Pilpres 2024

Jajaran Polres Nganjuk Asah Kemampuan Pengamanan Capres-Cawapres, Tangkal Situasi Darurat dan Teror

Di mana latihan itu bertujuan untuk menyamakan presepsi dan mencegah kesalahan prosedur dalam aplikasi yang sebenarnya

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Tim Satgas Pengamanan Pemilu Polres Nganjuk berlatih melakukan iringan pengawalan Capres dan Cawapres. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Satgas Pengamanan Pemilu Polres Nganjuk menggelar latihan pengawalan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres).

Hal itu dilakukan untuk menyamakan persepsi dan mencegah kesalahan prosedur dalam pengawalan Capres-Cawapres meski belum ada jadwal kampanye di Kabupaten Nganjuk.

Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad mengatakan, pelatihan pengawalan Capres-Cawapres tersebut sebagai rangkaian kegiatan pengamanan Pemilu 2024.

Di mana latihan itu bertujuan untuk menyamakan presepsi dan mencegah kesalahan prosedur dalam aplikasi yang sebenarnya. Anggota Satgas diberikan skenario simulasi yang mencakup berbagai potensi ancaman dan situasi darurat yang mungkin terjadi selama masa pengamanan paslon capres.

"Anggota Satgas harus menguasai betul Standar Operasional Prosedur (SOP) dan cara bertindak jika terjadi permasalahan selama pengamanan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah Nganjuk," kata Muhammad melalui Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, Minggu (10/12/2023).

Dikatakan Muhammad, pihaknya berharap dengan latihan tersebut anggota Satgas dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dengan baik saat menjalankan tugas pengamanan paslon.

Sementara Kasat Samapta Polres Nganjuk, AKP Syaiful Hadi mengatakan, latihan tersebut melibatkan personel dari berbagai satuan, termasuk Satuan Samapta, Satuan Reserse, satuan Intelijen dan Satuan Lalu Lintas.

"Kami fokus pada upaya pencegahan kesalahan prosedur. Karena itu, anggota Satgas harus dapat berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dalam tim, dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang dinamis," kata Syaiful.

Latihan tersebut, menurut Syaiful, mencakup simulasi pengamanan konvoi capres-cawapres yang melibatkan kendaraan-kendaraan resmi serta rute yang biasa mereka lalui.

Selain itu, para anggota Satgas diajarkan untuk mengidentifikasi potensi ancaman seperti massa yang tidak terkendali, aksi terorisme, dan situasi darurat lainnya.

"Pelatihan itu juga menjadi wadah untuk mendeteksi dan memperbaiki kelemahan dalam sistem pengamanan yang telah disiapkan. Evaluasi menyeluruh dilakukan untuk memastikan bahwa setiap langkah dan prosedur sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan," tutur Syaiful. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved