Pilpres 2024

Di Pasar Pon Trenggalek, Siti Atikoh Tekankan Pentingnya Penguasaan Digital dan Literasi Keuangan

Masyarakat nampak antusias berebut kesempatan berfoto dan berjabat tangan dengan calon ibu negera tersebut.

tribun jatim/sofyan arif candra
Istri Capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Bersama Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Dengarkan Aspirasi Warga yang Berkumpul di Pasar Pon Trenggalek 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Istri Calon Presiden, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh disambut ribuan masyarakat saat mendatangi Pasar Pon Trenggalek, Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (18/12/2023) malam.

Masyarakat nampak antusias berebut kesempatan berfoto dan berjabat tangan dengan calon ibu negera tersebut.

Suasana semakin meriah dengan penampilan puluhan penari rampak barong serta jaranan khas Kabupaten Trenggalek yang membuka rangkaian acara 'Curhat Perempuan' itu.

Sejumlah aspirasi dan permintaan dilontarkan oleh peserta kepada Atikoh yang dalam acara itu didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini.

Menurut Atikoh, pada zaman saat ini salah satu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten Trenggalek adalah transformasi digital dibarengi dengan penguasaan digitalisasi dan teknologi.

Dengan keberadaan teknologi, dinilai Atikoh bisa membuka lapangan pekerjaan salah satunya dalam bidang pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Salah satu contoh nyata adalah di Trenggalek yang mana banyak bermunculan UMKM atas binaan Novita Hardini melalui Sekolah Perempuan.

"Lapangan pekerjaan ini bisa menurunkan persentase perempuan yang berangkat menjadi TKW ke luar negeri dan meninggalkan anak-anaknya yang dalam masa tumbuh kembang," ucap Atikoh, Selasa (19/12/2023).

Anak-anak tersebut biasanya akan diurus oleh saudaranya yang lain dan Atikoh yakin dalam hal mengurus anak tidak akan selengkap ibunya sendiri.

Untuk itu lah, salah satu fokus visi misi Ganjar - Mahfud adalah membuka 17 juta lapangan pekerjaan yang dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) nya.

Lebih lanjut, Atikoh juga menyinggung pentingnya literasi keuangan di tengah masifnya kemajuan teknologi dan pemanfaatannya di bidang usaha mikro.

Dengan bekal literasi keuangan yang cukup akan meminimalisasi pelaku usaha terjerumus kepada kejahatan Siber mulai dari pinjaman online (Pinjol) hingga Investasi bodong.

"Pinjol ini sangat menjerat korban dan perhitungan bunganya tidak masuk akal sekali. Dan jangan salah, korbannya juga banyak yang pendidikannya tinggi," ucap Atikoh.

"Literasi keuangan ini juga bukan hanya untuk menghindari Pinjol tapi juga investasi bodong yang bisa dilihat apakah terdaftar atau tidak, ada datanya di OJK apa tidak," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved