Pilpres 2024

Safari ke Tuban, Anies-Cak Imin Beberkan Solusi Masalah Pertanian, Pupuk dan Penyetaraan Tugas Guru

"Saat ini tidak begitu. Ketika harga pangan mahal, tengkulak yang untung. Sementara petani tidak. Itu akan kami ubah nanti," ujarnya.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Deddy Humana
surya/Yusab Alfa Ziqin (yusabalfaziqin)
Calon Presiden dari paslon nomor 01, Anies Baswedan berbicara di depan ribuan orang dalam safari politik di Kompleks Yayasan Ma'had Bahrul Huda, Kabupaten Tuban, Jumat (29/12/2023) siang. 


SURYA.CO.ID, TUBAN - Kedatangan pasangan capres-cawapres 2024 nomor urut 1, Anies-Muhaimin (AMIN) mendapat sambutan antusias dari ribuan masyarakat di Kabupaten Tuban, Jumat (29/12/2023) siang. Berbicara di Kompleks Yayasan Ma'had Bahrul Huda, Anies menyampaikan banyak hal dan gagasan.

Paslon yang diusung PKB, PKS, dan Partai NasDem dalam Koalisi Perubahan itu menegaskan komitmennya dalam perbaikan sistem pertanian, pangan, hingga pendidikan. Kompleks Yayasan Ma'had Bahrul Huda adalah yayasan milik mantan Bupati Tuban, Fathul Huda.

Untuk pertanian, Anies mengatakan, pihaknya akan paling konsen mengurai masalah pupuk. Sebab di mana-mana ketersediaan dan harga pupuk selalu dikeluhkan para petani.

Salah satu langkah yang bakal dilakukan AMIN terkait masalah pupuk jika diamanahi memimpin Indonesia, terang Anies, pihaknya akan membangun pabrik pupuk di Indonesia. "Kami akan membangun pabrik pupuk (di Indonesia) sebanyak-banyaknya," tegas Anies.

Begitu pula dalam ketahanan pangan, lanjut Anies, pihaknya akan membuat sistem lebih efisien terkait distribusi dari hulu ke hilir atau dari petani ke konsumen. Itu agar ketika komoditas pangan mahal, petani juga untung.

"Saat ini tidak begitu. Ketika harga pangan mahal, tengkulak yang untung. Sementara petani tidak. Itu akan kami ubah nanti," ujarnya.

Mengenai pendidikan, Anies-Cak Imin tidak akan membedakan antara sekolah negeri dan swasta. Menurutnya, keduanya perlu disamakan terutama dalam hal penugasan guru.

"Guru honorer sebelumnya mengajar di sekolah swasta kemudian menjadi PPPK, ditarik hanya bisa mengajar di sekolah negeri saja. Itu akan kami ubah," terangnya.

Guru semacam itu, kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, mestinya juga bisa bertugas atau mengajar di sekolah swasta. Tidak harus atau hanya mengajar di sekolah negeri saja. "Sekolah swasta merupakan mitra pemerintah. Sekolah negeri dan swasta tujuannya sama, yakni mencerdaskan bangsa," urainya.

Sementara Muhaimin Iskandar berpesan agar para pendukung AMIN tidak khawatir soal ideologi Anies Baswedan, bila selama ini ada isu Islamis radikal atau garis keras. "Saya tegaskan, isu (islamis garis keras) untuk Mas Anies itu tidak benar," kata Ketua Umum PKB itu. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved