Berita Surabaya

Gelar Ekspedisi, PW Muhammadiyah Jatim Teliti Jejak KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur

MPID PWM Jatim berkolaborasi bersama Sejarawan Muda Muhammadiyah bakal meneliti jejak KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
Istimewa/Muhammadiyah Jatim
Tim ekspedisi PWM untuk meneliti jejak KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPID PWM) Jatim berkolaborasi bersama Sejarawan Muda Muhammadiyah bakal meneliti jejak KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur.

Mereka akan menggali tempat dakwah Kiai Dahlan, sebagai pendiri Muhammadiyah dalam menyebarkan Islam.

Penelitian tersebut, akan dilakukan di 8 kota di Jawa Timur dengan estimasi sekitar dua bulan melalui ekspedisi.

Muhammadiyah Jatim berharap, melalui penelitian itu, nantinya bisa terungkap jejak perjalanan Kiai Dahlan di Jatim yang bakal menambah khazanah sejarah nasional Indonesia.

"Jejak Kiai dahlan ini besar, namun sayang jarang yang meneliti dan menulis. Adanya sejarawan muda Muhammadiyah menjadi oase dan solusi untuk merawat kebesaran Muhammadiyah," kata Ketua Dewan Pengarah MPID PWM Jatim, Purnawan Basundoro dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).

Purnawan yang juga Dekan FIB Unair itu menjelaskan, jejak Kiai Dahlan juga ada di Jawa Timur. Di antaranya, Kiai Dahlan bertemu dengan tokoh-tokoh besar seperti HOS Cokroaminoto dan Presiden pertama, Soekarno.

Menurutnya, setiap berkunjung ke daerah, perjalanan Kiai Dahlan tidak terlepas dari 4 berdakwah.

"Sambil berdakwah dari masjid ke masjid, Kiai Dahlan melebarkan sayap dakwah persyarikatan. Setelah berdakwah, beliau datang ke pasar yang tidak jauh dari stasiun untuk berdagang batik dan sarung. Itulah dakwah Muhammadiyah pertama kali di Jatim," ujarnya.

Sementara itu, Widyastuti selaku Cicit Kiai Dahlan mengapresiasi upaya PWM Jatim lantaran peninggalan Kiai Dahlan yang begitu besar untuk agama dan negara.

Widyastuti bercerita, dia pernah berkeliling ke sejumlah wilayah di Jawa Timur, misalnya di Malang dan Lamongan untuk meneliti jejak Kiai Dahlan.

"Dan kebesaran itu masih banyak yang belum tertulis. Tulisan itu bisa menjadi inspirasi generasi hari ini, untuk terus mendedikasikan diri untuk bangsa," kata Widyastuti yang juga Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam keterangan yang sama.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved