Tak Khawatir Suara NU Terbelah, Nasdem Bojonegoro Optimistis AMIN Menang

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Dua pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang, berpotensi membelah suara warga Nahdlatul Ulama (NU).

Dua pasangan dimaksud Anies-Cak Imin (AMIN) dan Ganjar-Mahfud MD. Sebab, Cak Imin merupakan warga NU. Mahfud MD juga warga NU pula.

Ketua DPD Partai NasDem Bojonegoro Suhadi Moelyono mengatakan, tim pemenangan AMIN telah mengatensi potensi terbelahnya suara warga NU dalam Pilpres 2024 ini.

"Termasuk, potensi terbelahnya suara warga NU itu di Kabupaten Bojonegoro," ujarnya kepada Tribunjatim.com usai mengikuti Deklarasi Pemilu 2024 Damai di Pendopo Malowopati Bojonegoro, Rabu (8/11/2023) siang.

Selaku bagian dari tim pemenangan AMIN, Pak Moel sapaannya mengatakan, pihaknya tak terlalu khawatir ihwal terbelahnya suara warga NU di Kabupaten Bojonegoro.

"Kami optimistis, AMIN menang di sini (Kabupaten Bojonegoro, red)," tandasnya.

Sebab, kata dia, seluruh pihak berkaitan dengan pemenangan AMIN di Kabupaten Bojonegoro sudah mantap bertotalitas menggaet suara dari berbagai "kantong" secara maksimal. Termasuk "kantong" NU.

"Seluruh anggota partai pendukung (Partai Nasdem, PKB, PKS, red) hingga relawan AMIN di Kabupaten Bojonegoro telah memproses langkah-langkah konkret untuk memenangkan AMIN," tandasnya.

Selain itu, lanjut Pak Moel, salah satu anggota inti dari tim pemenangan nasional AMIN yakni tim BAJA AMIN adalah Suyoto (Bupati Bojonegoro 2008-2018).

Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro ini optimistis, Suyoto selaku mantan Bupati Bojonegoro dua periode bisa menambah daya sukses pemenangan AMIN di Kabupaten Bojonegoro.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bojonegoro Hasan Abrory belum memberi tanggapan terkait langkah-langkah pemenangan Ganjar-Mahfud MD di Kabupaten Bojonegoro.

Diwawancara usai mengikuti Deklarasi Pemilu 2024 Damai di Pendopo Malowopati Bojonegoro Rabu (8/11/2024) siang, Rori sapaanya meminta waktu untuk menjawab.

Hingga Jumat (10/11/2023) siang ini, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bojonegoro sejak 2019 lalu tersebut belum memberikan jawaban.