Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Alasan Yosef Yakin Yoris sebagai Sopir Alphard Kasus Subang, Soroti Tabiat dan Gelagat Anaknya

Yosef Hidayat akhirnya mengungkapkan alasan menuding putranya, Yoris, sebagai sopir mobil Alphard dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE IST/KOMPAS TV
Yosef, tersangka kasus pembunuhan Subang 

SURYA.CO.ID - Yosef Hidayat akhirnya mengungkapkan alasan menuding putranya, Yoris, sebagai sopir mobil Alphard dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Alasan tersebut terungkap dalam rekaman suara Yosef yang kemudian tayang di kanal Youtube, Heri Susanto.

Dalam percakapan itu, Yosef mengaku curiga dengan Yoris dan beberapa staf di yayasannya. 

“Ti awal teu robah, bapak feeling kanu eta terus (Dari awal tidak berubah, feeling saya terus ke saksi itu),” ucap Yosef.

Bukan tanpa alasan, kecurigaan Yosef muncul karena ia mengetahui tabiat dan gelagat Yoris selama ini. 

“Saya geus ngomong di awal teh ka Bu Sumarni teh tah. Bu ini Yoris itu orangnya cerdas, aktingnya di atas rata-rata, kalau ke rumah dia selalu pake sarung tangan,” ucap Yosef mengungkap aduannya kepada Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Baca juga: Detik-detik Penerjun Payung TNI Mendarat di Atap Rumah Warga Blitar, Posisi Melenceng 50 Meter

Tak sampai di sana, Yosef lantas menyinggung sosok Yoris yang bisa mengemudikan mobil Alphard. 

“Terus yang bisa bawa kendaraan (mobil Alphard) itu Yoris, bu,” ungkap Yosef.

Menurut Yosef, alasan di mobil Alphard tidak ada sidik jari Yoris karena anak sulungnya itu picik memakai sarung tangan.

“Kan di mobil juga tidak ada sidik jari, ya iya kalau tangannya pakai sarung tangan mungkin menjadi tidak akan,” paparnya.

Lebih lanjut, Yosef mengaku kecurigaannya terhadap Yoris itu bahkan sudah dia sampaikan dalam BAP sejak awal pemeriksaan.

Ia juga merasa kecewa awal mula keluarga Tuti curiga kepadanya karena kesalahan fatal Kades.

Baca juga: Biodata Eris Garini, Kepsek SMK Dawuan yang Pidato Pakai Uang Rp 100 Ribu: Sosok Berprestasi

Diceritakan oleh Yosef, Kades sempat ditanya Kapolres soal kecurigaannya terhadap Yosef.

Bahkan kata Yosef, karena perkataan itu, adiknya sendiri Mulyana pun mencurigainya.

Ia menduga tuduhan dan framing terhadapnya itu seolah memberikan kekuatan kepada pelaku yang sebenarnya.

“Der jadi kesalahan fatal, lantaran yang buat booming ke publik, termasuk kepada pelaku memberikan kekuatan untuk framing termasuk ke keluarga,” ujar Yosef.

Karena hal itu, ia mengaku berusaha keras meyakinkan pengcaranya bahwa ia bukan pelaku.

Bahkan, Yosef mengaku berani disumpah Al Quran atas perbuatan yang ditudingkan kepadanya.

Di sisi lain, kini Yosef telah ditetapkan jadi tersangka kasus Subang tersebut.

Tak sedikit publik yang tetap tak percaya ucapan dan tudingan Yosef tersebut.

Gelagat Aneh Yosef selama Rekonstruksi

Sementara sebelumnya, sepanjang rekonstruksi Yosef Hidayat yang menjadi tersangka kasus pembunuhan istri dan anaknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, itu terus tersenyum.

Yosef tak menghiraukan teriakan dan sorakan ratusan orang yang memadati lokasi rekonstruksi di Jalan Cagak, Subang.

Hal ini terlihat saat Yosef menjalani adegan di pecel lele di malam pembunuhan,

Sembari menunggu kedatangan Danu untuk melanjutkan adegan rekonstruksi, Yosef tetap tersenyum.

Ia kemudian mengacungkan jempol pada warga yang bersorak memanggil namanya.

Tak sampai di situ, Yosef juga mengacungkan jari berbentuk OK dan X.

Ditanya soal arti kode ini pengacara Yosef, Rohman Hidayat menjelaskan bahwa itu merupakan tanda penolakan kliennya.

Rohman menekankan bahwa Yosef menolak semua keterangan Danu soal pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Semua juga ditolak. Gak ada yang diiyakan," kata Rohman Hidayat saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Rekonstruksi kasus Subang memperagakan 95 adegan sesuai dengan keterangan Danu.

Rohman berpendapat semua kesaksian Danu adalah bohong.

"Terbukti kan tadi adegan ngangkat jenazahnya, pak Yosef kikuk. Yang mengarahkan Danu," kata Rohman.

Ia menekankan bahwa Danu mengarang cerita soal kronologi pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

"Karena ngarang," katanya.

Rohman mengatakan Yosef memang sengaja menjalani adegan saat rekonstruksi.

"Ingin tahun keterangan Danu seperti apa," katanya.

Pernyataan Rohman ini berkebalikan dengan penjelasan Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan. 

Menurut Kombes Surawan, rekonstruksi ini justru mengungkap motif pembunuhan.

Kombes Pol Surawan mengungkap bahwa sebelum pembunuhan terjadi, sempat terjadi cek-cok antara Yosef dan korba, Tuti Suhartini yang dilatarbelakangi masalah uang. 

Dalam rekontruksi itu ada adegan Yosep mengambil uang dari kamar Amalia Mustika Ratu.

Namun aksi Yosep tersebut sempat dihalangi oleh korban Tuti Suhartini.

Dari percekcokan itulah akhirnya kata Surawan, Yosep memukul Tuti Suhartini.

“Berdasarkan gambaran rekontruksi bahwasannya, Yosep ingin mengambil uang dari kamarnya Amel,”

“Tapi dihalangi Tuti sehingga terjadi pertengkaran dan Yosep melakukan pemukulan,” papar Surawan.

Saat terjadi pemukulan awalnya ada perlawanan dari Tuti.

Namun setelah dipukul menggunakan golok, Tuti akhirnya tak perdaya hingga meninggal dunia.

Diceritakan Surawan, saat terjadi percekcokan Tuti Suhartini berada di ruang tengah hingga akhirnya tewas.

Sementara korban Amalia Mustika Ratu meninggal dunia di kamarnya.

Surawan pun mengatakan uang Rp 30 juta tersebut sebelumnya sudah diamankan sebagai barang bukti.

Surawan mengungkap uang Rp 30 juta tersebut diduga uang keluarga dan uang yayasan.

Lebih lanjut, Ditreskrimum Polda Jabar itu juga mengungkap adegan rekontruksi tersebut berdasarkan pengakuan dan keterangan Danu yang telah dicocokkan dengan barang bukti yang sudah dikumpulkan.

Adegan rekonstruksi yang paling banyak menyorot perhatian warga adalah ketika Yosep membopong jasad anaknya Amalia lewat pintu depan ke Mobil Alphard. 

Saat oitu, Yosef diteriaki ribuan warga yang menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Selain itu, selama jalannya rekonstruksi terutama saat Yosep melakukan adegan terus disorot dan diteriaki serta dicaci habis-habisan oleh oleh ribuan warga yang menyaksikan langsung jalannya rekonstruksi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved