Nama-nama 12 Bulan Hijriyah dan Sejarah Singkat Penamannya

Berikut nama-nama 12 bulan dalam Kalender Hijriyah lengkap sejarah penamaannya

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kalender Islam NU 2023
Ilustrasi Kalender Hijriyah November 2023 

SURYA.CO.ID - Nama-nama 12 bulan Hijriyah adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.

Pada setiap bulan Hijriyah terdapat sejumlah amalan sunnah yang punya banyak keutamaan.

Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Falak, bulan Hijriyah mulai digunakan pada masa Khalifah 'Umar bin Khattab berdasarkan pada hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Berikut nama-nama 12 bulan dalam Kalender Hijriyah lengkap sejarah penamaannya dilansir dari laman resmi Universitas An Nur Lampung:

1. Muharram (محرم)

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dan mulia bagi umat Islam.

Nama Muharram sendiri berasal dari kata haram, yang berarti terlarang. Hal ini karena orang Arab jahiliyah mengharamkan peperangan di bulan ini.

Terdapat sejumlah amalan Bulan Muharram yang punya keutamaan istimewa.

Diantaranya membaca doa awal tahun dan akhir tahun pada 1 Muharram, puasa Tasua pada 9 Muharram, Puasa Asyura pada 10 Muharram, dan puasa 11 Muharram.

2. Shafar (صفر)

Bulan kedua dalam penanggalan Hijriah adalah Shafar. Nama Shafar berasal dari kata shifr artinya kosong atau pergi.

Pada bulan Safar perkampungan Arab menjadi kosong dari penduduknya karena mereka keluar untuk perang atau perjalanan. Ada juga yang mengatakan bahwa bulan Shafar merupakan bulan yang penuh malapetaka, tetapi ini adalah kepercayaan jahiliyah yang tidak benar.

3. Rabiul Awal (ربيع الأول)

Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Nama Rabiul Awal berasal dari kata Rabi artinya semi atau musim bunga.

Penamaan ini karena bulan ini bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dirayakan oleh umat Islam sebagai Maulid Nabi.

4. Rabiul Akhir (ربيع الآخر)

Bulan keempat dalam kalender Hijriah adalah Rabiul Akhir. Bulan ini juga biasa disebut atau Rabiul Tsani (ربيع الثاني).

Nama Rabiul Akhir atau Rabiul Tsani juga berasal dari kata Rabi, yang berarti semi atau musim bunga. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan ini juga disebut sebagai masa kembalinya kaum yang merantau dari perang atau perjalanan.

5. Jumadil Awal (جمادى الأول)

Jumadil Awwal atau Jumadil Ula (جمادى الأولى) merupakan bulan kelima dalam kalender Hijriah. Sebelum masa Islam, bulan ini dinamakan Jumadi Khomsah.

Nama Jumadil Awwal sendiri berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Hal ini karena bulan ini bertepatan dengan musim dingin, di mana air membeku.

6. Jumadil Akhir (جمادى الآخر)

Selanjutnya bulan Jumadil Akhir atau Jumadil Tsani (جمادى الثانية). Bulan ini merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriah.

Nama Jumadil Akhir atau Jumadil Tsani juga berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih musim dingin. Sebelum masa Islam bulan ini dinamakan Jumadi Sittah.

7. Rajab (رجب)

Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah adalah Rajab . Bulan Rajab juga termasuk salah satu suci dan mulia bagi umat Islam.

Nama Rajab berasal dari kata rajaba, yang berarti menghormati atau mengagungkan. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan.

Bulan Rajab juga disebut sebagai bulan istighfar, di mana umat Islam dianjurkan untuk memohon ampun kepada Allah SWT.

8. Sya'ban (شعبان)

Sya'ban  adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah, salah satunya pada tanggal 15 Sya'ban yang disebut sebagai Nisfu Sya'ban.

Nama Sya'ban sendiri berasal dari kata sha'ba, yang berarti bercabang atau berpencar. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air. Bulan Sya'ban juga merupakan bulan persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan.

9. Ramadhan (رمضان)

Selanjutnya bulan kesembilan Hijriah, yakni Ramadhan . Bulan ini merupakan bulan yang paling mulia dan penuh berkah bagi umat Islam.

Nama Ramadhan berasal dari kata ramdha, yang berarti panas yang menyengat atau membakar. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, Matahari di Arab sangat panas dan menyengat.

Di bulan paling mulia ini umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam selama sebulan penuh. Selain itu, di bulan ini juga terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

10. Syawal (شوال)

Selanjutnya bulan Syawwal yang merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini umat Islam merayakan kemenangan setelah beribadah sebulan penuh saat Ramadhan.

Nama Syawwal sendiri berasal dari kata shala, yang berarti mengangkat atau meninggalkan. Penamaan tersebut karena pada bulan ini, unta betina kekurangan air susu.

11. Dzulqa'dah (ذو القعدة)

Dzulqa'dah adalah bulan kesebelas dalam kalender Hijriah. Bulan ini juga merupakan bulan mulia bagi umat Islam.

Nama Dzulqa'dah berasal dari kata qa'ada, yang berarti duduk atau tidak berangkat. Penamaan tersebut karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.

Bulan Dzulqa'dah juga merupakan bulan istirahat bagi umat Islam sebelum melaksanakan ibadah haji di bulan berikutnya.

12. Dzulhijjah (ذو الحجة)

Bulan terakhir dalam kalender Hijriah adalah Dzulhijjah. Bulan ini merupakan bulan yang paling agung dan penuh kebaikan.

Nama Dzulhijjah berasal dari kata hajj, yang berarti haji atau berkunjung. Hal ini karena pada bulan ini, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di tanah suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Bulan Dzulhijjah juga merupakan bulan pengorbanan bagi umat Islam. Pada bulan ini umat Islam melaksanakan ibadah qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang juga disebut sebagai Hari Raya Idul Adha.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved