Piala Dunia U17 2023

Pengamat Bola Ronny Tanuwijaya Nilai Indonesia Dapat Pelajaran Berharga dari Piala Dunia U17 2023

Menurut Ronny Tanuwijaya, pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di empat Stadion Indonesia berlangsung cukup membanggakan

Editor: Fatkhul Alami
PSSI
Timnas U-17 Indonedia ketika latihan di lapangan komplek Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia yang menghasilkan Jerman U-17 juara dinilai menghasilkan pelajaran berharga bagi stakholder sepak bola Tanah Air 

SURYA.co.id - Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia yang menghasilkan Jerman U-17 juara dinilai menghasilkan pelajaran berharga bagi stakholder sepak bola Tanah Air.

Penilaian tersebut disampikan Ronny Tanuwijaya setelah selesinya Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia yang berlangsung mulai 10 November - 2 Desember 2023.

Menurut Ronny Tanuwijaya, pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di empat Stadion Indonesia berlangsung cukup membanggakan. Pengalaman sebagai tuan rumah pelaksanaan event Internasional itu akan membawa dampak terhadap pembinaan sepak bola usia muda supaya dilakukan secara serius.

“Apa yang ditampilkan negara peserta Piala Dunia U-17 merupakan bukti pembinaan di negara mereka berjalan baik. Inilah pelajaran berharga buat Indonesia. Momen ini harus membuka mata kita pentingnya dasar membina pemain sejak usia dini,” ucap Ronny Tanuwijaya.

Laga final Jerman vs Prancis, lanjut Rotan -panggilan akrab Ronny Tanuwijaya- memperlihatkan kualitas permainan mereka sudah sangat baik, meski usia pemain masih muda.

“Piala Dunia U-17 2023 ini menjadi pelajaran bahwa kualitas skill seorang pemain harus terbentuk sejak usia muda.” nilai Ronny Tanuwijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Surya.co.id.

Ronny Tanuwijaya yang pernah menjadi salah satu manajer Persebaya ini menuturkan, pemain sepak bola berkualitas itu cicetak dari usia dini.

“Kejuaraan level dunia seperti ini memperlihatkan kualitas sepakbola setiap negara tertata rapih sejak usia dini. Pemain seperti Jerman, Prancis, Mali bahkan Jepang terlihat sudah mampu bermain secara unit, organisasi permainan berjalan baik. Pemain muda mereka sudah bisa memahami memainkan sepakbola dengan baik," terng pria yang kini sebagai pengusaha di Jakarta ini.

Rotan mendorong kepada PSSI dan stakholdel sepakbola di Indonesia supaya mengelar kompetisi sepak bola level junior secara masif dan berkesinambungan. Kompetisi seperti Elit Pro Academy dan Piala Suratin yang sudah berjalan perlu ditambah yang lain. Kemudian kompetisi usia muda dikelola lebih baik di asming-masing Asprov PSSI.

“Putar saja liga antarsekolah sepakbola di seluruh Indonesia. Maksimalkan peran Asprov (PSSI), kita punya banyak stok pemain muda,” terangnya.

Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, keikutsertaan Timnas U-17 Indonesia masih kalah bersaing dengan negara lainnya. Arkhan Kaka dkk yang tergabung pada Grup A bersama Maroko, Ekuador dan Panama dan bermain di Stadion gelora Bung Tomo (GBT), gagal di fase grup.

Garuda Muda gagal menembus babak 16 besar, seteah bermain inbang 1-1 lawan Ekuador dan Panama, dan kalah 1-3 dari Maroko.

“Kita kurang memiliki pemain usia muda yang berkualitas akibat kompetisi di level junior tidak berjalan maksimal," pungkas Rotan.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved