KKB Papua
TNI Tetap Teguh dengan Strateginya Meski KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air, Ini Alasannya
TNI tak terpengaruh dengan ancaman KKB Papua yang mengancam akan segera menembak pilot Sus Air yang disanderanya, Philip Mark Merthens.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Pihak TNI tampaknya tak terpengaruh dengan ancaman KKB Papua yang mengancam akan segera menembak pilot Sus Air yang disanderanya, Philip Mark Merthens.
Buktinya, TNI masih belum mengubah strategi pembebasan yang diterapkannya.
Padahal dalam video yang beredar, bos KKB Papua, Egianus Kogoya, mengancam dengan menodongkan senjata ke kepala Philip.
Tapi hingga kini TNI masih menerapkan startegi pembebasan yang sama.
Baca juga: Update Kabar Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, 10 Bulan Negosiasi Masih Alot, Ini Kondisinya
Pangdam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan menyebutkan tidak ada pengerahan pasukan untuk membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Upaya pembebasan Philip, kata Pangdam, masih menggunakan pola yang sama yaitu negosiasi dengan melibatkan sejumlah pihak.
Negosiasi dikedepankan untuk meminimalkan jatuhnya korban.
"Selain itu juga prajurit TNI yang bertugas di wilayah itu lebih mengedepankan kegiatan atau operasi teritorial guna meningkatkan kepercayaan pada aparat keamanan," ungkap Izak di Jayapura, Kamis (14/12/2023), seperti dikutip dari Antara.
Pangdam mengungkapkan, dari laporan yang diterimanya, kondisi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut dalam keadaan sehat.
"Pilot Philip Mark Merthens yang disandera sejak tanggal 7 Februari 2023 itu memang sudah 10 bulan bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menyanderanya sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro," ungkapnya.
Pangdam meminta Egianus Kogoya dan kelompoknya segera membebaskan sandera.
Menurutnya aparat tidak akan melakukan pengejaran atau operasi militer untuk membebaskan sandera.
"Kami tidak mau masyarakat terdampak bisa dilakukan operasi-operasi tersebut," katanya.
Pilot Susi Air Ditodong Senjata
Nasib Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, yang disandera KKB Papua hingga kini masih belum jelas.
Bahkan, bos KKB Papua, Egianus Kogoya, mengacungkan senjata kepada sang pilot sembari melayangkan ancaman.
Hal ini tentu saja membuat Susi Pudjiastuti sedih.
Egianus Kogoya mengancam akan menembak mati pilot pesawat Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Ancaman itu disampaikan Egiaus Kogoya dalam video yang baru dirilis di media sosial.
Baca juga: Bos KKB Papua Acungkan Senjata ke Pilot Susi Air Sambil Beri Ancaman, Susi Pudjiastuti: Saya Sedih
Egianus menegaskan pihaknya hanya memberi waktu 2 bulan kepada pemerintah Indonesia serta pihak yang berkepentingan untuk melakukan negosiasi.
Dalam video berdurasi 00.48 detik, Egianus Kogoya tampak dikawal pasaukannya dengan persenjataan lengkap.
Egianus menegaskan pihaknya hanya memberi waktu 2 bulan kepada pemerintah Indonesia serta pihak yang berkepentingan untuk melakukan negosiasi.
Apabila tidak diindahkan, Egianus dan pasukannya akan mengeksekusi Kapten Philips.
“Jika Indonesia dan negara tidak bicara untuk Papua. Saya kasih waktu dua bulan, kalau tidak saya akan tembak.
Saya hanya kasi waktu dua bulan," ujar Egianus, sembari mengacungkan senjata ke arah pilot asal Selandia Baru tersebut.
Egianus juga menyerukan kepada dunia internasional agar mendesak Pemerintah Indonesia bertanggung jawab, apabila akhirnya Kapten Philips dieksekusi.
"Negara semua tuding Indonesia, kalau tidak saya akan akan tembak," katanya.
Adapun tuntutan Egianus adalah agar Pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat.
"Kalau tentara dan Indonesia tidak mengakui kemerdekaan kami, maka saya akan kasih tembak,” pungkasnya.
Menanggapi ancaman tersebut, Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti berharap pilot pesawatanya itu dibebaskan oleh Egianus Kogoya, sebelum natal tahun ini.
Ia mengaku penyandraan Kapten Philips berdampak pada pelayanan Susi Air di wilayah Papua beberpa bulan ini.
"Saya sedih sampai hari ini karena pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Marthen belum dibebaskan," kata Susi Pudjiastuti kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (3/12/2023) saat menghadiri perayaan Natal PTFI di gedung Multi Purpose, Kuala Kencana.
Ia mengajak semua pihak agar mendoakan semoga di Papua, di hutan sana bisa memulangkan Philip yang telah disandera sejak bulan Februari 2023 lalu.
"Saya berharap sebelum Natal, Philip bisa pulang bersama keluarganya."
"Pesawat kami di bakar tetapi itu tidak membuat cinta kami kepada Papua," ucapnya.
Terkait penerbangan di Papua kata Susi Pudjiastuti bahwa, sampai hari ini Susi Air masih melayani masyarakat dan tetap memperhatikan keselamatan crew.
Lanjutnya beberapa wilayah juga belum aman dan terpaksa harus dihentikan operasional pesawat Susi Air.
"Tapi jangan khawatir masih ada 70-80 flight perharinya untuk melayani masyarakat Papua," pungkasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.