Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja

DUGAAN Penyebab Bos Travel Umroh Tewas Membusuk Diungkap Ahli, Curigai Mengidap Hal ini Sebelumnya

Ahli Kriminolog Universitas Indonesia Adrainus Meliala menduga bahwa penyebab bos travel umroh tewas membusuk di Koja, karena mengidap penyakit.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Ahli kriminolog UI ungkap dugaan penyebab kematian Hamka hingga membusuk di rumahnya. 

SURYA.CO.ID - Ahli Kriminolog Universitas Indonesia Adrainus Meliala menduga bahwa penyebab bos travel umroh tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara, karena mengidap penyakit.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabar ditemukannya jasad ayah dan anak di Koja, menghebohkan publik.

Bagaimana tidak, jasad ayah dan anak tersebut telah tiada selama dua minggu, namun tidak dilaporkan oleh istrinya.

Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab kematian ayah dan anak di Koja. Juga kondisi sang istri.

Baca juga: PENYEBAB Istri di Koja Rela Tinggal dengan Jasad Suami dan Anak, Kriminolog Sebut 2 Kemungkinan Ini

Melansir Kompas, Adrianus menduga bahwa Hamka memiliki penyakit berat sebelum dia tewas di rumahnya hingga membusuk.

"Mengenai kenapa meninggalnya, untuk yang Koja ini pada konteks ayahnya, saya sih menduga, yang bersangkutan sakit terminal, misalnya jantung, lalu kumat dan enggak bisa ditolong lagi," kata Adrianus, Jumat (3/11/2023).

Sementara, istri Hamka, NP (30) ditemukan dalam kondisi lemas bersama anak sulungnya, AD (3).

Menurut Adrianus, NP mempunyai dua kemungkinan alasan membiarkan suaminya meninggal dunia begitu saja.

"Pertama, karena sama-sama memutus hubungan dengan masyarakat luar, maka dia kemudian, membiarkan saja suaminya seperti itu. Dia tidak mau minta tolong atau tidak mau memakamkan suaminya, ya didiamkan saja. Atau kemungkinan dia mengalami gangguan jiwa," ujar Adrianus.

Meski begitu, dugaan gangguan jiwa NP ini harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kepastiannya.

"Yang kedua, dia membiarkan suaminya itu dalam rangka karena dia selama ini memiliki suami yang begitu dominan dan begitu menguasai," ujar Adrianus.

"Maka, ketika sang suami ini meninggal, dia sudah enggak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Jadi, semacam anak ayam kehilangan induk untuk menghadapi suami yang sudah tiada dan dia not doing what to do," sambung dia.

Namun, Adrianus tidak menutup kemungkinan kedua analisisnya itu dialami NP. Hal tersebut berakibat fatal karena NP tidak bisa menyediakan makanan untuk AD dan AQ.

"Lalu kemudian, sebagaimana diberitakan oleh media, malanutrisi, seperti kekurangan gizi, seperti enggak makan selama beberapa hari bagi si sulung. Bagi, anak yang bungsu, tentu tidak mendapatkan asupan makan, lebih fatal. Maka kemudian dia meninggal dunia lebih cepat," pungkas dia.

Persediaan Makanan di Rumah Korban Cukup

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved