Pilpres 2024

212 Tokoh Masuk TKD Prabowo-Gibran di Jawa Timur: Ada Pengusaha Hingga Dua Mantan Gubernur

Di dalam struktur tersebut, sejumlah tokoh dengan berbagai latarbelakang menempati sejumlah posisi strategis.

surya.co.id/bobby constantine koloway
Pertemuan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Jawa Timur beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Jawa Timur telah terbentuk.

Di dalam struktur tersebut, sejumlah tokoh dengan berbagai latarbelakang menempati sejumlah posisi strategis.

TKD Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 tersebut ditetapkan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Rosan Perkasa Roeslani bersama Sekretaris TKN Nusron Wahid.

Di Jawa Timur, TKD Prabowo-Gibran dipimpin Boedi Prijosoeprajitno.

Boedi merupakan mantan ASN Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sempat mendapatkan kepercayaan berada di pucuk pimpinan sejumlah dinas sejak masa Gubernur Soekarwo hingga Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Di antaranya, menjabat Sekretaris Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkatan Jalan (LLAJ), kemudian Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jatim (7 Mei 2015) pada masa pemerintahan Gubernur Soekarwo.

Serta, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr. Soedono Madiun (27 Desember 2016).

Dalam menjalankan tugasnya, Boedi akan dibantu Indra Nur Fauzi di posisi sekretaris TKD dan Restu Prayogi di posisi bendahara.

Selain Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, struktur TKD juga diisi Dewan Pengarah, Dewan Penasehat, hingga sejumlah bidang.

Di posisi Dewan Pengarah, ada 9 ketua partai di level Jawa Timur sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo-Gibran.

Di antaranya, Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad, Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak, Ketua Golkar Jatim M Sarmuji, Ketua PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig, Ketua PBB Jatim Masduki, Ketua PSI Jatim Aan Rochayanto, Ketua Gelora Jatim M Sirot, Ketua Garuda Jatim Suryono, dan Ketua PRIMA Jatim Samirin.

Di posisi Dewan Penasehat, ada dua Gubernur Jawa Timur lintas periode.

Yakni, Imam Utomo (Gubernur Jawa Timur periode 1998-2003 dan 2003-2008) dan Soekarwo atau Pakde Karwo (Gubernur Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019).

Selain kepala daerah, juga ada sejumlah mantan birokrat yang masuk dalam struktur TKD Jatim.
Di antaranya, Heru Tjahjono (Sekretaris Daerah Jatim 2018-2023, Rasiyo (Sekretaris Daerah Jatim 2009-2013), hingga beberapa ASN yang sempat menjadi Kepala Dinas.

Ada pula beberapa kepala daerah yang masuk dalam struktur TKD.

Selain Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, juga ada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky di posisi Wakil Ketua TKD Jatim.

Tak hanya itu, sejumlah Kiai dari beberapa pesantren di Jawa Timur juga berada dalam barisan TKD.

Di antaranya, KH Sholahul Am Notobuono dari Ponpes Tambak Beras Jombang, KH Luqman Harist Dimyati dari Ponpes Tremas Pacitan, KH. M Iffatul Lathoif dari Ponpes Al-Falah, Ploso Kediri, Zahul Azhar Asumta atau Gus Hans yang didapuk sebagai salah satu juru bicara TKD Jatim Prabowo-Gibran, hingga puluhan Kiai lainnya.

Di antara beberapa nama tersebut, tak ada nama Gubernur Jawa Timur saat ini Khofifah Indar Parawansa.

Namun menurut Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, Khofifah ikut ambil bagian dalam penyusunan struktur tersebut.

"Bu Khofifah sangat suportif dalam TKD ini. Bahkan, beliau ikut mengusulkan nama-nama dan memberikan masukan-masukan terhadap beberapa figur," kata Sadad dikonfirmasi di Surabaya.

"Ada beberapa nama yang dinilai terlalu besar untuk masuk dalam TKD kabupaten/kota sehingga ditarik ke TKD tingkat provinsi sehingga pergerakannya semakin luas," kata Sadad yang juga Dewan Pengarah TKD Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

Sekalipun belum masuk dalam struktur, Sadad menyebut Khofifah berada dalam barisan pihaknya.

"Cukup bagi kami untuk menilai bahwa Ibu Khofifah sudah 99,9 persen berada di dalam TKD. Yang 0,1 persen tinggal masuk di struktur saja," tandas Sadad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved