Berita Viral

SENASIB Zhafira yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Yasirli Kirim Video: Haus, Kaki Rasa Mau Patah

Ini lah kisah pilu para pendaki yang  terjebak saat erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (3/12/2023).

Editor: Musahadah
kolase tribun padang
Korban erupsi Gunung Marapi sata dievakuasi oleh tim gabungan. 

SURYA.CO.ID I BUKITTINGGI - Ini lah kisah pilu para pendaki yang  terjebak saat erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (3/12/2023).

Selain kisah Zhafirah Zahrim Febrina (19) yang viral karena mengirimkan video saat erupsi Gunung marapi terjadi, kisah pendaki lain, Yasirli Amri (21) tak kalah memilukan.

Zhafirah dan Yasirli sama-sama mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) yang melakukan pendakian pertama di Gunung Marapi

Berbeda dengan Zhafirah yang sudah dievakuasi dari area erupsi, Yasirli hingga kini belum dievakuasi. 

Sepupu Yasirli Amri, Ahmad Gandi Sabri (28) mengatakan, adik sepupu perempuannya itu berangkat ke Gunung Marapi, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: SOSOK Zhafirah Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi: Videonya Viral, Belasan Teman Tewas

Anak bungsu dari dua saudara itu berangkat dalam rangka kegiatan kampus satu rombongan, berjumlah 18 orang.

"Adik saya itu sempat minta izin untuk berangkat ke orang tuanya dan diizinkan," tuturnya ditemui, Senin (4/12/2023).

Memasuki hari ketiga sejak Yasirli berangkat, sekira pukul 17.30 WIB, ia menghubungi ayahnya, melalui panggilan telepon.

Dalam panggilan telepon itu, Yasirli menyebutkan lokasi di sekitaran cadas dan ia terakhir bersama rombongan di dekat tugu Abel.

"Di telepon itu, ia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa mau patah dan tidak sanggup lagi berjalan," ujar Sabri mencontohkan isi percakapan tersebut

Selain panggilan telepon, Yasirli juga mengirimkan video singkat pada pihak keluarga.

Menyikapi hal itu, keluarga yang berada di Batu Sangkar langsung ke posko yang ada di Gunung Marapi.

Sabri mengaku, ini merupakan kali pertama adik sepupu perempuannya itu naik gunung.

Pihak keluarga berharap, Yasirli Amri bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami akan menunggu sampai adik kami turun, semoga dalam kondisi selamat," ujarnya.

Sementara itu data yang dikutip dari Tribun Padang (grup surya.co.id) jumlah pendaki yang belum ditemukan ada 25 orang. 

Seperti diketahui, saat erupsi terjadi, ada 75 orang pendaki yang berada di Gunung Marapi.

Hingga Senin siang, penyelamat gabungan pun kini telah berhasil mengevakuasi 49 orang.

"49 orang itu sudah kami evakuasi ke Pasar Koto Baru dan Batu Palano," ujar Kasi Ops SAR Kelas A Kota Padang, Hendri.

Mengutip TribunPadang.com, mereka yang berhasil dievakuasi dilarikan ke rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.

Ia pun mengungkapkan, proses evakuasi mengali kendala.

Kendala terseut adalah karena Gunung Marapi masih terjadi erupsi.

 "Jadi erupsi yang kembali terjadi membuat proses evakuasi sedikit terlambat," ujarnya.

Pada Senin (412/2023), tim gabungan berhasil mengevakuasi satu orang pendaki.

Korban bernama Ahmad Firman ini alami luka kabar sekitar 80 persen dan dilarikan ke RS Ahmad Mochtar Bukittingi.

Mengutip TribunPadang.com, berarti masih ada 25 pendaki lainnya yang masih menunggu dievakuasi.

Hendri mengatakan, ada 120 personel tim penyelamat yang berusaha mencari korban.

"Total tim yang turun ada sebanyak 120 orang, semua masih berupaya untuk evakuasi, semoga saja bisa lekas kami lakukan," tuturnya.

Dari 25 orang tersebut, 13 orang di antaranya sudah dikantongi identitasnya.

Kisah Viral Zhafira

Teriakan Zhafirah saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023), panggil sang ibu untuk minta pertolongan.
Teriakan Zhafirah saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023), panggil sang ibu untuk minta pertolongan. (Kolase Surya.co.id)

Sosok Zhafirah viral karena sempat mengirimkan video tengah terjebak saat erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.

Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.

Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Prajurit TNI Batalyon Zeni Tempur Ambarawa Tewas Akibat Dipukul Organ Vitalnya

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

Diketahui sebelumnya, Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang, terdapat 75 pendaki yang berada di gunung tersebut ketika erupsi terjadi.

Sebanyak 49 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat pada Minggu malam.

Data terbaru per Senin (4/12/2023) pukul 07.00 WIB, tim SAR gabungan menemukan 11 pendaki dalam kondisi meninggal dunia.

Mengenai 11 korban tewas, SAR Padang belum bisa memberikan identitas korban karena sedang dalam tahap pendataan.

Kepala Basarnas Padang Abdul Malik mengatakan, tim juga menemukan tiga pendaki selamat.

Dengan demikian, hingga berita ini ditulis, masih terdapat 12 pendaki yang belum diketahui keberadaannya.

"Saat ini tim masih dalam proses evakuasi dari puncak Gunung Marapi ke bawah," ujarnya,

Senin, dikutip dari Antara. Sebagian dari pendaki yang dievakuasi itu telah dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang, Sumbar, untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sedangkan beberapa pendaki telah kembali ke rumah masing-masing.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak. 

Siapa sebenarnya Zhafirah?

Zhafirah terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. 

Zhafirah akhirnya bisa dievakuasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Menurut Rani Radelani, ayah, paman dan keluarga Zhafirah sejak pagi sudah berada di RSAM.

"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar ujar Rani kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).

"Mereka standbye sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.

Dari informasi yang ia diterima, kondisi Zhafirah saat ini masih lemah. 

"Kondisi Ife luka bakar di wajah. Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya.

Zhafirah ialah seorang atlet silat.

Adapun pendakian gunung ini merupakan pengalaman pertama Zhafirah. Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.

"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki. Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani.

Rani mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.

"Kami berterima kasih kepada tim yang mencari dengan cepat, sehari sudah ketemu anak-anak kami," tuturnya.

Informasi terakhir, Zhafirah telah kembali ke rumah. 

Pada Senin (4/12/2023), pihak Politeknik Negeri Padang mendatangi rumah Zhafirah. 

Menurut Direktur PNP, Surfa Yondri, mahasiswanya itu mengalami luka bakar dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Satu Korban Erupsi Gunung Marapi Tiba di RSAM Bukittinggi, Terkena Luka Bakar Sebagian Tubuh

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved