Erupsi Gunung Marapi
Gelagat Zhafirah Korban Erupsi Gunung Marapi Sebelum Meninggal Dunia, Minta Ini ke Ibu dan Abangnya
Terungkap gelagat Zhafirah Zahrim Febrina, korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia, Minggu (17/12/2023).
SURYA.co.id - Terungkap gelagat Zhafirah Zahrim Febrina, korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia, Minggu (17/12/2023).
Zhafirah meninggal dunia setelah dirawat dua minggu di RSUP dr M Djamil Kota Padang.
Kabar meninggalnya Zhafirah diunggah akun Instagram resmi Politeknik Negeri Padang, tempat Zhafirah Zahrim Febrina kuliah, pada Minggu pukul 19.00 WIB.
"Innalillahiwainna ilaihirojiun
Telah berpulang kerahmatullah Zhafirah Zahrim Febrina (Ife) Mahasiswa Politeknik Negeri Padang korban Erupsi Gunung Merapi sore ini sekira pukul 17.45 Wib di RSUP. M. Djamil Padang setelah menjalani perawatan akibat luka bakar yang menimpa beliau. Mari kita doakan, semoga Almarhumah diampuni dosanya, diterima seluruh amal ibadahnya, dan ditempatkan di Surganya Allah SWT. Aamiinn" tulis @politekniknegeripadang_pnp.
Baca juga: Biodata Zhafirah Korban Erupsi Gunung Marapi yang Meninggal, Sempat Dirawat, Videonya Terjebak Viral
Kabar duka ini dibenarkan Rizky Rasyidi, Asisten Manajer Humas RSUP dr M Djamil Kota Padang dikonfirmasi TribunPadang.com.
Jenazah gadis yang biasa disapa Ife dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023).
Pantauan TribunPadang.com terlihat jenazah Ife dibawa ke TPU Tunggul Hitam dengan menggunakan mobil ambulans yang diiringi oleh pihak keluarganya.
Selain itu, hadir mengiringi teman satu kampusnya, masyarakat sekitar, perwakilan Politeknik Negeri Padang, Wali Kota Padang, Hendri Septa dan jajarannya.
Jenazah korban sampai di TPU Tunggul Hitam pada pukul 10.52 WIB. Masyarakat ramai mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya.
Dikutip dari TribunJakarta, sebelum meninggal dunia, Ife sempat menyampaikan permintaan terakhir ke kerabatnya.
Pesan terakhir berupa suara itu beredar viral di TikTok.
Di pesan suara tersebut Zhafirah Zahrim Febrina meminta kerabatnya untuk datang menjenguknya.
Diketahui sebelum meninggal dunia, Zhafirah Zahrim Febrina sempat dirawat di RSUP dr M Djamil Kota Padang.
"Abang enggak ke sini jengguk Ife, ditunggu ya bang," ucap Zhafirah Zahrim Febrina.
Akun TikTok fatahillah___ menyebut pesan suara tersebut dikirim saat Zhafirah Zahrim Febrina saat baru saja dievakuasi.
"Itu suara almarhumah ketika selesai di evakuasi dan sudah dirawat di rumah sakit," tulis akun TikTok Fatahillah___.
Tak cuma itu, kerabat Zhafirah Zahrim Febrina yang lain juga mengunggah percakapannya di WhatsApp yang menyebut mahasiswi tersebut kondisinya mulai membaik.
"Alhamdulillah udah mulai membaik,
Sudah mulai pandai minta iPhone ke ibu karena hpnya hilang," tulisnya.
Sementara itu, Rani Radelani, bibi Zhafirah yang diwawancara wartawan pada 4 Desember 2023 mengakui kondisi keponakannya itu terbaring lemah dengan luka bakar di area wajah.
"Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya, Senin (4/12/2023).
Ia menyampaikan, pihak keluarga saat ini sudah bersama Zhafirah di rumah sakit.
Ayah, paman, dan keluarga lainnya sudah sampai sejak pagi tadi.
"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga.
Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani.
"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.
Namun siap sangka setelah mendapatkan perawatan intensif di ruangan ICU RSUP dr M Djamil Kota Padang karena menderita luka bakar 41 persen, Zhafirah Zahrim Febrina meningal dunia.
Sebelumnya, Zhafirah Zahrim Febrina sempat menyita perhatian publik pasca-erupsi lantaran video ia minta tolong kepada ibunya dengan kondisi wajah penuh abu viral di media sosial.
Setelah itu, video yang memperlihatkan ia digendong oleh seorang anggota TNI tengah malam untuk turun gunung juga viral.
Untuk diketahui pula, Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Saat erupsi terjadi, sebanyak 75 pendaki tengah beraktivitas di atasnya.
Tim gabungan yang mengevakuasi para pendaki selama tiga hari pasca-erupsi menemukan 23 pendaki meninggal dunia.
Sementara, 52 orang lainnya selamat.
Dari total yang selamat itu, beberapa orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka, termasuk Zhafirah Zahrim Febrina.
Siapa sebenarnya Zhafirah?

Zhafirah Zahrim Febriana merupakan mahasiswa semester tiga Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP) yang kini berusia 19 tahun.
Ia merupakan warga Kota Padang yang tinggal di Perumahan Belimbing Permai, Kecamatan Kuranji.
Di perkuliahan Ife dikenal sebagai mahasiswa yang cukup aktif dengan mengikuti berbagai kegiatan kampus. Selain itu Ife juga diketahui seorang atlet silat.
Menurut pengakuan bibi Zhafirah, Rani Radelani keponakannya ini mendaki gunung marapi baru yang pertama kalinya.
Sebelumnya, Rani bilang Ife pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.
Sebagaimana diketahui, Zhafirah sempat viral dimedia sosial pasca-erupsi lantaran video ia minta tolong kepada ibunya dengan kondisi wajah penuh abu.
Tampak kondisi Zhafirah Zahrim mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga wajah penuh tertutup abu erupsi.
Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik nafasnya dalam-dalam lantaran sudah tersesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.
Pada akhir video, wanita itu terlihat menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkannya.
Namun, ia sempat meminta pertolongan.
"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video saat meminta tolong.
Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.
Setelah itu, video yang memperlihatkan ia digendong oleh seorang anggota TNI tengah malam untuk turun gunung juga viral.
Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.
Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).
“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.
Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.
Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Permintaan Terakhir Zhafirah Zahrum Febrina Korban Marapi Sebelum Meninggal, Ternyata Sempat Membaik
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Zhafirah Zahrim Febrina
Zhafirah meninggal dunia
Erupsi Gunung Marapi
Korban Erupsi Gunung Marapi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Politeknik Negeri Padang
Cerita Sahabat Tentang Zhafirah Korban Erupsi Gunung Marapi yang Tewas, Terakhir Ketemu Bulan Lalu |
![]() |
---|
Frengki Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi yang Jenazahnya Wangi Wisuda Diwakili Ibu, Ini Kebaikannya |
![]() |
---|
Kondisi Jenazah Frengki Candra Korban Erupsi Gunung Marapi, Ada Bau Lain saat Dibawa ke Ambulans |
![]() |
---|
Perjuangan Ridho Selamatkan Diri dari Erupsi Gunung Marapi, Merangkak Hindari Hujan Batu: Panas |
![]() |
---|
Sosok Siska Afrina Korban Erupsi Gunung Marapi yang 11 Hari Lagi Wisuda, Mendaki Bawa Selempang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.