Berita Pasuruan
Rekam Jejak Wiwin Dwi Jayanti, Guru yang Lepas Gaji Rp 8 Juta Pilih Ngajar di SMA Kristen Bhaitani
Inilah rekam jejak Wiwin Dwi Jayanti, guru yang lepas gaji Rp 8 juta dan pilih ngajar di SMA Kristen Bhaitan, Pasuruan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id, PASURUAN - Inilah rekam jejak Wiwin Dwi Jayanti, guru yang lepas gaji Rp 8 juta dan pilih ngajar di SMA Kristen Bhaitan, Pasuruan.
Wiwin, guru biologi di SMA Kristen Bhaitan tengah ramai jadi sorotan.
Hal ini berawal dari prestasi Wiwin yang berhasil meraih medali emas dalam ajang Sains Merdeka Indonesia 2023.
Saat itulah kisah Wiwin terungkap.
Sebelum mengajar di SMA Kristen Bhaitan, ternyata Wiwin sempat memiliki pekerjaan mentereng dengan gaji Rp 4 juta hingga Rp 8 juta.
Baca juga: Profil dan Biodata Wiwin Dwi, Guru Muslim Lepas Gaji Rp 8 Juta Pilih Ngajar di SMA Kristen Bhaitani
Tapi semua itu Wiwin tinggalkan dan memilih untuk jadi guru di SMA Kristen Bhaitan.
Soal perbedaan gaji tentu tak perlu ditanya lagi, jelas beda jauh.
Di SMA Kristen Bhaitan Wiwin cuma digaji tak lebih dari Rp 300 ribu.
Tapi Wiwin tampak begitu menikmati pekerjaannya sebagai guru.
Ia senang bisa mengabdi di SMA yang dulu telah mendidiknya hingga sukses seperti sekarang.
Lantas, seperti apa rekam jejak Wiwin Dwi Jayanti?
Menurut penelusuran SURYA.co.id, melansir dari akun linkedin miliknya, Wiwin menuliskan pekerjaanya sebagai dosen Teknik Kimia.
Ia memang tercata sebagai dosen Teknik Kimia di Universitas Insan Budi Utomo.
Selain itu, Wiwin juga pernah menjadi Research Assistant atau asisten penelitian di Universitas Negeri Malang pada tahun 2018 - 2021.
Ia menempuh pendidikan S1 dan S2 dengan studi yang sama, yakni Kimia Anorganik.
Wiwin juga aktif melakukan Kegiatan dan masyarakat: Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta saat menjalani studi S1.
Ketika S2, Wiwin aktif melakukan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pilih Mengajar di SMA Kristen dengan Bayaran 300 Ribu
Kisah Wiwin Dwi Jayanti seorang guru di SMA Kristen Baithani, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan jadi sorotan.
Wiwin dikenal sebagai seorang guru Muslimah yang berprestasi. Ia baru saja meraih medali emas dalam ajang Sains Merdeka Indonesia 2023.
Wiwin tercatat sebagai juara pertama kejuaraan sains antar guru se-Indonesia dalam kompetisi yang digelar oleh National Science and Social Competition (NSSC) Divua Cahaya Prestasi beberapa waktu lalu.
Berprestasi dalam dunia pendidikan dan terbukanya kesempatan karir yang menjanjikan, tidak membuat Wiwin silau.
Wiwin Dwi Jayanti, guru Muslimah itu lebih memilih untuk mengajar di sebuah SMA Kristen dengan bayaran Rp 300 ribu.
Wiwin Dwi Jayanti adalah lulusan SMP dan SMAK Baithani.
Baca juga: PROFIL SMA Kristen Bhaitani Tempat Mengajar Wiwin Dwi Jayanti, Guru Muslim yang Lepas Gaji Rp 8 Juta
Sekalipun menempuh pendidikan yang bernaung dalam yayasan Kristen. Wiwin tetap percaya diri sebagai seorang Muslim.
Hingga akhirnya, Wiwin berhasil melanjutkan sekolah jenjang sarjana di UM (Universitas Muhammadiyah) jurusan Kimia murni.
Bahkan, ia juga berhasil menyelesaikan S2.
Wiwin bercerita nyaris tidak bisa melanjutkan sekolah karena kondisi ekonomi orang tua.
“Setelah lulus SD orangtua sudah tidak sanggup membiayai SMP"
"Setelah itu, saya dikasih kesempatan untuk sekolah di sini. Alhamdulillah, saya bisa sampai SMA bahkan sampai sekarang hampir menyelesaikan S3,” tutur Wiwin.
Wiwin Dwi Jayanti mengaku bangga menorehkan sejumlah prestasi.
“Saya tidak menyangka menjadi juara. Ini pertama kalinya ikut olimpiade antar guru se-Indonesia. Alhamdulillah bisa juara pertama, meski persiapannya terbatas,” ungkap Wiwin, Senin (11/12/2023).
Semua prestasi yang dicapainya itu ia dipersembahkan untuk SMA Kristen Bhaitani.
Setelah lulus kuliah, Wiwin Dwi Jayanti sempat bekerja di beberapa industri termasuk di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Gaji besar yang ditawarkan malah tidak membuatnya betah bekerja di sana.
Keputusan berani diambil Wiwin. Ia memilih kembali ke sekolah tempatnya menimba ilmu sejak duduk di bangku SMP.
Wiwin mengakui ada kepuasan batin saat memberikan dan berbagi ilmu untuk anak-anak di sekolah.
Ia merasa bisa memberikan manfaat untuk anak-anak.
“Kalau mengajar itu bisa dikenal banyak orang,” kelakarnya.
Padahal perbandingan remunerasi yang didapatkannya dari tempat bekerja pertama dengan tempat mengajar sekarang, bak langit dengan bumi.
Di tempat bekerja sebelumnya yang memang mentereng, Wiwin bisa mendapat gaji antara Rp 4 juta sampai Rp 8 juta per bulan.
Di SMA Kristen Baithani ini, Wiwin hanya mendapatkan tidak lebih dari Rp 300.000, namun ia lebih memilih mengabdi sebagai pendidik.
“Saya ingin berbakti dan berdedikasi untuk sekolah ini."
"Makanya, penghargaan ini untuk sekolah ini."
"Saya bangga bisa ikut memberikan akses pendidikan tanpa membedakan latar belakang mereka,” ungkapnya.
Sementara Kepala Sekolah SMA Kristen Baithani, Dedi Hariyati menyampaikan terima kasih atas kontribusi yang diberikan oleh mantan muridnya yang disebutnya sangat luar biasa ini.
Pihaknya mengaku bangga atas prestasi mantan murid yang saat ini jadi guru.
“Di sekolah ini kami memang menampung bukan hanya siswa Kristen saja, ada Muslim, dan juga Hindu."
"Mereka kami beri kesempatan sekolah, kami berikan akses pendidikan yang sama, tidak dibedakan,” urainya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.