4 Anak Tewas Membusuk

Cerita Lengkap Panca Darmansyah Bunuh 4 Anaknya, Jasad Diberi Mainan, Direkam hingga Motif Cemburu

Terungkap cerita lengkap kasus ayah bunuh empat anaknya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta/istimewa
Panca Darmansyah tega membunuh 4 anaknya dan menganiaya sang istri. Ini cerita lengkapnya! 

SURYA.CO.ID - Inilah cerita lengkap kasus ayah bunuh empat anaknya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Ayah bernama Panca Darmansyah (40) tega membunuh empat anaknya, VA (6), S (4), A (3), dan AS (1), setelah sebelumnya menganiaya sang istri, D. 

Panca Darmansyah membunuh keempat anaknya dengan tangan kosong, saat sang istri dirawat di rumah sakit akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukannya. 

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, empat anak, tiga diantaranya masih balita itu dihabisi nyawanya satu per satu secara bergantian pada Minggu (3/12/2023). 

"Terhadap keterangan tersangka dalam hal ini, saudara P yang bersangkutan menyampaikan bahwa memang benar yang bersangkutan melakukan pembunuhan secara bergantian," kata Bintoro.

Baca juga: TERKUAK Maksud Curhatan Ayah 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa, Masalah Berawal dari Istri, Selingkuh?

Bintoro mengungkapkan, Panca lebih dulu membunuh anak bungsunya yang berinisial AS.

"Dilanjutkan anak korban inisial A juga umur tiga tahun. Selanjutnya, anak korban yang ketiga umur empat tahun. Dan terakhir, anak korban yang tertua umur 6 tahun," ungkap dia.

Panca menghabisi nyawa keempat anaknya dengan cara membekap mulut korban menggunakan tangan.

"Pengakuan si pelaku, bahwa yang bersangkutan melakukan pembunuhan dengan cara membekap mulut korban satu per satu. Setelah 15 menit tidak bernapas, yang bersangkutan bergantian terhadap korban berikutnya," ujar Bintoro.

Pelaku menghabiskan waktu selama sekitar satu jam untuk membunuh empat anak kandungnya.

"Pembekapan pakai tangan ya. Dibekap di hari Minggu pada tanggal 3 Desember 2023, sekitar pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.00," tutur Bintoro.

Panca pun kini berstatus tersangka pembunuhan.

"Pada malam hari ini Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan gelar perkara dalam rangka penetapan tersangka inisial P dalam kasus pembunuhan empat orang anak yang terjadi di Kebagusan, Jakarta Selatan," kata Bintoro.

Berikut fakta-fakta selengkapnya: 

1. Jasad korban diberi mainan

Setelah membunuh 4 anaknya, Panca tidak mengubur, justru dibiarkan di kasur dalam kamar.

Panca hanya menata keempat anaknya yang tak bernyawa itu.

Entah apa yang ada di benaknya, yang dilakukan Panca setelah itu adalah menaruh mainan di dekat empat mayat anaknya.

"Setelah melakukan kegiatan pembunuhan ini, yang bersangkutan sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ujar dia.

2. Direkam

Curhatan Panca disebut oleh pihak kepolisian menyiratkan kekecewaan pada sang istri. Benarkah ada perselingkuhan yang melatarbelakangi?
Curhatan Panca disebut oleh pihak kepolisian menyiratkan kekecewaan pada sang istri. Benarkah ada perselingkuhan yang melatarbelakangi? (Kolase Surya.co.id)

Lebih gila lagi, Panca merekam seluruh aksinya membunuh anaknya satu per satu itu.

Polisi mengetahuinya setelah mengamankan handphone dan laptop Panca.

"Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam," kata Bintoro.

Selain merekam aksi pembunuhan terhadap empat anaknya, pelaku juga merekam saat dirinya melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.

Sebagai informasi, sehari sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, D istri pelaku dan juga ibu korban mengalami tindakan KDRT hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Deretan peristiwa itu, direkam dengan rapih oleh pelaku.

3. Motif cemburu

Panca Darmansyah diketahui meninggalkan sebuah surat yang dia tulis di laptop.

Dalam surat itu, Panca menuliskan kekecewaan yang dia rasakan terhadap sang istri.

Polisi menduga, Panca kecewa karena sang istri melakukan perselingkuhan.

Melansir Tribun Jakarta, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut dalam curhatannya Panca Darmansyah mengungkapkan rasa kecewa kepada sang istri, D.

"Tulisan di laptop menyatakan kekecewaan inisial P terhadap istrinya," kata Bintoro.

Panca Darmansyah mengaku kecewa kepada D, karena istrinya tersebut diduga telah selingkuh.

"Paling dasar kekecewaan terhadap istrinya, diduga selingkuh dengan orang lain," kata AKBP Bintoro.

Kini polisi masih mendalami isi laptop pria pengangguran tersebut.

"Masih kami dalami dan kami periksa Digital Forensik terhadap laptop dan tulisan di laptop tersebut," jelas Bintoro.

Lalu Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menambahkan Panca Darmansyah memang kecewa terhadap istrinya.

"Dari hasil interogasi lisan terhadap terduga pelaku motif yang melatarbelakangi ditenggarai rasa kekecewaan dan cemburu terhadap istrinya," katanya.

Hal serupa diungkap oleh Ketua RT setempat bernama Yakub.

Yakub menyebut, tetangga yang berusaha melerai menemukan hidung D terluka parah hingga wajahnya berlumuran darah.

D kemudian dilarikan ke rumah sakit dan hingga kini sedang mendapatkan perawatan.

“Ke luar darah istrinya dari hidungnya, terus dibawa ke rumah sakit. Ketika dibawa ke rumah sakit, itu anaknya sama suaminya,” tuturnya.

Yakub lantas melanjutkan, cekcok suami istri itu bukan hanya sekali terjadi.

Pertengkaran tersebut merupakan kali kedua yang diketahui oleh lingkungan sekitar.

“Cekcok udah kedua kali, yang terakhir Sabtu,” terang Yakub.

Kepada Yakub, Panca mengaku bertengkar dengan D karena ada pria idaman lain.

“Cemburu, kalau keterangan suaminya istrinya selingkuh,” jelasnya.

4. Terancam hukuman mati

Panca Darmansyah akhirnya dijerat pasal pembunuhan berencana.

Selain dijerat pasal pembunuhan berencana, Panca juga dikenakan Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak.

"(Pelaku dijerat) Pasal 338 Jo Pasal 340 KUHP dan UU Perlindungan Anak," kata Bintoro kepada wartawan, Jumat (8/12/2023).

Adapun dari pasal-pasal yang ditersangkakan, sambung Bintoro, Panca terancam hukuman mati.

"Ancaman maksimal hukuman (penjara) seumur hidup atau hukuman mati," ujar dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Cara Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anaknya, Mayat Tak Dikubur Malah Dikasih Mainan di Kasur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved