Biodata Sugeng Teguh Santoso Ketua IPW yang Jerat Wamenkumham Eddy Hiariej hingga Jadi Tersangka

Inilah profil dan biodata Sugeng Teguh Santoso, Ketua IPW yang jerat Wamenkumham Eddy Hiariej hingga jadi tersangka.

kolase Tribunnews
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dan Wamenkumham Eddy Hiariej. Sugeng Jerat Wamenkumham Eddy Hiariej hingga Jadi Tersangka. Simak biodatanya. 

SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Sugeng Teguh Santoso, Ketua IPW yang jerat Wamenkumham Eddy Hiariej hingga jadi tersangka.

Diketahui, KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Edward Oemar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi senilai Rp 7 miliar.

Kasus ini awalnya diungkap oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso yang melaporkan Eddy pada bulan Maret tahun 2023 ke KPK.

"Jadi ini terkait adanya aliran dana sekitar Rp7 miliar,” ucap Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).

Setelah beberapa bulan berlalu, KPK menetapkan Eddy sebagai tersangka suap dan gratifikasi.

Status hukum Eddy itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata dalam konferensi pers, Jumat (9/11/2023) di Gedung KPK.

Baca juga: Profil dan Biodata Eddy Hiariej yang Jadi Tersangka Suap dan Gratifikasi, Kekayaannya Rp 20 Miliar

Total, ada empat tersangka dalam kasus ini.

"Pada penetapan tersangka Wamenkumham, benar, itu sudah kami tanda tangani sekitar dua minggu yang lalu,” kata Alex.

Alex menuturkan, Eddy dijerat Pasal Suap dan Gratifikasi UU Tindak Pidana Korupsi.

Lantas, seperti apa profil dan biodata Sugeng?

Sugeng Teguh Santoso atau biasa dipanggil Mas Sugeng lahir di Semarang, Jawa Tengah, 13 April 1966.

Ayah Sugeng sedianya merupakan pegawai di sebuah perusahaan di Semarang, yang aktif sebagai aktivis buruh di perusahaan itu sedangkan ibunya seorang Guru.

Akan tetapi, dirinya sempat berpisah dengan ayahnya ketika usianya masih belum lima tahun.

Sang Ayah “menghilang” dari Semarang ketika terjadi pergolakan politik tahun 1965.

Beberapa tahun setelah pergolakan politik mereda, Sugeng baru bertemu lagi ayahnya setelah ibunya memboyong keluarga hijrah ke Jakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved