Persebaya Surabaya

ANALISIS PERSEBAYA - Biarkan Pelatih yang Baru Bekerja

Lingkaran Setan. Begitu kata yang terbesit untuk menggambarkan nasib Persebaya Surabaya di Liga 1 2023-2024

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Dok Persebaya
Para pemain Persebaya Suraaya saat menjalani latihan persiapan Liga 1 2023-2024. Tim Bajul Ijo segera punya pelatih baru yang kabarnya akan diisi Paul Munster 

Lingkaran Setan tak cukup terjadi di posisi pelatih saja. Bahkan, posisi manajer pun tak luput dari desakan mundur. Manajer Yahya Alkatiri akhirnya meletakkan jabatannya setelah suara ketidakpuasan dari supporter semakin tak terbendung.

Ketidakstabilan di dalam tubuh internal Persebaya tentu sedikit banyak memengaruhi performa tim di atas lapangan.

Pergantian pelatih dari satu nama ke nama lainnya membutuhkan proses adaptasi karena filosofi bermain yang diterapkan tiap juru taktik memiliki perbedaan. Sehingga tak heran jika karakter permainan Persebaya semakin tak terlihat musim ini.

Karakter permainan yang mengandalkan bola-bola bawah, umpan pendek, serta permainan yang ngosek, ngeyel dan wani. Lantas muncul pertanyaan, kapan Persebaya bisa mentas dari lingkaran setan ini?

Ambisi untuk mengejar gelar juara sebetulnya sah-sah saja untuk dicanangkan oleh setiap tim.

Tetapi, bukannya tujuan harus berbanding lurus dengan proses?

Membahas proses persiapan di awal musim, Persebaya nampaknya tak belajar dari kesalahan yang dilakukan dari musim ke musim.

Kesalahan itu adalah melepas pemain kuncinya. Memang, sebagian besar skuad musim sebelumnya dipertahankan, termasuk 3 dari 4 pemain asing yang tampil impresif.

Tetapi yang harus menjadi catatan penting kali ini adalah pemain lokal langganan starter yang bertahan hanya Ernando Ari, Alwi Slamat dan Arief Catur saja.

Pemain lokal lainnya mayoritas merupakan penghangat bangku cadangan yang akhirnya dilepas juga pada pertengahan musim.

Pemain kunci seperti Rizky Ridho, Koko Ari, Alta Ballah hingga pemain lokal paling subur musim lalu yaitu Ahmad Nufiandani harus berpisah.

Posisi pemain yang dilepas itu kemudian diisi oleh pemain-pemain yang masih harus dipoles lagi.

Walhasil, Persebaya tak bisa lepas dari ketergantungan dengan pemain asingnya terutama dalam urusan produktivitas gol.

Dari total 23 gol yang dicetak, 19 diantaranya diceploskan oleh pemain asing sedangkan 3 gol berasal dari pemain lokal, 1 gol lainnya hasil dari bunuh diri lawan.

Persebaya sejatinya punya kesempatan kedua untuk memperbaiki komposisi pemain di bursa transfer paruh musim.

Halaman
123
Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved