu (30/12/2023), pukul 06.45 WIB pagi.

Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade mengungkap kronologi kejadian.

Dijelaskan AKBP Arief Hidayat, kejadian itu berawal dari kemacetan panjang di simpang empat kapur.

Selanjutnya, Bripka M Isa Nur dan Bripda Novandro langsung menuju Jembatan Kapuas 2 untuk mencari sumber kemacetan tersebut.

Lanjut Ade, sumber kemacetan yakni satu unit bus Damri Pontianak - Putusibau mengalami kendala teknis yang membuatnya tidak kuat menanjak.

Motor Aerox milik Bripda Novandro saat digunakan untuk menahan laju bus yang mundur agar tak menimbulkan korban.
Motor Aerox milik Bripda Novandro saat digunakan untuk menahan laju bus yang mundur agar tak menimbulkan korban. (Kolase Surya.co.id)

Saat Bripka M. Isa Nur dan Bripda Novandro sedang mengurai kemacetan di atas Jembatan Kapuas 2, bus Damri bergerak mundur.

Bripda Novandro dengan sigap membaringkan motornya di belakang bus.

"Saat Mobil bus Damri itu bergerak mundur dengan sigap Bripda Novandro memberikan motor pribadinya sebagai pengganjal agar bus tersebut berhenti dan tidak menabrak Mobil Tronton Pertamina pengangkut BBM, hal tersebut ia lakukan agar menghindari jatuhnya korban jiwa," kata Ade.

"Alhamdulillah gerak mundur bus Damri tersebut berhenti dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," lanjutnya.

Penjelasan Bripda Novandro

Saat dikonfirmasi, Bripda Novandro mengatakan, melihat gerak mundur bus Damri ke belakang ia langsung merebahkan kendaraannya tepat di ban belakang bus Damri.

"Saat melihat bus Damri itu bergerak mundur ke belakang saya langsung mengambil motor dan langsung saya baringkan tepat di ban belakang bus Damri, sehingga gerak mundurnya terhenti, di mana di belakang bus tersebut terdapat 1 unit Mobil Tronton Pertamina pengangkut BBM," kata Novandro.

Bripda Novandro mengatakan, keputusan ia merelakan kendaraannya untuk mengganjal bus tersebut untuk menghentikan laju kendaraan yang bergerak mundur ke belakang agar tidak adanya korban jiwa.

Akibat mengganjal bus tersebut, sepeda motor jenis Yamaha Aerox milik Bripda Novandro ringsek.

Ia juga menyebut seniornya yang bernama, Bripka M Isa ikut melepaskan motornya untuk ganjalan.

"Kejadiannya cepat. Spontan saya lepaskan motor. Senior saya, M Isa juga pas lewat di situ juga melepaskan motor miliknya untuk ganjalan," ungkap Novandro.

"Fokus saya memang ke pengendara yang ada di belakang. Bagaimana agar mereka tidak kena bis," paparnya.

Novandro mengatakan, sepeda motor miliknya dan M Isa terseret kurang lebih tiga meter.

"Setelah sekitar tiga meter, baru bus Damri itu berhenti. Alhamdulillah tidak kena mobil dan kendaraan lain," katanya.

Dirinya tak dapat membayangkan jika aksi spontan itu tak dilakukan.

Terlebih di belakang bus Damri itu juga ada mobil Pertamina yang sedang mengakut minyak.

"Kita bersyukur tidak ada warga yang kena. Kondisi lalu lintas juga kembali normal karena banyak yang membantu," katanya.

Setelah sepeda motornya ringsek, Novandro tetap melaksanakan tugasnya seperti biasa.

Bahkan di malam tahun baru dirinya juga tetap melaksanakan tugas mengatur lalu lintas.

Lebih lanjut, sementara kini ia menggunakan motor sang bapak untuk betugas.

"Untuk sementara pakai Kirana, motor bapak," katanya seraya tersenyum.

Dapat apresiasi

Kapolres Kubu Raya AKBP Aried Hidayat mengapresiasi gerak cepat Bripda Novandro yang merelakan sepeda motornya untuk mengganjal bus tersebut.

“Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kecelakaan lebih luas yang mungkin mengakibatkan korban jiwa,” ucap Arief.

Diketahui, Bripda Novandro adalah personel Satlantas Polres Kubu Raya.

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved