KKB Papua

KKB Papua Seperti Tak Berdosa Akui Bunuh Warga Sipil Pakai Cara Licik, Kini Malah Tebar Ancaman

Seperti tak berdosa, KKB Papua justru bangga mengakui telah membunuh warga sipil di Kabupaten Puncak Jaya. Kini tebar ancaman.

istiimewa/ Tribun Manado
Jubir OPM Sebby Sambom. Seperti tanpa dosa akui KKB Papua bunuh warga sipil. 

SURYA.co.id - Seperti tak berdosa, KKB Papua justru bangga mengakui telah membunuh warga sipil di Kabupaten Puncak Jaya.

Padahal mereka membunuh warga sipil dengan cara yang licik.

Tak cuma mengakui perbuatan kejinya, KKB Papua kini menebar ancaman untuk seluruh warga sipil pendatang.

Ancaman ini menyusul penembakan yang menewasan seorang warga sipil di Distrik Mulia pada Selasa (31/10/2023) petang.

Jermanto Simanjuntak (35) yang merupakan pengusaha kios, tewas ditembak KKB Papua.

Baca juga: Nasib Pilu Nakes Emban Tugas Mulia di Yahukimo Malah Diberondong KKB Papua, Dikira Mata-mata

Peristiwa itu berlangsung begitu cepat.

Seorang anggota KKB menodongkan pistol ke korban, dengan cara pura-pura membeli rokok.

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengeklaim pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

"Panglima TPNPB Kodap XVIII Ilaga Bridgend Penny Murib dan pasukannya bertanggungjawab," ujar Sebby, Kamis (2/11/2023), melansir dari Tribun Papua.

Sebby dan kelompoknya mendesak semua warga sipil non-Papua untuk segera meninggalkan wilayah Puncak Jaya.

"Jika tidak, maka kami siap eksekusi semua masyarakat pendatang yang cari makan di seluruh wilayah konflik dan lebih khususnya di Mulia," ujarnya.

Sebelumnya, KKB Papua menggunakan cara licik untuk membunh seorang warga sipil di Kabupaten Puncak Jaya, Jermanto Simanjuntak (35).

KKB Papua berpura-pura membeli rokok di kios milik Jermanto.

Saat Jermanto membuka pintu, KKB Papua sudah mengacungkan senjatanya dan didor.

Kejadian bermula ketika korban dan istrinya sedang makan sekira pukul 18:30 WIT.

Mereka lalu mendengar ada seseorang tidak dikenal mengetuk pintu kios yang saat itu sudah tutup dengan maksud membeli rokok.

Pada saat korban membuka pintu, lalu seseorang yang tidak dikenal itu menodongkan senjata kearah korban dan menambak korban sebanyak 1 kali.

Kasatgas Humas dari Cartenz, AKBP Bayu Suseno membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Benar, kami dapat laporan dari Polres Puncak Jaya bahwa telah terjadi penembakan oleh KKB terhadap pemilik kios bernama Jermanto Simanjuntak," ujar Bayu, Rabu (1/11/2023), melansir dari Tribun Papua.

Bayu menjelaskan, dari keterangan saksi yaitu istri korban bahwa, disaat korban membuka pintu KKB tersebut berkata beli rokok Marlboro merah.

Saat itu istri korban menjawab tidak ada dan pelaku tersebut langsung menodongkan dan menembak korban.

Saksi menerangkan, ciri-ciri pelaku menggunakan pakaian hitam, berkulit hitam, rambut keriting, ukuran tubuh pendek dan membawa pistol.

Dari keterangan Dokter RSUD Puncak Jaya bahwa, korban mengalami luka tembak pada rahang kanan, gigi geraham kanan hancur dan proyektil diduga masih bersarang di antara leher dan kepala korban akibat penembakan tersebut.

“Korban meninggal dunia pada pukul 19:30 WIT saat upaya tindakan medis untuk menyelamatkan nyawanya dilakukan," jelas Bayu.

Bayu menyatakan, saat ini pihak Satgas Damai Cartenz dan Polres Puncak Jaya masih menyelidiki motif pelaku penembakan serta melakukan penyidikan untuk menemukan pelakunya.

"Saat ini tim kami masih lakukan serangkaian tindakan penyelidikan untuk mencari pelakunya serta menyelidiki motif pelaku penembakan," pungkas Bayu.

KKB Papua Ngaku Tembak Mati TNI

Sebelumnya, Jagat media sosial saat ini tengah dihebohkan dengan pengakuan KKB Papua yang menyebut telah menembak mati seorang prajurit TNI.

Namun, video viral KKB Papua tembak mati prajurit TNI itu ternyata cuma omong kosong belaka.

Hal ini berdasarkan klarifikasi Humas Polda Papua Barat.

Dalam video yang beredar, KKB Papua mengklaim telah menembak mati seorang prajurit TNI dan membakar kendaraan alat berat di Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya.

Terkait hal ini, Polda Papua Barat membantah adanya korban jiwa dalam insiden tersebut.

Dalam video juru bicara TPNPB Sebi Sambom menyebut bahwa pimpinan kodap IV Sorong Raya Arnoldus Kocu mengaku telah membakar sebuah kendaraan berat eksavator dan menembak mati seorang personel TNI di Kampung Ayata.

"Serangan dilakukan tadi malam di Distrik Aifat Timur tengah Kampung Ayata, dipimpin Arnoldus Kocu Pimpinan TPNPB Wilayah II Kamuntan Raya Kodap IV Sorong Raya," kata Sebi melalui rilis video yang diterima media, Sabtu (28/10/2023), melansir dari Kompas.com.

Dalam video berdurasi 46 detik Arnoldus Kocu menyampaikan bahwa pihaknya telah menembak pos TNI di Kampung Ayata.

"Kami menembak satu anggota TNI dan membakar satu unit eksavator atau Beka," ucap Arnoldus melalui video yang diterima dari Sebi Sambom Juru Bicara TPNPB.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi Sabtu (28/10/2023) membantah adanya korban dalam penyerangan di Kampung Ayata seperti yang diklaim oleh KKB.

"Benar hari Jumat tgl 27 Oktober 2023 sekitar pukul 05.10 WIT, ada kejadian pembakaran eksavator dan suara tembakan di wilayah Kampung Ayata Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat. Pelaku masih lidik," kata Kombes Pol Adam Erwindi yang mengaku telah mengkonfirmasi ke Kapolres Maybrat.

Saat ditanya soal klaim TPNPB menembak mati seorang prajurit TNI di lokasi Kampung Ayata, Kabid Humas menyatakan, hingga saat ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan.

"Sampai saat ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan dari kejadian tersebut. Pelaku masih didalami dalam penyidikan Polres Maybrat," katanya.

Adam mengatakan, pembakaran ekskavator dan perusakan pembangunan Puskesmas diketahui setelah masyarakat melaporkan ke pos TNI di Ayata.

Masyarakat saat itu mendengar suara tembakan di sekitar Pos Ayata.

"Pukul 05.15 WIT, salah satu warga berlari ke arah Pos Ayata dan melaporkan bahwa ekskavator telah terbakar material (Puskesmas) dirusak," ungkap Adam.

Dengan adanya kejadian tersebut, Kapolres Maybrat mengumpulkan personel Satgas Brimob Polda Papua Barat dan TNI di Pos Ayata untuk mendatangi TKP dan melakukan konsolidasi.

Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Kolonel Inf Syawaluddin belum bisa dihubungi mengenai klaim KKB menembak mati seorang prajurit TNI di Kampung Ayata Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved