Berita Viral
REKAM JEJAK Kombes Budhi Herdi yang Dulu Dicopot karena Ferdy Sambo, Sosok Polisi yang Dirindukan
Inilah rekam jejak Kombes Budhi Herdi yang dulu dicopot karena terjerat kasus Ferdy Sambo. Sosok polisi yang dirindukan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Bahkan Budhi menyebutkan tim Polres Metro Jakarta Selatan menemukan harga minyak goreng mencapai Rp17 ribu per liter di pasaran atau di atas harga eceran yang ditentukan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter.
Selanjutnya, ada kasus promosi minuman keras (miras) gratis salah satu tempat hiburan di Jakarta, Holywings untuk yang bernama Muhammad dan Maria yang diduga penistaan agama juga berhasil diungkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Lalu ada yang tak kalah ramai, Polres Metro Jakarta Selatan menyegel tempat spa dan pijat yang menyelenggarakan acara "Bungkus Night" di Jakarta Selatan.
Sejak saat itu, tempat tersebut sudah dilakukan penyegelan dan siapa pun dilarang mendekat ke kawasan itu karena petugas sedang melakukan penyelidikan.
Baca juga: Biodata Kombes Budhi Herdi Eks Kapolres Jaksel Dicopot karena Ferdy Sambo, Kini Dapat Jabatan Baru
Sosok yang Dirindukan
Sementara itu, sebelum ditugaskan menjadi Kapolres Metro Jakarta Selatan, Budhi pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara.
Pada dua tahun lalu, ia pernah melakukan aksi heroik dengan menyelamatkan kecelakaan motor tunggal di Jalan Raya Cakung Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yang sempat viral di media sosial.
Saat itu dengan sigap Budhi langsung turun dari mobil dinasnya menolong seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal.
Mantan Penyidik KPK ini langsung mengangkat tubuh korban ke pinggir jalan dan terus mendampingi korban untuk menenangkan diri.
ANTARA berkesempatan untuk menghubungi beberapa narasumber yang pernah berinteraksi dengan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Ketiga narasumber mengaku sangat merindukan sosok pria berusia 47 tahun tersebut.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana mengatakan pimpinannya merupakan orang yang ramah, pengertian dan agamis yang selalu menjadi panutan bagi anggota kepolisian.
Menurut Mariana, momen terakhir yang tak terlupakan saat acara pengangkatan anggota yang diadakan bulan Juli lalu.
Ia merasa begitu dekat dengan sosok pimpinannya yang selalu merangkul anggota.
"Momen saat naik pangkat anggota bulan Juli kemarin, beliau mau 'ngguyub' bersama anggota, basah-basahan dengan anggota disusul dengan pejabat Polres lainnya," kata Mariana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.