Berita Surabaya

Pertunjukan Seni Lukis Karya Dosen PCU dalam Pameran Karya Produk Desain Interior

Susan mengungkapkan lukisan yang ia buat merupakan seni pertunjukan Wayang sebagai salah satu icon utama dari budaya Jawa.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sulvi sofiana
Para mahasiswa Interior Design Petra Christian University (PCU), memamerkan lukisannya yang menjadi tiga terbaik di angkatan 2023 dalam pameran akhir semester di Look Gallery FHIK (Faculty of Humanities and Creative Industries) kampus PCU, Jumat (8/12/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Membuka pameran akhir semester mahasiswa Interior Design Petra Christian University (PCU), Maria Susan G. Poetiray melukiskan seni pertunjukan Wayang sebagai salah satu icon utama dari budaya Jawa di Look Gallery FHIK (Faculty of Humanities and Creative Industries) kampus PCU, Jumat (8/12/2023).

Susan mengungkapkan lukisan yang ia buat merupakan seni pertunjukan Wayang sebagai salah satu icon utama dari budaya Jawa.

Susan mengaku terinspirasi dari bacaan Alkitab di Wahyu 6, lukisan karyanya itu mengangkat cerita tentang kehidupan manusia di akhir zaman atau eskatologi yang penuh kejahatan dan kekhawatiran.

Mengandung filosofi mendalam, dosen yang akrab dipanggil Suzan itu mengambil tokoh pewayangan dari kisah Mahabharata dan menjelaskan,

“Warna merah saya pakai untuk menunjukkan sisi yang jahat dan warna biru sebagai yang baik. Sedangkan tokoh wayang saya lukiskan dengan posisi saling berhadapan, untuk mengilustrasikan bahwa jahat dan baik itu saling berdampingan. Sementara itu, lingkaran yang mengelilingi setiap karakter wayang ini sebagai simbol kasih penyertaan Tuhan yang selalu ada dalam setiap proses kehidupan manusia,"ungkapnya.

Kaprodi Interior Design PCU, Laksmi Kusuma Wardani menjelaskan bahwa pameran akhir semester yang digelar di Look Gallery FHIK (Faculty of Humanities and Creative Industries) kampus PCU itu memberi gambaran visual tentang kemampuan mahasiswa PCU dalam menghubungkan konsep-konsep teoritis dengan solusi desain yang konkret, dengan tetap kreatif dan estetis.

“Ada 69 karya lukisan dari mahasiswa dan dosen PCU bertema Pertunjukan Nusantara yang dipamerkan, sembilan karya desain dan styling retail lokal, delapan karya desain produk berupa elemen lampu, 25 karya desain interior rumah tinggal, dan 15 karya perspektif sketch dalam black and white,” rinci Laksmi yang juga Kepala Studio Mata Kuliah Desain Dasar PCU itu.

Laksmi melanjutkan, pameran ini memang melibatkan lima mata kuliah, yakni Menggambar, Desain Dasar, Interior Design Styling for Residential Space, Interior Design & Styling for Commercial Space, dan Interior Product Design.

Tak hanya dimeriahkan tampilan dosennya, para mahasiswa juga tampil membawakan fashion show dengan membawa hasil karya terbaik dari mahasiswa angkatan 2023.

I Gusti Ayu Ratih Tungganingrum, mahasiswa angkatan 2023 yang mendapat predikat lukisan terbaik mengatakan merupakan pengalaman pertama baginya mengikuti pameran lukisan bahkan mendapat apresiasi atas lukisan yang dibuatnya.

Pasalnya, ia membuat lukisan hanya dalam waktu sehari. Meskipun proses konsultasi karyanya telah dilakukan sejak jauh hari.

"Sehari bikinnya, karena memang terbiasa begitu supaya maksimal. Kalau konsul sudah lama, tapi penyelesaian final, dua hari sebelum pengumpulan," ungkap gadis kelahiran Denpasar, 14 Juni 2005 ini.

Ia mengaku lukisan tentang Nusantara ini juga merupakan kali pertama ia buat. Sebelumnya ia hanya terbiasa membuat lukisan laut. Tetapi kali ini ia membuat lukisan tentang Kalimantan Timur yaitu Tari Hudoq tentang pengusiran hama untuk pertanian.

"Eksperimen beberapa kali sampai komposisinya baik. Jadi memang dibuat radial supaya komposisi pas," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved