Persebaya Surabaya

Restart Ulang, Uston Nawawi Kuatkan Mental dan Semangat Juang Pemain Persebaya Surabaya

Uston Nawawi kembali ditunjuk manajemen menjadi pelatih karteker Persebaya Surabaya

Penulis: Khairul Amin | Editor: irwan sy
Persebaya Surabaya
Pemain Persebaya Surabaya menjalani latihan di bawah pengawasan pelatih karteker, Uston Nawawi. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Uston Nawawi kembali ditunjuk manajemen menjadi pelatih karteker Persebaya Surabaya setelah performa tim menurun di bawah asuhan Josep Gombau.

Total, lima laga di bawah kepemimpinan Josep Gombau, Persebaya Surabaya hanya meraih satu kemenangan, satu laga imbang, tiga laga terakhir secara beruntun menelan kekalahan.

Total lima laga tersebut, gawang Persebaya Surabaya harus kebobolan 12 gol, hanya mencetak 5 gol.

Akibat performa buruk itu, Persebaya harus puas berada di peringkat 11 klasemen sementara hingga putaran pertama dengan raihan 22 poin.

Posisi kurang ideal bagi tim yang sedang membidik gelar juara.

Penunjukan kembali Uston Nawawi sebagai pelatih karteker bukan tanpa alasan.

Sebelumnya kedatangan Josep Gombau, Uston Nawawi sukses menjalankan tugas sebagai pelatih karteker.

Total lima laga memimpin tim, Persebaya tidak pernah kalah, empat laga menang, satu laga sisanya imbang.

Di bawah racikan Uston, lini pertahanan Persebaya tampil solid, lima laga hanya kebobolan 2 gol, tiga kali clean sheet, mencetak 6 gol.

Akibat performa apik itu, manajemen Persebaya sempat ingin mempermanenkan Uston Nawawi sebagai pelatih kepala, namun terganjal lisensi kepelatihan.

Kembali ditunjuk menjadi pelatih karteker, Uston enggan sesumbar menjanjikan kesuksesan seperti sebelumnya.

Pelatih yang juga merupakan legenda Persebaya itu memilih ingin membuktikan semua di lapangan.

Fokus utamanya, membangkitkan mental bertanding pemain setelah melewati masa sulit.

"Kami restart lagi, tumbuhkan lagi kebersamaan, semangat juangnya, bahwa kami ini membela Persebaya," kata Uston Nawawi.

Mengenai langkah kongkret seperti apa yang akan dilakukan, Uston enggan memberi bocoran.

"Kita tahu, Persebaya tim besar, ekspektasi cukup tinggi, semua pemain menyadari jadi gak ada masalah," tambahnya.

Uston berharap, unjuk rasa yang dilakukan Bonek di kantor Persebaya, Senin (30/10/2023) lalu, di mana menuntut prestasi Persebaya lebih baik, tidak dijadikan beban bagi tim termasuk pemain.

"Tentunya itu menjadi motivasi buat kami. Kalau saya sih gak menjadi beban karena saya sudah sering didemo juga waktu menjadi pemain, mudah-mudahan itu menjadi energi positif," harapnya.

Tidak hanya kembali menunjuk Uston Nawawi sebagai pelatih karteker.

Manajemen Persebaya menyebut, akan mengevaluasi 10 pemainnya menatap putaran kedua, 2 pemain di antaranya yang akan dievaluasi merupakan pemain asing.

"Kami sudah berkoordinasi dengan CEO Persebaya, kami akan mengeluarkan sikap tegas. Manajemen dan tim pelatih akan mengevaluasi 10 pemain, 8 lokal sisanya asing dengan berbagai pertimbangan, ini salah satu perubahan putaran kedua," kata Candra Wahyudi, direktur operasional Persebaya di depan ratusan Bonek yang melakukan unjuk rasa.

Mengenai nama-nama pemain yang dimaksud, hingga saat ini manajemen belum mengumumkan secara resmi.

Namun, hingga saat ini sudah ada empat pemain Persebaya yang sudah pasti tidak membela Persebaya putaran kedua.

Ferdinand Sinaga dipinjamkan ke Persiraja Banda Aceh, Denny Agus dipinjamkan ke Deltras, Risky Dwiyan dipinjamkan ke Persiba, Kemudian M Alwi Slamat dilepas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved