Berita Viral

Akhir Nasib Pemilik Bengkel di Puncak Bogor Diduga Curang, Buat Surat Perjanjian dengan Polisi

Beginilah nasib pemilik bengkel usai viral diduga lakukan kecurangan dengan modus rem rusak. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
TRIBUN BOGOR
Penampakan bengkel di Puncak, Bogor, yang viral diduga lakukan kecurangan 

SURYA.CO.ID - Beginilah nasib pemilik bengkel usai viral diduga lakukan kecurangan dengan modus rem rusak. 

Pemilik bengkel yang enggan disebutkan namanya itu akhirnya meminta maaf.

Bahkan, ia sudah membuat perjanjian dengan pihak kepolisian Polres Cianjur.

"Kita sudah buat surat perjanjian juga ke pihak polisi serta minta maaf agar kasusnya tidak berlanjut dan stop di sini," katanya.

Kedepannya ia berharap agar masalah tersebut segera usai dan bengkel yang dimilikinya itu dapat segera beroperasi kembali.

"(Buka lagi) Setelah selesai klarifikasi," kata dia, dikutip dari Tribun Jabar. 

Diketahui, sebuah video viral di media sosial, menunjukkan aksi curang sebuah bengkel di Puncak Bogor.

Pada video yang viral tersebut, pemilik kendaraan mengaku ditipu oleh pemilik bengkel dengan modus ganti kampas rem yang dibanderol sebesar Rp 450 ribu.

Video yang mulanya viral di TikTok itu, kemudian masuk dalam akun base di X (dulunya Twitter) hingga ramai dikomentari oleh warganet.

Dalam video yang diunggah pemilik akun @chillmoysee, dia menceritakan, saat perjalanan ke Puncak Bogor, seorang pengendara motor menghentikannya karena kampas rem mobilnya mengeluarkan asap.

Pengendara motor tersebut kemudian mengarahkannya ke pinggir jalan untuk memeriksa kendaraan.

"Pas kita diarahin ke bengkel, tukang bengkelnya kaya langsung tahu, alhasil ini pas mobil datang langsung disuruh parkir, langsung aja dibuka-buka tanpa tanya," ujarnya, melansir Kompas.

Semula, pihak bengkel memberitahu jika mobil memerlukan ganti kampas rem sebelah kiri dengan biaya Rp 450.000.

Namun, ia menolak untuk mengganti kampas rem mobilnya karena sudah merasa curiga sejak awal.

"Jadi kita tidak minta apa-apa cuma minta pasangin yang bener. Kita dari awal sudah ngomel-ngomel karena kita merasa dirugikan banget. Aku di sini free," kata dia

Selain dari unggahan tersebut, Kompas.com juga menerima cerita serupa dari salah satu korban berinisial RFR (30) asal Cilegon, Banten.

Menurutnya, insiden itu terjadi pada 8 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB ketika ia bersama keluarganya menuju ke Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Pada saat dalam perjalanan, tiba-tiba ada sekelompok orang meneriaki ban mobilnya keluar asap.

"Kami diinfo bahwa ban mobilnya keluar asap dan meminta dicek dahulu, khawatir ada kejadian seperti mobil sebelumnya," kata RFR kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Ia pun memutuskan untuk menghentikan mobilnya di sebuah bengkel bernama BMK.

Bengkel itu ternyata hanya berjarak sekitar 10 meter dari bengkel yang saat ini viral.

"Saya menduga kuat mereka berkomplot, karena bengkel yang melayani saya ini ambil sparepart dari bengkel viral itu. Orang yang meminta saya berhenti juga orang dari bengkel viral itu," ujarnya.

Saat itu, ia diminta untuk mengganti dua sparepart mobil dengan biaya Rp 800.000.

Namun, ia hanya mengganti satu sparepart dengan biaya Rp 330.000.

Dalam kolom komentar, banyak warganet mengaku mengalami kejadian serupa di kawasan Puncak, Bogor.

Bahkan, beberapa di antaranya mengaku terpaksa membayar sampai jutaan rupiah untuk mengganti sparepart di bengkel itu.

Sementara banyak akun lain menjelaskan bahwa modus tersebut memang sudah aja sejak lama di Puncak.

"Ini trik jadul banyak yg kena di puncak dari tahun 90-an. Jaman dulu belum ada Tol Cipularang terus puncak masih jadi jalur utama Jakarta-Bandung," tulis akun ini dalam X.

"Nanti ada yang kerumunan teriak-teriak, biasanya yang disasar mobil plat B," sambungnya.

Cerita serupa juga diungkapkan oleh akun ini pada 2000 silam.

"Ini modus yg ada orang di pinggir jalan terus nunjuk-nunjuk ke arah mobil kita seakan-akan mobil kita ada yg rusak kan? Dari jaman gw bocah tahun 2000an udah ada ini. Pokoknya cuekin aja. Sekalipun beneran rusak, orang2 gak jelas yg bukan montir memangnya bisa apa?" ujarnya.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat setelah video tersebut viral, meski belum ada laporan dari korban.

Menurutnya, bengkel tersebut dalam kondisi tutup saat petugas polisi mendatanginya.

"Akhirnya kita nyari keberadaan pelaku. Tadi saya dapat info dari anggota sudah bersama pemilik bengkel dan saat ini sudah di jalan," kata Tono saat dihubungi secara terpisah, Minggu.

Ia menjelaskan, saat ini baru pemilik bengkel yang menjalani pemeriksaan.

Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memanggil beberapa orang lain yang terlibat.

"Statusnya masih saksi, rencananya dimintai keterangan dulu ke kantor. Mau kita mintain klarifikasi. Nanti kalau ada pengembangan, mungkin (saksi) akan bertambah," jelas dia.

Bengkel Sempat Ditutup

Tak lama setelah video tersebut viral, bengkel mobil tersebut tidak dijumpai satupun montir atau pekerja bengkel di tempat itu.

Suasana di bengkel pun tidak ditemui adanya alat-alat seperti dongkrak, kompresor, kunci pas dan lain sebagainya.

Bahkan gudang bengkel yang pernah viral itupun kondisinya terkunci, nampak dari jendela yang terbuka kondisi di dalamnya kosong melompong.

Menurut keterangan dari dua warga yang merupakan pedagang warung setempat, bengkel tersebut sempat didatangi polisi.

Namun ketika ditanya mengenai hal tersebut, mereka enggan menjawab dan saling berbisik satu sama lain.

Diberitakan sebelumnya kalau bengkel memang sempat didatangi pihak kepolisian salah satunya dari Polsek Cisarua, Kabupaten Bogor melalui Kanit Reskrim Ipda Buana Adi Putra.

"Kita sudah mendatangi bengkel tersebut, masuknya Pacet, Kabupaten Cianjur," kata dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved