Tata Cara Sholat Dhuha: Niat, Doa, Waktu dan Keutamaannya

Berikut Tata Cara Sholat Dhuha lengkap dengan waktu mengerjakannya sesuai sunnah.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Tata Cara Sholat Dhuha yang benar 

SURYA.CO.ID - Ada banyak amalan ibadah yang bisa dikerjakan umat Muslimin, salah satunya Sholat Dhuha. Berikut Tata Cara Sholat Dhuha lengkap dengan waktu mengerjakannya.

Dikutip dari buku Shalat-Shalat Tathawwu', Dhuha adalah nama waktu, artinya siang hari yang mulai memanas.

Sementara Sholat Dhuha merupakan sholat sunah yang dikerjakan pada waktu Dhuha.

Sebagaian ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa waktu mulainya Sholat Dhuha adalah tepat setelah terbitnya matahari dan dianjurkan untuk menundanya sampai matahari setinggi tombak. Pendapat ini diriwayatkan An-Nawawi dalam kitab Ar-Raudhah.

Berdasarkan pendapat tersebut, Waktu Sholat Dhuha dapat dikerjakan 15 menit setelah terbit matahari.

Lantas kapan batas akhir Sholat Dhuha?

Para ulama menjelaskan, batas akhit waktu Sholat Dhuha adalah 15 menit sebelum tiba waktunya Sholat Dzuhur.

Tata Cara Sholat Dhuha

Tata Cara Sholat Dhuha sesuai sunah adalah dua rakaat salam dua rakaat salam. Adapun jumlah rakaatnya, minimal dua rakaat.

Terdapat beberapa hadist yang meriwayatkan bahawa Rasulullah kadang mengerjakan Sholat Dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat. Namun sebagian ulama tidak membatasi. Ada yang mengatakan 12 rakaat.

"Dari Ummu Hani' binti Abi Thalib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat. dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada actiap dus rakaat. beliau mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih).

Niat Sholat Dhuha

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

"Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."

Artinya: "Aku niat sholat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala."

Dikutip dari Buku Pada Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, Karya M. Syukron Maksum, pada rakaat pertama dianjurkan membaca surat asy-Syams dan rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha.

  1. Niat Sholat Dhuha;
  2. Takbirotul Ihram;
  3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah);
  4. Membaca Surah Al-Fatihah;
  5. Membaca Surah As-Syams;
  6. Ruku’ dengan tuma’ninah;
  7. I’tidal dengan tuma’ninah;
  8. Sujud dengan tuma’ninah;
  9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah;
  10. Sujud kedua dengan tuma’ninah;
  11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua;
  12. Membaca Surah Al-Fatihah;
  13. Membaca Surah Ad-Dhuha;
  14. Ruku’ dengan tuma’ninah;
  15. I’tidal dengan tuma’ninah;
  16. Sujud dengan tuma’ninah;
  17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah;
  18. Sujud kedua dengan tuma’ninah;
  19. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah;
  20. Salam, atau lakukan rakaat selanjutnya sebagaimana cara di atas. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh di atas dan membaca surat pendek Adh-Dhuha.
  21. Membaca Doa Sholat Dhuha

Doa Sholat Dhuha

Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha oleh M Khalilurrahman Al Mafani, adapun bacaan Doa Sholat Dhuha adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihiin

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih."

Keutamaan Sholat Dhuha

1. Mendapatkan Ampunan Dosa

Sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dalam hadis yang berbunyi:

Qaala Rasulullahi Saw : "Man Haafazha 'Alaa Syufatidl Dluha, Ghufira Lahu Dzunubuhu Wa In Kaanat Mitsla Zabadil Bahri

"Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih lautan." (HR Turmudzi)

2. Mendapatkan Pahala Bersedekah

Menjalankan Shalat Dhuha setara dengan melakukan sedekah.

Sedekah yang dimaksud adalah sedekah untuk tubuh dengan senantiasa berzikir dengan mengerjakan dua rakaat Shalat Dhuha. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

Abu Dzar radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan salat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).

3. Kelancaran Rezeki

Manfaat Sholat Dhuha lainnya adalah Allah SWT akan melancarkan jalannya rezeki.

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).

4. Setara Ibadah Haji

Disebutkan oleh Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga Matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh," Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna," (HR Tirmidzi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved