Pilpres 2024

Dihadang Anak Buah Hary Tanoe, Wartawan Jember Dilarang Meliput Kegiatan Cawapres Mahfud MD

wartawan media lokal Jember mengaku kaget karena baru kali ini kedatangan tokoh nasional dilarang untuk diliput jurnalis

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nawawi
Penjaga acara melarang wartawan meliput kunjungan Mahfud MD di Jember Edu Garden Jember. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Para jurnalis di Jember mendapat perlakuan tidak menyenangkan ketika hendak meliput kegiatan Mahfud MD di Jember, Minggu (26/11/2023) malam.

Itu lantaran beberapa penjaga yang diketahui adalah bawahan bos media, Hary Tanoesoedibjo, menghalangi para wartawan memasuki kegiatan di Jember Edu Garden pada pukul 20.00 WIB.

Tentu saja para wartawan yang hendak meliput Sholawat Kebangsaan bertema 'Gema Quran untuk Indonesia Sejahtera' itu kecewa. Apalagi kali ini Mahfud MD yang masih menjabat Menkopolhukam juga merupakan calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo.

Karyawan dari perusahaan media milik Hary Tano memang kurang ramah dan meminta beberapa jurnalis yang datang menunjukkan surat izin dari panita untuk meliput kegiatan tersebut. "Ada surat izinnya?" kata petugas pengamanan acara berseragam MNC.

Ilham Wahyudi, seorang wartawan media lokal Jember mengaku kaget. Karena baru kali ini kedatangan tokoh nasional dilarang untuk diliput jurnalis.

"Ini kan tidak masuk akal, kalau memang kegiatannya terbatas, seharusnya bilang aja terbatas. Tidak perlu dilarang gini, apalagi ini yang datang tokoh nasional dan jarang sekali ke Jember dan ini cawapres lagi," tegas Ilham usai diusir petugas keamanan di acara tersebut.

Jika tidak memiliki izin, lanjutnya, wartawan diminta untuk janjian dengan ajudan Mahfud. Ia menilai alasan tersebut semakin tidak masuk akal.

"Kami sebagai wartawan lokal, janjian ke orang (pemerintah) pusat harus menghubungi siapa? Kan lucu alasannya," kata jurnalis yang akrab disapa Ilham ini.

Menurutnya, penjaga yang melarang tersebut juga tidak memberikan petunjuk izin ke siapa untuk liputan. Karena petugas berseragam MNC tersebut hanya diam saja.

Pantauan di lapangan, selama acara itu Mahfud didampingi Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo. Seperti diketahui, Perindo adalah salah satu parpol dalam koalisi pendukung Ganjar-Mahfud.

"Ditanya izin ke siapa, juga tidak menjawab. Akhirnya kami tidak bisa masuk. Sampai Mahfud pulang, tidak dapat wawancara karena dijaga ketat," imbuh Ilham. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved