Pilpres 2024
Dibela Prabowo Subianto, Gibran Spontan Bakar Semangat Pendukung, Kini Malah Berbuntut Teguran
Aksi cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming, dalam debat Capres 2024, Selasa (12/12/2023), berbuntut panjang. Dapat teguran KPU.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Aksi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming, dalam debat Capres 2024, Selasa (12/12/2023), berbuntut panjang.
Gibran saat itu menunjukkan gerakan-gerakan untuk membakar semangat para pendukung Prabowo-Gibran.
Aksi Gibran tersebut justru mendapat teguran dari KPU.
Aksi itu terjadi saat calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, membela Gibran ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal uji materi batasan usia capres-cawapres.
Baca juga: Biodata Pejuang HAM Munir yang Wawancara Lawasnya Soal Penculikan Aktivis 98 Dicatut TKN Prabowo
Adapun putusan tersebut menuai polemik lantaran dianggap memuluskan jalan Gibran menuju panggung pemilu presiden (pilpres).
Putusan ini semakin kontroversial karena Anwar Usman, yang merupakan adik ipar dari Presiden Joko Widodo sekaligus paman dari Gibran, dicopot dari kursi Ketua MK sebab melakukan pelanggaran etik berat.
Dalam debat, problematika putusan MK ini disinggung oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
"Sesudah Bapak mendengar pencalonan persyaratannya bermasalah secara etika, pertanyaan saya, apa perasaan Bapak ketika mendengar ada pelanggaran etika di situ?" tanya Anies di panggung debat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat.
Menanggapi Anies, Prabowo menyebut bahwa putusan MK, termasuk soal syarat usia capres-cawapres, bersifat final dan mengikat.
Sementara, perihal Anwar Usman yang dinyatakan melanggar etik karena putusan tersebut, Prabowo menilai tak ada persoalan.
"Jadi, Mas Anies, memang sewaktu perkembangan politik itu ada beberapa segi perspektif. Jadi, tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya, dari segi hukum enggak ada masalah," kata Prabowo.
"Intinya adalah, keputusan itu final dan tidak bisa diubah, maka saya lanjutkan. Kita bukan anak kecil, Mas Anies, kita juga paham.
Intinya rakyat yang putuskan. Kalau rakyat enggak suka Prabowo-Gibran, enggak usah pilih. Dan saya tidak takut tidak punya jabatan, Mas Anies. Sori ye, sori ye,” sambung Menteri Pertahanan itu.
Mendengar pembelaan Prabowo, Gibran langsung bertepuk tangan dan bangkit dari tempat duduknya di pinggir panggung debat.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu berdiri menghadap para pendukungnya di bangku penonton, membakar semangat mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.