Berita Viral
Nasib Malang Roi, Mahasiswa asal Bali yang Tewas saat Magang di AS, Punya Mimpi Ubah Nasib Keluarga
Seorang mahasiswa magang asal Bali ditemukan tewas di sebuah hotel di Amerika Serikat, penyebabnya masih belum diketahui.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Nasib malang menimpa Kadek Roi Astika, mahasiswa asal Pulau Dewata, Bali.
Roi, sapaan akrabnya, tewas saat magang di Amerika Serikat (AS).
Diketahui, Roi merupakan pemuda asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Ia punya mimpi untuk mengubah nasib keluarganya. Kini, cita-cita itu pun pupus.
Dirinya ditemukan tewas di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.
Saat itu, jenazahnya ditemukan di sebuah kamar hotel.
Baca juga: 3 FAKTA Mahasiswa Tewas Ditembak KKB Papua: Merantau Kuliah Sambil Kerja, Keluarga Minta 1 Hal Ini
Penyebab kematian Roi pun masih menjadi misteri.
Meski demikian, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Roi.
Kematian Roi pun mengejutkan keluarganya yang tinggal di Bali.
Pasalnya, sebelum berangkat ke Amerika, Roi dalam keadaan yang bugar.
Diketahui, ia berangkat ke AS pada 30 Oktober 2023 lalu.
Informasi tersebut disampaikan oleh kakak sepupu Roi, Kadek Sudiarsana.
Ia mengatakan, Roi berangkat dalam keadaan sehat ke Amerika Serikat
Pihak keluarga pun mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya Roi.
"Sebelum berangkat kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal.
Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/11/2023) melalui sambungan telepon, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.
"Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," imbuh dia.
Roi bekerja sebagai tukang masak di salah satu hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika.
Pada Senin (6/11/2023) keluarga mendapat kabar dari kepolisian di Amerika bahwa Roi ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya.
Hingga saat ini pihak keluarga mengaku belum mengetahui penyebab kematian Roi.
Jenazahnya telah diautopsi, hanya saja hasilnya belum keluar.
Rencananya, jenazah Roi dipulangkan ke Tanah Air pada Kamis (16/11/2023) dan akan langsung dikremasi di Kuburan Desa Adat Pemuteran.
Kata dia, menjadi pekerja migran Indonesia merupakan hal yang diimpikan Roi sejak lama.
Sebelum mengikuti program magang di Amerika, Roi juga sempat mengikuti magang di Perancis selama enam bulan.
"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar.
Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," tutur Sudiarsana.
Orangtua Roi juga mendukung keinginan anaknya itu hingga merogoh biaya yang tak sedikit untuk memberangkatkan Roi ke Amerika.
"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta.
Uang sebanyak itu hasil dari pinjaman dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo," katanya.
Ia menuturkan, bahkan Roi sempat bertekad ingin membantu adik-adik sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi pekerja migran demi mengubah nasib.
Namun cita-cita itu tak terwujud.
Roi meninggal dunia saat sedang berusaha mewujudkan impiannya itu di Amerika.
Mahasiswa Baru IAIN di Gorontalo Meninggal Diduga karena Penyakit Kambuh saat Kegiatan Pengkaderan
Sebelumnya, dilansir Surya.co.id dari Tribunnews.com, Hasan Saputro Marjono, mahasiswa baru di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pengkaderan.
Hasan dinyatakan meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (1/10/2023)
Dalam pengkaderan tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi latihan ceramah, outbond, dan hiking.
Informasi yang dihimpun TribunGorontalo.com, Hasan meninggal dunia diduga karena penyakit yang dideritanya kambuh saat mengikuti pengkaderan tersebut.
Diketahui, korban memliki riwayat penyakit asma.
Sebelum mengikuti pengkaderan, korban diketahui dalam keadaan kurang sehat.
Meskipun begitu, korban tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam pengkaderan.
Saat melaksanakan hiking, korban pun drop karena tenaganya terlalu terforsir dalam giat tersebut.
Pihak panitia pun langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Aloei Saboe.
Kampus Bentuk Tim Investigasi
IAIN Sultan Amai Gorontalo membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kematian mahasiswa Fakultas Syariah, Hasan Saputro Marjono saat mengikuti pengkaderan Diklat Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (1/10/2023).
"Kami diminta rektor untuk membentuk tim untuk melakukan investigasi. Karena bagaimanapun lembaga pasti bertanggung jawab dalam hal ini," ujar Ahmad Faisal, Dekan Fakultas Syariah IAIN Gorontalo saat ditemui TribunGorontalo.com di gedung rektorat, Senin (2/10/2023) sore.
Terkait penyebab kematian mahasiswa tersebut, Faisal mengatakan, pihaknya belum bisa menanggapinya karena mereka belum mengetahui detailnya.
"Cerita yang beredar, awalnya korban itu penyakitnya kambuh. Itu kejadiannya di lokasi pengkaderan," ujar Faisal.
Faisal menegaskan bahwa tidak ada tindak kekerasan terhadap mahasiswa yang mengikuti pengkaderan.
"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada tindak kekerasan dalam diklat tersebut, tapi kami tetap diminta pak rektor membentuk tim investigasi," katanya.
Selain untuk memvalidasi penyebab kematian mahasiswa, pembentukan tim investigasi itu bertujuan memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam program organisasi mahasiswa intra kampus.
"Diklat semacam ini harus terhindar dari unsur kekerasan, pelecehan dan semacamnya. Semua yang berpotensi merugikan dan melanggar hukum tentu harus dipastikan tidak ada dalam kegiatan seperti ini," tandasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Roi-mahasiswa-asal-Bali-yang-tewas-saat-magang-di-Amerika-Serikat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.