2 Musisi Surabaya Tewas

Asal Muasal Miras yang Diminum 2 Musisi Surabaya di Hotel Bintang 5 Sebelum Tewas, Ini Jenisnya

Terungkap asal muasal dan jenis minuman beralkohol yang diduga menjadi penyebab tewasnya dua musisi Surabaya seusai manggung di Crouze Lounge Bar, Vas

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
kolase istimewa
Ilustrasi minuman beralkohol (minuman keras). Dua musisi Surabaya tewas diduga akibat minuman keras yang dikonsumsi saat manggung di hotel bintang 5. 

"Saya pernah dapat cd Blues Mates dari Almarhum William. Ini mungkin satu-satunya kenangan yang saya dapat dari dia," pungkasnya.

Lalu, bagaimana kabar korban selamat? 

Anggota band yang menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah menggung di salah satu hotel bintang 5.
Anggota band yang menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah menggung di salah satu hotel bintang 5. (KOLASE SURYA.CO.ID/TONY HERMAWAN)

Pantauan wartawan surya.co.id di RSUD dr Soetomo, kondisi Mita terlihat sangat lemas.

Dia mengenakan baju pasien rumah sakit. Hidungnya terpasang tabung atau selang karet atau nasogratic tube.

Di tangannya terdapat infus. Ditambah lagi, di sebelah kasur medis terdapat layar monitor yang umumnya terpasang di ruangan ICU.

Kondisi Indro lebih ringkes. Dia mengenakan kaos hitam dan celana pendek. Hidungnya terpasang selang karet. Di tangannya terdapat selang infus.

Shelia (bukan nama sebenarnya) sehari-hari kerja sebagai penyanyi cafe, mengaku telah mendengar kabar meninggalnya dua musisi tersebut.

Dirinya merasa heran hotel bintang lima biasanya menjual minuman alkohol yang berkualitas.

Umumnya minuman alkohol berkulitas tidak mengakibatkan hal fatal. Paling hanya mabuk. Lalu membuat badan jadi enteng. Ketika dibuat tidur efek alkohol akan hilang dengan sendirinya.

Katanya, biasanya pemain band bisa menenggak minuman alkohol berkelas karena diberi tamu.

Hampir tidak ada yang beli sendiri.

"Kami beli pun juga merasa sayang, lah wong harganya ribu sampai jutaan, sementara gaji kami main musik satu malam paling dapat Rp150 ribu," ucap Shelia.

Tawaran-tawaran minuman keras merupakan hal yang lumrah bagi musisi yang biasa kerja di cafe, bar, atau semacamnya.

Ada memang musisi ketika ditawari menerima, namun banyak juga yang menolak.

Setahu dia apabila di tempat hiburan yang menengah ke atas rata-rata pengunjungnya orang-orang kaya.

Tak jarang ada pejabat yang menjadi tamu. Mereka bisa order minuman dan makanan yang nominalnya bisa sekitar belasan juta.

Nah, biasanya ada tamu seperti ini diperlakukan istimewa. Bahkan, meskipun dilarang membawa makanan dan minuman dari luar, aturan tersebut tidak berlaku lagi bagi tamu tersebut.

Dengan kata lain, diperbolehkan menenggak minuman alkohol, meskipun minuman itu dibeli dari tempat luar.

"Tamu-tamu seperti itu biasanya dilayani full service sama waiters. Sehingga orang yang bisa jadi saksi kunci ya waiters," ujarnya.

Untuk itu dia berharap polisi bisa mengusut kasus dengan cermat dan cepat.

 

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved